SECRET 23

2.4K 243 4
                                    

Happy reading

Siang ini mereka akan berangkat ke puncak untuk liburan disana,Setelah 5 jam menempuh perjalanan mereka sampai di puncak,tujuan mereka sekarang adalah villa arka, karena hari sudah mulai larut dan mereka harus secepatnya sampai di villa dan istira...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini mereka akan berangkat ke puncak untuk liburan disana,Setelah 5 jam menempuh perjalanan mereka sampai di puncak,tujuan mereka sekarang adalah villa arka, karena hari sudah mulai larut dan mereka harus secepatnya sampai di villa dan istirahat agar besok mereka tidak kecapean

sesampainya di villa, mereka langsung masuk ke kama masing-masing yang sudah di tentukan oleh arka sebelum mereka berangkat, Calisya-kana dan Aurel satu kamar,andy-arka satu kamar,kriss-gava satu kamar, Maureen-arthur satu kamar ya karena mereka sudah halal toh.

"aduh gue lupa bawa baju tidur"ucap Kana sambil membolak-balik isi koper nya

"Pakai punya ku saja"Calisya memberikan baju kaos oversize pada Kana dan celana pendek selutut

"Aa thanks beb"ucap Kana sambil memberikan kiss bye pada Calisya

"Cepat lah mandi,kita akan makan malam sebentar lagi"ucap Calisya, karena dirinya sudah selesai bersih-bersih sedangkan Kana belum

"LO DULUAN AJA"teriak Kana dari dalam kamar mandi, Calisya menggeleng pelan kenapa Kana harus berteriak sekencang itu

Calisya keluar dari kamarnya dengan setelah celana joger,dan kaos oversize sebenarnya dia tidak nyaman dengan pakaian seperti ini, mengingat jika ini bukan rumahnya lebih baik berpakaian sopan.

Dari atas Calisya melihat gava dan Kriss yang sedang bermain PS di depan,gava terlihat tampan dengan stelan sederhana seperti itu, celana pendek selutut dan kaos oblong

"Kana mana?"tanya aurel sambil membawa nampan yang berisikan makanan

"Mandi"jawab Calisya

Aurel manggut-manggut"tolong Lo bawa ini ke ruang tengah"ucap aurel, Calisya menerimanya kemudian membawa nampan yang berisikan ramen itu keruangan tengah,ingin makan di dapur tapi rasanya tidak cukup ruangan lebih baik di luar saja

"Widih enak nih kayaknya"ucap Kriss melihat Calisya meletakkan ramen itu di depan mereka

"Yang lain kemana?"tanya Calisya karena dia hanya melihat Kriss dan gava

"Masih dikamar kali"ucap Kriss

"minjam Handphone"ucap gava pada Calisya, Calisya terdiam dia baru ingat jika handphonenya dia lempar entah kemana

"Aku nggak bawa handphone"ucap Calisya,gava tersenyum miring

"Lo bohongin gue?"ucap gava, Calisya menggeleng cepat

"Benar,aku nggak bawa handphone karena handphone aku rusak"ucap Calisya

"Kok bisa rusak"ucap gava di sela main game nya

"Jatuh ke kolam saat aku mau renang"alibi Calisya,tidak mungkin kan dia jujur jika dia melempar handphonenya pada gava

"Lo sih nggak hati-hati"ucap gava,dia menyudahi game nya kemudian menarik Calisya duduk lebih dekat dengan nya,gava mengeluarkan sesuatu dari sakunya, Calisya membelakkan matanya melihat handphonenya yang sudah rusak itu ada di tangan gava

"Gue nemu ini waktu jemput Lo di kamar"ucap gava, Calisya menelan kasar slivanya

"Lo apain sampe hancur gini"ucap gava, layarnya benar benar sudah tidak berbentuk,retak dimana-mana handphone yang malang

"lempar"ucap Calisya pelan

"Uhuk-uhuk"Kriss yang sedang minum air pun tersendak karena Calisya dengan mudah melempar handphone yang harganya sangat mahal itu

