16

47 4 86
                                    

Aku memberkatimu, agar kau terus hidup dan membunuh semua gojo itu! kau tidak akan mati sebelum membunuh semua gojo itu!
____________________

Malam adalah saat yang tepat untuk melepas segala luka....

....
..........
....
..

Seorang gadis muda berjalan menelusuri hutan di tengah malam dengan lentera yang menyala.
Ia menggendong dua orang bayi mungil.
Air mata dan suara gertakan gigi menyertai setiap langkahnya.

Anak kembar. Suaminya menyuruh dirinya untuk membuang salah satu bayinya ke hutan, lantaran tuntutan untuk tidak memiliki anak kembar yang di katakan oleh ketua klan.

Sesampainya di sebuah kuil kecil di tengah hutan, di kelilingi oleh pohon pohon besar yang lebat, si ibu meletakan kedua putra kembarnya di lantai kayu kuil itu.

"Maafkan aku--hiks-- aku tidak tau-- aku, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang ini-- maafkan aku, aku harus memilih satu di antara kalian berdua"

Si ibu nampak menangis sambil memengan sebilah pisau yang ia arahkan ke salah satu putranya.

Tiba tiba suara menyeramkan dan terdengar seperti kutukan terdengar dari dalam kuil.

"Apakah anak laki laki mu, memiliki sebuah kesalahan?"
Tanya sosok gadis yang berdiri di hadapan nya. Gadis itu memiliki telinga seperti serigala berwarna putih, kimono berwarna hijau dan sebuah pita besar terpasang di ujung ikat rambutnya yang berwarna hitam.

"Haaaaaahhhh!! Saya tidak tau!-- hiks-- huaaaa, saya ingin melihat mereka berdua tumbuh dewasa--hiks --namun mereka mereka!"

Nagi, mengelus pucuk kepala gadis itu.
Di lihatnya kedua putra kembar gadis di hadapan nya.

"Biar kami yang merawat salah satu putramu"
Seorang gadis dengan perawakan mirip kitsune hanya saja ekornya 1 dengan kimono berwarna hitam dan senyuman cerah mengembang di wajahnya, rambut putih panjang di hiasi lonceng besar dan diikat 2, dengan sepasang telinga rubah di kepalanya.

"Apakah kalian ini--"

"Kami penjaga kuil ini, anda bisa meninggalkan putra anda di sini, biar kami yang merawatnya, hanya saja putra anda tidak akan pernah menua maupun mati selama kami masih menjaganya"
Jelas lyin

"Saya serahkan putra sulung saya kepada kalian berdua, tolong jagalah dia, saya akan berkunjung, pasti!" Ucap gadis itu.

Kedua mahluk gaib yang merupakan perwujudan dari emosi positif deorang pendeta pendiri kuil itu mengangguk lalu tersenyum.

"Kami akan menjaganya, siapa namanya?" Tanya lyin antusias.

"Aku memberinya nama 'suzui gojo'"









(Segini aja udah panjang kan tempat kosong nya?)

Beberapa bulan telah berlalu semenjak kejadian waktu itu, ibu dari suzui sering mengunjungi putra sulung nya tanpa sepengetahuan sang suami.

{Blessed}¤[ <Jujutsu Kaisen X Oc> ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang