Haruto melirik ke arah junkyu yang sedari tadi terdiam di tempatnya, kejadian beberapa saat yang lalu di parkiran membuat keduanya canggung, terlebih haruto yang kini menggaruk belakang tengkuknya yang tak gatal.
Junkyu juga sama, ia tampak mencuri-curi pandang dengan pipi yang memerah, hal bodoh yang ia katakan sangat berpengaruh terhadap keduanya.
"Ekhem, a-aku minta maaf soal yang tadi, aku tidak bermaksud" itu haruto berusaha membuka percakapan, ia tak berani menatap junkyu yang tampak kaku di sebelahnya.
Haruto dan junkyu sekarang berada di taman sesuai keinginan junkyu yang ingin menenangkan diri, dan haruto tidak bisa menolak tentu saja.
"Tidak apa-apa, aku justru yang harus meminta maaf karena membawa namamu dalam masalah pribadi"
Haruto terkekeh membuat junkyu menoleh, "Apa yang lucu?"
"Tidak ada, aku hanya menyukai saat kau menyebutku sebagai kekasihmu" ujarnya enteng membuat junkyu memberengut kesal.
"Berhenti menjadi orang menyebalkan!"
"Sayang sekali aku tidak bisa, kau terlalu menggemaskan saat kuusili seperti ini" ejeknya.
Junkyu menoleh tak terima, ia memukul lengan haruto sedikit kasar "Berhenti mengatakan omong kosong haruto!"
Haruto berusaha menghindar dengan kekehan yang ikut serta "Aww haha, aku tidak mengatakan omong kosong, aku jujur tau kau saja yang tidak terima"
Telinga junkyu memerah, ia masih terus memukuli lengan haruto bertubi-tubi sebelum tangan haruto berhasil menangkap tangan junkyu yang kini berhenti memukulinya.
"Junkyu aku tidak berbohong tau, lihat matamu.. laki-laki mana yang punya mata cantik dan berbinar seperti matamu" haruto menatap junkyu dalam.
"Lihat pipimu, sangat lucu saat kau tertawa, jadi kau harus terus tertawa", ujarnya lagi dengan senyum tipis membuat junkyu tanpa sadar ikut terpana.
"Dan lihat... bibirmu" pandangannya turun ke arah bibir plum milik junkyu, jempolnya ia arahkan mengelus permukaan bibir yang sempat ia rasakan.
"Kau tampak sangaaaaat menggemaskan saat bibirmu mengerucut seperti tadi, bibirmu juga ekhem — manis"
Wajah junkyu sepenuhnya memerah, ia menghempaskan tangan haruto dari bibirnya dan bersungut menjauh "Tck, berhenti membuatku malu haruto~" rengeknya.
Haruto mengepalkan tangannya, ia kepalang gemas dengan tingkah ajaib dominan di sampingnya ini. "Junkyu berhenti menjadi lucu atau ku peluk kau di hadapan orang banyak saat ini" haruto bermaksud mengancam namun siapa sangka junkyu malah mendekat ke arahnya dengan tangan yang ia rentangkan.
"A-apa?" tanya haruto gugup, padahal ia tadi yang mengancam.
Junkyu mengerjapkan matanya dengan bibir yang ia majukan "Katanya kau ingin memelukku?" ujarnya.
"Aku hanya bercanda"
"Peluk aku~"
Sialan, haruto mengaku kalah.
***
Kabar haruto dan junkyu berkencan menjadi topik pembicaraan di penjuru sekolah yang berarti kabar mashiho dan junkyu yang kandas juga sudah di ketahui tanpa tau penyebab sebenarnya.
"Padahal aku sempat berpikir dua orang itu tidak akan kandas, melihat bagaimana junkyu tampak sangat menyayangi mashiho"
"Kudengar mereka putus karena salah satunya berselingkuh"
"Yang benar saja?! Aku melihat mereka baik-baik saja"
"Junkyu berselingkuh dengan haruto ya?"
"Haruto hebat juga, murid baru tapi langsung bisa membuat junkyu menyerah"
Dan banyak asumsi lain yang membuat orang semakin bertanya-tanya.
Junkyu menggelengkan kepalanya, apa semua siswa tak ada kerjaan selain membicarakan dirinya dan haruto? Dan ya soal haruto, junkyu belum melihat batang hidung pemuda Jepang itu, tck apa dia tidak tau jika keduanya kini menjadi topik panas di sekolah.
"Kemana anak itu, lama sekali"
"Mencariku ya?"
Junkyu terlonjak kaget, ia kemudian memukul lengan haruto lagi seakan hal itu sudah menjadi kebiasaan baru yang ia gemari.
"Kau senang sekali memukulku ya"
"Iya! Kenapa?! Tidak senang ya?!" bentaknya.
"Astaga, aku baru saja sampai dan kau sudah marah-marah begini"
Mereka terlalu sibuk pada dunianya melupakan siswa lain yang kini menatap mereka terang-terangan.
Junkyu melipat kedua tangannya "Kau tidak tau ya, kita sekarang menjadi topik pembicaraan dan banyak yang mengira aku berselingkuh denganmu!"
"Siapa yang bilang?"
"Banyak!"
"Siapa?"
"Aku tidak tau tapi intinya banyak, kenapa? Kau mau menghajar mereka?"
Haruto terkekeh ia mengusak rambutnya sok tampan "Tentu saja tidak, mana berani aku melawan banyak orang"
Dasar
Junkyu menatapnya jengkel "Bagaimana ini? Kau tidak punya solusi apa?!"
"Tck, kau tidak perlu memikirkan hal-hal seperti ini, mereka bahkan tidak tau yang sebenarnya jadi simpan otak kecilmu ini untuk memikirkanku saja"
Junkyu membuang nafasnya jengah "Haruto aku sedang serius!"
"Aku juga, aku sudah serius sedari dulu, kau saja yang tidak mau mengalah dengan egomu" ujar haruto santai namun penuh penekanan.
Junkyu membuang wajahnya.
"Beri aku waktu"
Haruto menatap junkyu dalam, apa ia sudah mendapatkan lampu hijau?
To be continued...
MAAP Gaes aku lupa TBC nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINAN ; harukyu.
FanficJunkyu sempat begitu yakin bahwa dia adalah satu-satunya dominan yang cukup populer di sekolahnya, wajah tampan dengan tubuh bak model papan atas menjadi nilai penting bagi dirinya.. terbukti dengan ia yang berhasil memacari mashiho yang terkenal lu...