VINCE [2 Tahun Lalu]

1.7K 68 2
                                    

Happy Reading Bestie 💗😸

Caitlyn bersama Melia pergi ke perpustakaan ketika bel istirahat berbunyi, mereka akan menghabiskan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan.

Melia menyenggol lengan Caitlyn ketika melihat 'Crush' nya sedang duduk di bangku perpustakaan. Belakangan ini Melia memang sering bercerita tentang laki laki yang ia suka.

"Itu ada cowo yang sering gue omongin sama lu" Ucap Melia sambil melirik cowo dengan rambut sedikit berantakan.

Caitlyn mengangguk kecil ketika melihat laki laki yang Melia sukai. Caitlyn tersenyum kecil. "Ternyata dia yang udah berhasil ambil perhatian lu"

Caitlyn melakukan down smile dan meninggalkan Melia ketika melihat Melia tersenyum seperti orang gila sambil menatap cowo dengan rambut berantakan.

"Eh eh tungguin"

Buku yang mereka cari sudah ketemu dan mereka segera mencari tempat duduk terdekat, namun tiba tiba perpustakaan sedang penuh jadi mereka hanya berdiri di pinggir seraya mengedarkan pandangannya mencari bangku kosong.

"Bareng dia aja ya? ya?"

Caitlyn mengerutkan keningnya lalu terdiam. "Bisa abis gue kalau ketahuan Vince"

Melia memajukan bibir nya lalu menyenggol pelan lengan Caitlyn. "Ayolah sekalian gua minta nomer telepon nya, ya ya ya?"

Sebenarnya Caitlyn sudah memberitahu jika ia akan pergi ke perpustakaan bersama Melia, takut jika tiba tiba Vince datang menemui nya lalu Vince melihat Caitlyn duduk bersama laki laki pujaan Melia.

"Lagian kan gue yang suka sama dia Cait, bilang aja kalau dia pacar gue jadi lu ga kena marah" Kata Melia, Melia benar benar akan menggunakan kesempatan ini untuk berkenalan.

"Ayo deh" Melia tersenyum senang lalu merangkul Caitlyn dan berjalan mendekati bangku si cowo rambut berantakan.

"Hai, gue boleh duduk disini ga? bangku lain udah penuh semua" Ucap Melia pelan.

Cowo itu mendongak menatap Melia datar lalu mengangguk kemudian membereskan semua buku nya dan membawa nya pergi.

"Loh loh?!" Melia menatap kepergian si cowo dengan sedih dan kaget, bukan ini maksudnya.

Caitlyn menahan diri untuk tidak tertawa. Melia menunjuk si cowo. "Caitlyn kenapa dia pergi coba!"

"Duduk Mel" Melia menghentak hentakan kaki nya, maksudnya Melia dan si cowo duduk bersama dan belajar bersama, seperti itu maksudnya.

"Bodo amat gua kejar"

"MELIA!"

"DI MOHON UNTUK TIDAK BERISIK!"

Caitlyn tersenyum kikuk ketika semua pengunjung perpustakaan menatap nya datar, Caitlyn hanya ingin menahan Melia untuk pergi.

–V I N C E–

Vince menatap pagar yang menjulang tinggi di hadapannya. Vince akan melewati pagar ini untuk masuk kedalam sekolah.

Pagar ini ada di belakang sekolah tepatnya didekat gudang dan Vince akan pergi ke gudang tersebut. Ada satu hal yang harus ia selesaikan di dalam gudang.

Vince mempunyai satu teman bernama Bero, teman satu kelas nya yang sering membantu nya absen kelas. Vince meminta Bero untuk pergi ke gudang dan mereka akan bertemu disana.

"Mau ngomong apa?" Tanya Bero.

Vince mendorong sebelah bahu Bero. "Lu kenal Jura?"

Bero terdiam sejenak lalu menggeleng cepat. "Ga usah bohong, kemarin gua liat lu ngobrol sama dia"

"Lu ngomongin gue ya?!" Vince mencengkram erat rahang Bero sampai Bero meringis karena kuku Vince menusuk rahang nya.

"ANJING!"

"Lu tau sendiri dia gimana sama gue, tapi lu malah ngobrol seakan-akan teman!"

"Dia cuma kasih tau gue kalau dia lagi ada rencana" Vince mengangguk kecil lalu mendorong nya kencang menubruk dinding.

Bero mengangkat tangan nya yang berisi flashdisk yang diberikan Jura pada Bero. Isinya video tentang Vince, Jura akan mengambil seluruh kepunyaan Vince.

Vince tidak mau merasakan kehilangan lagi, rasa sakit nya masih sangat terasa di dada. Berkali kali Vince merasakan rasa penyesalan, rasa dendam yang bertubi-tubi ia rasakan di dada.

Vinca sangat benci pada Jura.

Rasanya Vince ingin membunuh Jura namun selalu kalah, Jura selalu bisa mengalahkan Vince dengan rasa trauma nya. Jura satu orang berwatak iblis yang selalu membuat Vince kehilangan.

–V I N C E–

Jura menunggu Vince didepan sekolah nya. Kata Bero Vince bolos dan pergi ke gudang sekolah. Jura hari ini hanya mau menyapa setelah 2 tahun lama nya Jura mendekam di penjara.

Kejadian 2 tahun lalu yang membuat Vince merasa sangat gila dan hampir bunuh diri kalau saja Ebra dan Petra tidak datang.

Ebra dan Petra yang membantu nya selama ini, memberikan kepercayaan penuh untuk menemani Vince sampai kapanpun. Ebra yang mengatakan nya.

Mereka memang bukan saudara kandung, Vince mengenal Ebra dan Petra karena Vince akan bunuh diri di dekat sungai, jika Ebra dan Petra tidak lewat sana mungkin saja Vince sudah tidak disini.

Vince sangat berhutang budi pada mereka semua kebutuhan Vince Ebra penuhi, rasa sayang Ebra membuat Vince merasa lebih tenang namun Vince belum bisa sepenuhnya mempercayai mereka.

–V I N C E–
POSSESSIVE BOYFRIEND

Vince : Possessive Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang