Happy Reading Bestie 💗😸
Caitlyn menoleh kebelakang ketika ia merasa ada seseorang yang menahan tangan nya, dan benar orang itu adalah Vince.
"Kamu pulang sama aku"
Caitlyn melepaskan tangan Vince di pergelangan tangannya, ia tersenyum kecil lalu menggeleng pelan. Vince tersenyum miring sebelum menarik Caitlyn sampai parkiran.
"Kak, aku ga bisa pulang bareng aku uda–"
"Kamu mau bareng Jovan ya?" Tanya Vince datar.
Caitlyn mendengus kecil, laki laki didepan nya ini tidak tau apa apa, laki laki yang tiba tiba datang dan langsung menyatakan perasaannya.
"Iya kak, Jovan pacar aku jadi dari sekarang stop ganggu aku"
Caitlyn mencoba berbicara selembut mungkin agar Vince paham jika Caitlyn benar benar tidak mau di ganggu.
"Jovan ga baik buat kamu, yang terbaik buat kamu cuma aku!" Vince menunjuk diri nya sendiri sambil menatap Caitlyn emosi.
"Dari semua laki laki yang suka sama kamu, yang terbaik dari yang terbaik cuma aku Cait" Vince menggenggam kedua tangan Caitlyn dan menatap nya dengan lemah.
"Maaf" Caitlyn menggeleng pelan seraya melepasnya genggaman nya ditangan Vince.
Vince mengepalkan kedua tangan nya yang terbalut perban ketika Caitlyn meninggalkan nya di parkiran.
"ANJING!"
Vince menjambak rambut nya sendiri sebagai pelampiasan akan emosi di hati nya. Beribu-ribu jarum menusuk ke jantung dan ulu hati.
Vince sangat sakit hati.
–V I N C E–
Petra menepuk pundak Ebra dan memberitahu jika Vince belum juga balik dari sekolah. Ebra menatap jam di pergelangan tangannya sudah pukul 9 malam.
"Ke club mungkin, abis ditolak lagi ama Caitlyn"
Petra meraih satu botol soda di dalam kulkas lalu menemukan beberapa batang coklat, Ebra yang melihat itu segera menghampiri Petra dan merebut coklatnya.
"Mau gue kasih ke Melia, tanda terima kasih udah bantu gue kemarin malem"
"Ngapain lu?!" Tanya Petra tajam.
"Gue ga tahan jadi kepaksa bongkar Melia di club nya Owel, gue ga sengaja sih ketemu Melia. Dia duluan yang nyamperin gue"
"Setan!"
Petra menuangkan soda kedalam dua gelas di depannya, yang satu untuk dirinya yang satu untuk Ebra.
"Masih belum mau coba?"
Petra melirik Ebra sekilas sebelum meminum habis soda digelas nya. Petra meraih kursi dapur lalu menjatuhkan bokong nya disana.
"Gak minat" Petra mengeluarkan rokok dari saku nya lalu membakar ujung rokok.
Ebra terkekeh kecil. "Coba lu ciuman dulu deh sama cewe, jangan sama cowok mulu"
"Engga semua cewe kaya mantan lu, besok gua kenalin ke temen nya Melia"
"Vince kok belum pulang sih, kemana deh dia" Petra menghiraukan ucapan Ebra dan memilih untuk pergi mencari Vince.
"Gausah di cari Pet, nanti pulang sendiri"
–V I N C E–
Vince menarik tangan Caitlyn yang sedang duduk berdua di tempat makan bersama Jovan. Caitlyn yang terkejut hanya bisa mengikuti langkah kaki Vince.
"Kak Vince!"
"Stop ganggu aku kak, kita ini ga ada hubungan apa apa!" Caitlyn sangat marah pada Vince. Kenapa selalu menganggu nya.
"Ada, aku suka kamu itu hubungan kita. Aku ga suka kamu deket sama Jovan, aku mau kita pacaran sekarang dan aku mau kamu putusin Jovan di hadapan aku!" Bentak Vince. Caitlyn menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Keadaan sekitar mulai ramai karena bentakan Vince yang sangat keras, mengundang banyak orang untuk menonton.
"Kamu putusin dia atau aku sendiri yang turun buat pisahin kalian?!" Mata Vince sudah memerah akibat emosi yang bertumpuk tumpuk.
Karena Caitlyn tak kunjung bicara akhirnya Vince berlari masuk kedalam rumah makan dan langsung menghajar Jovan habis habisan.
"Sekarang gue mau lu putusin Caitlyn!"
Samar samar Jovan menatap Vince sambil meringis tertahan karena sudah tidak kuat dengan pukulan dan tekanan di kepalanya.
"Kak stop!"
"Aku ga akan berhenti sebelum kalian putus!" Vince kembali menghajar Jovan sampai Jovan pingsan tidak sadarkan diri.
Seseorang datang menarik Vince mundur, Vince berbalik lalu menatap Petra dengan tajam.
"Gila ya lu? dia mati gimana lu mau masuk penjara!"
Vince menatap sekitar beberapa orang mengambil video dan menatap Vince dengan takut takut.
–V I N C E–
POSSESSIVE BOYFRIEND
KAMU SEDANG MEMBACA
Vince : Possessive Boyfriend
Teen FictionHIATUS "Aku bunuh diri kalau kamu berani putusin aku!" Vince sangat menyukai Caitlyn sejak tahun pertama penerimaan siswa baru, ditahun itu Vince hanya dapat memantau dari jauh sampai beberapa bulan kemudian Vince menyatakan perasaannya pada Caitlyn...