"Udah biasa kali ga, Calisya sering ganti handphone 1 bulan sampai 3-4 kali"ucap Arthur yang sebenarnya sudah melihat interaksi mereka sejak tadi

"semudah itu?"tanya Kriss

"orang kaya mah bebas"ucap gava sambil terkekeh ringan,Kriss langsung buang muka,gava dan kesombongan nya Adalah hal yang harus di hindari

"Nih Handphone baru, jangan sampe di rusak lagi,file yang ada di handphone ini juga udah di salin"ucap gava sambil memberikan handphone dengan warna dan merek yang sama dengan handphone Calisya yang sudah rusak itu

"Kamu menyalin semua file?"tanya Calisya,dia takut jika gava menemukan foto yang dikirim oleh nomor tidak di kenal itu

"Iya, kenapa emangnya,kok mukanya panik gitu"ucap gava yang melihat raut wajah Calisya yang jauh berubah

"Lo nyimpan bo___"

"Palak Lo BOK**"gava memotong cepat ucapan Kriss

"Siapa tau kan"ucap Kriss dengan cengiran khasnya

"Bok** apa?"tanya Calisya, sungguh dia tidak terlalu banyak tau bahasa gaul yang di gunakan teman-temannya

"SIALAN!"umpat gava dan Arthur bersamaan


•••••



Calisya mengajak Arthur untuk bertemu di samping villa,dia tidak punya pilihan lain selain memberitahu Arthur tentang file yang di share gava dari handphone nya ke handphone baru

"Aku rasa kamu juga nggak akan percaya dengan apa yang ada disini"ucap Calisya,dia memperlihatkan foto yang di kirim oleh nomor tidak dikenal itu

"Aku harus secepatnya menemukan data asli, jika terlambat mereka pasti bergerak,kamu tau penyerang malam itu juga bersangkutan dengan aku, mereka hanya menembak kamarku"ucap Calisya

"Aku tidak bisa meminta bantuan Xiumin Karena dia sedang mencari keberadaan kai"lanjutnya

Calisya kemudian meminta Arthur untuk mendengarkan rekaman yang dikirim Nomo tidak kenal itu,saat mendengar suara itu Arthur langsung diam membuka sungguh dia sangat ingat dengan pemilik suara itu

"Suara itu tidak terasa asing,tapi aku tidak bisa mengingat nya"ucap Calisya

"kau ingat kejadian di new Zealand?"tanya Arthur, Calisya terdiam kejadian di new Zealand dia sama sekali tidak ingat kejadian disana kecuali saat dirinya dan Arthur kabur dari pengejaran Axel dan Edward

"kau sungguh lupa?"tanya Arthur

"Di bawah bulan merah,malam ini,jiwa akan kembali pada sang pencipta,aku datang sebagai perantara dirimu Menuju tuhan,raga yang rapuh akan kembali bertemu dengan yang tanah  tegar,mengakhir ____"Arthur belum menyelesaikan ucapannya tapi calisya malah memintanya berhenti

Telinga Calisya seakan berdengung hebat saat mendengar Arthur mengucapkan deretan kalimat yang membuatnya pusing,dengung suara tangisan dan rintihan terasa begitu jelas di telinga Calisya,bahkan Calisya tidak mendengar Arthur yang terus memanggil namanya

"Aku mohon"

"Jangan lakukan itu"

"Aku hanya membantu mu"

"CALISYA!"teriak Arthur, Calisya tersadar dia menatap Arthur dengan tatapan ketakutan suara-suara itu terus memanggilnya,dia langsung memeluk Arthur

"aku tidak melakukannya"ucap Calisya, Arthur mengerti dia memeluk Calisya dengan hangat

"aku akan membantu keluar dari sana"ucap Arthur,dia bisa merasakan tubuh Calisya yang bergetar karena merasa ketakutan

"Foto dan rekaman suara di kirim oleh orang yang sama,tapi keduanya sangat berbeda tidak ada kaitannya,apa sebenarnya yang diinginkan orang ini"batin Arthur

TBC
terimakasih semua
Jangan lupa vote 🤍

See u🤗




SECRET(END)|| REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang