12. Daftar SMP Ishan

14 3 0
                                    

Hai aku update lagiiii

Btw disini siapa yang lagi menjalankan puasa sunnah Rajab? Cung☝



"Ishan, kamu yakin ngga mau mondok?" tanya Fathiyah untuk yang ke-empat kali pada Ishan dihadapannya.

Ishan menelan boba pada pop es yang ia minum, menoleh menatap sang ibu. Meletakkan gelas plastik diatas meja.

"Umma, Ishan sudah menjawab tadi. Ishan tidak mau jauh dari kalian. Dari teman-teman Ishan juga. Nanti kalau Ishan mondok, terus Umma sendirian pas ayah kerja, tidak ada yang menemani. Umma, maaf, Ishan menolak saran dari Umma dan ayah," jawab Ishan seraya menatap dalam wanita yang dicintainya, kedua tangannya menggenggam telapak tangan sang ibu. Sesekali ia elus.

Fathiyah tersenyum, menatap Ishan haru. Ditariknya Ishan ke dalam pelukannya. Bergumam sesuatu membuat Ishan hanya mengangguk dan ikut membalas pelukannya.

"Terimakasih anakku, Ishan. Umma sayang kamu, Nak."

"Ishan juga sayang Umma."

Di lain tempat, tepatnya di ruang kerja milik Andri. Andara dan Andri sedang bingung memilih Sekolah Negeri yang bagus untuk Ishan.

Sebelumnya Andri sudah menyarankan sang adik untuk tidak memasukkan sekolah menengah pertama Ishan di Negeri. Takut-takut jika pergaulan murid-murid disana terlalu bebas untuk Ishan yang sejak kecil diajarkan mendalami ilmu agama nya.

"Dara, Mas sudah bilang kan, masukkan Ishan di sekolah Madrasah aja. Atau bila perlu dimasukkan ke sekolah swasta. Lebih aman, dek." celetuk Andri karena dia jengah menatap Andara yang sedaritadi menatap layar komputer dengan tatapan bingung.

Andara kemudian menoleh. "Mas, teman-teman Ishan pada masuk di sekolah Negeri. Aku nggak mau memisahkan Ishan dari mereka." balas Andara tak kalah jengah.

Gio, Fredick dan Helmi mendaftar di sekolah Negeri bersama. Sedangkan Maraka, sudah kelas delapan saat mereka memasuki sekolah nanti. Satu sekolah dengan mereka juga.

Andri menarik napasnya lalu membuangnya secara perlahan. "Yaudah. Kamu coba masukkan Ishan dalam sekolah yang sama seperti teman-temannya. Bila perlu, mereka berempat dimasukkan ke dalam kelas yang sama hingga lulus nanti." putus Andri, membuat Andara menatap sang kakak dengan binar.

"Makasih, Mas. Aku akan daftarin Ishan ke dalam sekolah bersama mereka."

Dan Andri hanya mengangguk seraya kembali menghela napasnya.

"Beginilah nasib punya adik keras kepala."





TBC

Sorry pendek:(

InsyaAllah kalo aku ada kesempatan aku bakal double update, doain aja😭🙏🏻

Salam sayang,

©dreamrenji_

Ishandra Shaqueel | HRJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang