03; Teman Ishan

43 5 0
                                    

Maaf bestie baru bisa up lagi hihihi

Bismillahirrahmanirrahim


Happy reading

-Ishandra Shaqueel-


Jika ditanya, "Ishan biasa bermain dengan siapa? Bermain apa?" maka, Ishan akan menjawab, "Ishan biasa bermain dengan Helmi, Maraka, Gio, Fredick, dan kami biasa bermain galasin di halaman Masjid."

Fathiyah tahu, teman Ishan ada yang berbeda agama dengan mereka. Tapi Ishan akan berkata, "Umma, Ishan tidak akan membedakan mereka untuk main sama Ishan. Yang akan Ishan ingat hingga besar hanya 'jauhi perempuan sebelum halal'. Ishan akan ingat perbedaan itu sampai besar, karena Umma bilang sendiri jika kita terikat padanya akan menimbulkan zina." betapa beruntung ia dan Andara mendidiknya hingga menjadi sepintar dan se-sholeh ini. Itupun berkat bantuan orangtua dan mertuanya juga, ah, jangan lupa Andri--kakak kandung Andara--yang sudah membantu mendidiknya dengan baik saat disekolah, karena Andri adalah guru konseling disekolah Ishan menimba ilmu.

"Umma!" seru Ishan seraya menangkup wajahnya.

Ishan tertawa, "maaf, Umma jadi kaget karena Ishan tadi, heheh." Ishan mengelus, mencubit, bahkan mengunyel pipi sang ibu dengan gemas.

"Ishwan, lepwhas dwuluuuuu" Fathiyah merengek, ia segera memisahkan tangan sang anak dari wajahnya.

"Tadi emang mau ngapain?" Tiya bertanya pada Ishan yang terlihat senang.

Ishan kemudian kembali menangkup kedua pipinya, "Umma tau? Helmi hari ini milad!" ucap Ishandra sedikit berseru.

Fathiyah melihat bagaiman Ishan bahagia saat teman satu kompleknya ada yang berulang tahun. Ia akan paham, Ishan begini pasti ingin minta dibelikan hadiah untuk Helmi.

"Mau beli hadiah buat Helmi?" Fathiyah menawarkan pada Ishan yang segera mengangguk tanpa berpikir lagi.

"Iya, Umma. Ayo kita beli!" ucapnya dengan semangat penuh.

Ia segera mengecup habis-habisan wajah sang ibu dengan senang. Fathiyah sendiri menikmati kecupan yang diberikan sang anak, karena menurutnya, kebahagiaan Ishan adalah yang paling utama.

-Ishandra Shaqueel-

Saat ini, Ishan, Andara, dan tentunya Fathiyah sedang berada dipasar yang lumayan dekat dengan komplek mereka.

"Kita beli hadiah Helmi dulu, atau belanja dulu?" tanya Andara pada Tiya yang masih melirik sekitar.

"Beli hadiah buat Helmi dulu, baru kita belanja." jawab Tiya, lalu Andara dan Ishan segera mengikuti perempuan kesayangan mereka.

"Ishan mau beli hadiah apa buat Helmi?" tanya Andara seraya menurunkan Ishan dari gendongnya.

Ishan berdiri disamping Tiya, "boleh Ishan bisikin Umma?" izin Ishan seraya menarik pelan gamis yang dipakai Tiya.

"Apa?" Tiya segera berjongkok.

"Ishan mau beli baju buat Helmi, boleh?" Tiya menatap Ishan, lalu menatap suaminya.

"Pesan apa, Umma?" Andara yang penasaran langsung bertanya.

"Pesan baju, ayah. Boleh, kan?" tanya Ishan ragu.

"Boleh. Ayo ke toko baju." Ishan segera dia bawa ditengah antara dirinya dan Tiya.

-Ishandra Shaqueel-

"Helmi, sanah helwah yaaa.... Hepi birtdey!" ucap Ishan seraya memberikan totebag berisi hadiah untuk diberikan pada Helmi.

"Waaahh, makasih ya, Ishan!" Helmi menyambut jabatan selamat yang Ishan sodorkan.

Ishandra Shaqueel | HRJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang