(S2) 9

150 32 2
                                    

Tiga bulan setelah acara reuni maaf-maafan antara orang tua dan anak yang memutuskan saling berdamai tanpa memiliki rasa kebencian. Dan saat itu pula anak Bae Irene mengeluarkan sisi lain yang sudah lama dipendam saat masa sekolah menengah pertama lalu. Kini, apa yang dipendam dahulu muncul kembali. Buktinya sekarang anak Bae Irene bernama Endy telah mengikuti sebuah kontes balapan liar.

Entah siapa yang mengajaknya. Endy benar-benar berada di luar sirkuit yang seharusnya menjadi tempat balapan agar tidak mendapat teguran dari pihak berwajib.

Soojung yang menemani Endy disana merasa khawatir sekaligus takut jika aksi mereka ketahuan oleh Irene.

"Endy, kita pulang aja ya. Batalin semua balapan ini."

"Enggak bisa, Jung-ah. Ini sudah terlanjur terjadi." Endy menolak menuruti permintaan Soojung.

"Kamu mau ketahuan sama Buna."

"Tenang aja Soo. Buna tidak akan mengetahui hal ini bahkan aku saja mematikan lokasi di ponselku agar tidak bisa dilacak." Jelas Endy.

"Kau gila! Lagian ada apa denganmu sih, sifatmu berubah 3 bulan belakangan ini."

Endy menarik napas kasar.

"Aku tidak berubah Soojung. Sifat asliku memang seperti ini. Bukankah hal wajar jika kita nakal begini? Yang penting kita tidak murahan terhadap laki-laki." Perkataan Endy membuat Soojung menghela napas mengalah.

"Up to you! Aku hanya memberi peringatan saja. Uh, lebih baik kamu bersiap-siap sana." Ucap Soojung.

Endy mengacak rambut Soojung sebelum meninggalkannya. Soojung mendengus kesal rambutnya diacak-acak oleh Endy.

Endy melangkah ke tempat motornya yang sudah terparkir rapi dan siap untuk dipakai balapan. Endy memakai helm dan mencuri pandang pada Soojung. Setelah itu wasit balap menghitung mundur dan mengangkat bendera, keempat motor yang ikut pertandingan langsung melaju kencang.

Endy fokus menyetir dan berhasil menyalip motor di depannya. Lalu, ia semakin menaikkan kecepatannya. Sedangkan Soojung berdoa dalam hati berharap tidak terjadi apa-apa pada Endy.

.

.

.

Di sisi lain, Irene mondar mandir sambil menggigit kuku cemas karena menunggu kepulangan sang anak yang kian tak datang-datang. Kekhawatiran mulai menguasai perasaannya. Orang lain yang memperhatikan dari tadi gerak gerik Irene begitu mulai membuka suara.

"Lebih baik kau tenang, Irene eonnie. Aku yakin Endy akan pulang sebentar lagi, kalau pun dia tidak pulang berarti itu menunjukkan bahwa dirinya menginap di rumah temannya." Ujar Joy menenangkan kegelisahan Irene.

"Tapi aku khawatir terjadi sesuatu pada dirinya. Aku memiliki perasaan gelisah, Joy." Kata Irene.

"Sssh! Hilangkan pikiran negatif mu. Itu akan jadi sugesti yang tidak baik untuk dirimu, Irene eonnie." Timpal Seulgi.

"Benar apa yang dikatakan Seulgi eonnie dan Joy eonnie. Aku harap kau tidak over khawatir." Setuju Yeri.

Setelah itu Irene mencoba beralih untuk tidak membuat rasa khawatir berkembang lebih. Ia mengalihkan pikirannya dengan berdoa dalam hati dan mencari topik bersama ketiga lainnya.

"Aku harap ini hanya perasaan salah saja. Semoga anakku baik-baik saja."

















































Soojung yang berdiri menunggu kedatangan Endy di garis finish, mengerutkan kening heran melihat bukan Endy yang sampai dahulu di garis finish melainkan orang lain. Dengan begitu detak jantung dirinya meningkat ketika motor terakhir yang dilihat bukan motor Endy dan kehadiran Endy tidak terlihat tersebut membuat Soojung panik.

BUNA & ENDY (S1-END S2-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang