Gumpalan selimut dengan tubuh jangkung yang berada di dalamnya masih senantiasa terkapar di atas kasur mengabaikan alarm yang sudah bunyi berkali-kali, hingga suara wanita paruh baya menginterupsi dari balik pintu bercat putih milik pemuda itu.
"Haruto, ayo bangun.. sudah hampir siang, kau harus berangkat memulai hari pertama", ujarnya lembut dengan tangan yang ia ayunkan mengetuk pintu.
Pemuda yang tak lain bernama haruto menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, meregangkan tubuh lalu bangkit membuka pintu hanya untuk mengecup pipi ibu tersayangnya, "Panggilan ibu memang lebih ampuh dari pada benda tak berguna itu" ujarnya.
Ibu haruto tersenyum lembut, "Cepat bersihkan dirimu, kau harus menjadi anak baik di hari pertama", haruto mengangguk lalu berangsur masuk kedalam dan memulai kegiatan bersih-bersihnya.
DOMINAN
Di sinilah haruto sekarang, di atas motor merah di padukan dengan helm merah kebanggaannya, manik tajamnya menatap gedung yang akan menjadi tempatnya menuntut ilmu, terlihat asri dengan pepohonan hijau dan bunga-bunga yang terlihat cantik.
Terlihat seorang security datang menghampirinya, "Kau Watanabe Haruto kan?" tanyanya menunjuk haruto yang kemudian ditanggapi anggukan.
"Kalau begitu kau bisa langsung masuk dan parkir motormu dengan rapih", ujarnya membuka pagar lebih lebar agar haruto dan kendaraannya bisa masuk. Ngomong-ngomong haruto datang sedikit telat, tapi tidak apa-apa dia kan anak baru.
"Terima kasih pak"
Haruto berjalan menyusuri koridor dengan mata yang tak lepas dari papan yang tergantung di antara pintu kelas, ia sedang berusaha mencari ruang guru, dia belum tau di mana kelasnya berada jadi dia berinisiatif untuk mencari ruang guru terlebih dahulu.
DOMINAN
Di sisi lain junkyu tampak celingak-celinguk memperhatikan arah luar sesekali fokus ke depan tempat gurunya mengajar, dia tengah mencari keberadaan orang yang menjadi topik pembicaraan dari kemarin tapi tak ada seorangpun yang ia lihat.
"KIM JUNKYU! BISAKAH KAU BERHENTI MELIHAT KEARAH LUAR?!", suara nyaring sang guru kini mengintrupsi kegiatan junkyu yang sekarang kini diam tak berkutik mengucapkan maaf.
"Maaf bu"
Guru di hadapannya hanya menggeleng pasrah lalu kembali menjelaskan ajaran yang sempat tertunda dengan junkyu yang mencoba fokus pada pembelajaran.
"Kau sungguh penasaran dengan si anak baru rupanya", itu jihoon berbicara dengan nada mengejek, membuat junkyu yang awalnya kesal menjadi lebih kesal.
"Bisakah kau diam!", suruhnya.. namun tampaknya jihoon tak peduli.
"Tenang saja kim junkyu, anak itu pasti akan terlihat, dan kau pasti akan terkejut melihat fisiknya yang akan mengalahkanmu", ujarnya kembali, tentu saja di bumbuhi sedikit kebohongan agar terlihat lebih dramatis, pasalnya ia juga tak tau seperti apa tampangnya.
Belum sempat melawan menimpali perkataan jihoon, seorang pria paruh baya kini memasuki ruang kelas mereka lalu terlihat meminta izin kepada guru yang tengah mengajar.
"Baik anak-anak, mohon maaf saya menyita waktu belajar kalian untuk beberapa saat, hari ini ada sesuatu hal yang baru dan mungkin kalian sudah mengetahui dari kemarin, kalian akan mendapatkan teman baru dari Jepang, kau? Silahkan masuk", ujarnya menunjuk seseorang yang tengah menunggu di luar.
Haruto yang di tunjuk mengangguk lalu perlahan masuk ke kelas baru yang akan ia tempati "Permisi", sapanya sopan dengan senyum tipis yang nyaris tak terlihat.
Tak ada respon, semua mematung ternganga melihat fisik sempurna lelaki yang tengah di buat heran dengan teman kelas barunya, tak terkecuali junkyu dan jihoon.
Jihoon tak pernah menyangka bahwa sosok yang ada di depannya begitu tampan, yaa.. jihoon tau kalau dia tampan awalnya tapi ini benar-benar di luar ekspektasi nya, lelaki di hadapannya bahkan jauuh lebih tampan dari apa yang ia perkirakan.
"WOAH!!!"
"KAU SANGAT TAMPAN!"
"AKU TIDAK MENGIRA LELAKI INI AKAN SETAMPAN INI"
"NAMANYA SIAPA, IH GANTENG"
Ruangan yang awalnya hening kini mulai di penuhi sorak sorai para siswa siswi, kegaduhan terdengar sampai ke beberapa kelas yang ada di sebelah mereka.
"Perkenalkan namamu, sepertinya kau mendapat sambutan baik", suruh guru yang sedari tadi ikut termangu.
Haruto mengangguk mengabaikan berbagai tatapan yang tertuju padanya "Namaku Watanabe Haruto, kalian bisa memanggilku haru, ruto, atau haruto juga boleh, aku datang dari fukuoka jepang, senang bertemu kalian", ujarnya kemudian membungkuk.
Junkyu dan siswa lain kembali termangu.
Damn, suaranya seksi sekali.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINAN ; harukyu.
FanfictionJunkyu sempat begitu yakin bahwa dia adalah satu-satunya dominan yang cukup populer di sekolahnya, wajah tampan dengan tubuh bak model papan atas menjadi nilai penting bagi dirinya.. terbukti dengan ia yang berhasil memacari mashiho yang terkenal lu...