O7 ; mulai.

1K 135 11
                                        

Haruto menatap langit-langit kamarnya, pikirannya tak beraturan, ia merasa malu akan ucapannya beberapa saat yang lalu dengan junkyu, awal mereka bertemu sebenarnya ia hanya ingin bercanda tapi kenapa perasaannya sedang tidak ingin diajak bercanda?

"Ah bodoh sekali" ia mengacak rambutnya frustasi kemudian kembali terdiam.

Tak lama ia tersenyum sendiri, wajah malu-malu junkyu lebih mendominasi di kepalanya saat ini, bagaimana bisa seseorang yang menganggap dirinya berwibawa bisa se menggemaskan itu?

"Junkyu membuatku gila!"

Haruto bangkit mengambil Hoodie hitam kesukaannya, mengambil kunci yang ia taruh di atas meja dan keluar kearah bagasi motor untuk pergi menghilangkan rasa penatnya dengan bersenang-senang.

•••

Sama halnya dengan junkyu, pemuda itu menegang pipinya dengan kedua tangan, kata-kata haruto benar-benar sangat mempengaruhi perasaannya.

"Tidak boleh! Ini tidak bisa dibiarkan! Mashiho pasti akan sangat marah saat tau aku diam-diam mulai mengidamkan laki-laki lain!", ujarnya yang tanpa sadar mengakui perasaannya.

Mencoba melupakan kejadian yang lalu ia mengambil ponselnya dan ya mashiho sudah membalas pesannya, walau terkesan tak memuaskan.

Junkyu
Kau sudah berada di rumahmu?

Mashiho
Ya

Junkyu menghela nafas, mashiho dulunya tidak seperti ini, pemuda manis itu akan dengan semangat membalas pesan singkatnya dengan ketikan panjang.. tapi kenapa mashihonya jadi seperti ini.

Ia kemudian membuka roomchatnya dengan jihoon, bermaksud menyampaikan unek-uneknya.

Junkyu
Jihoon, kurasa mashiho sudah mulai bosan denganku..

Jihoon juga sama saja, pemuda itu kadang kala meminta izin tiba-tiba saat tengah berkumpul dengan teman-teman yang lain, ada banyak alasan yang akan ia gunakan hanya untuk pergi ke tempat yang entah kemana.

"Aku bosan sekali!" keluhnya namun tak bertahan lama, ide yang menurutnya brilian tiba-tiba hinggap di otak mungilnya.

Dengan senyum mengembang ia keluar rumah menuju klub yang berada tak jauh dari komplek perumahannya.

•••
B

au alkohol menyerebak kuat di indra penciuman haruto, matanya memandang ke segala arah ruangan haram yang di penuhi orang-orang tak sadarkan diri, wanita yang berlenggak lenggok menampakkan lekuk tubuhnya, dan pria yang mulai mendatangi mangsanya satu-persatu.

Haruto sadar ada banyak orang yang mengincar dan menginginkan dirinya sejak awal ia menampakkan kakinya disini, tapi ia hanya ingin bersenang-senang sebentar, bukan bersenang-senang di atas ranjang dengan stranger.

Ia memojokkan dirinya sesaat setelah memesan minuman alkohol yang kadarnya rendah, jangan tanya mengapa haruto bisa masuk leluasa, tentu saja orang dalam.

Masih sibuk melihat sekeliling, haruto tak sengaja menangkap 2 orang yang sangat familiar untuknya, mereka seperti dua orang pasangan yang sedang dimabuk asmara, yang satu menatap dalam dan satunya lagi tampak memajukan wajahnya.

Haruto terkejut saat kedua orang itu kini sudah menempelkan bibirnya masing-masing, saling memeluk satu sama lain di ujung ruangan yang berbeda.

"Tidak mungkin kan.."

"Haruto, bagaimana kau bisa berada di sini?"

Junkyu datang membuatnya terkejut bukan main, sedang junkyu menahan tawanya yang siap meledak kapan saja.

"Kau serius sekali, memang apa yang sedang kau lihat?"

"Tidak! Tidak ada, kenapa kau juga ada di sini, bayi tidak boleh masuk asal kau tau!", haruto mengalihkan pembicaraan.

"Aku bukan bayi! Aku bahkan sudah punya kartu identitas!"

"Kartu tidak berguna, wajahmu tetap wajah bayi! Jadi ayo keluar!" Haruto menyeret junkyu keluar meninggalkan pesanan alkohol yang sudah tersaji di atas mejanya.

"Dasar orang gila!", junkyu memaki namun tetap mengikuti langkah haruto yang menyeretnya meninggalkan ruangan itu.

Diam-diam haruto bernafas lega, setidaknya jangan sekarang..

To be continued...

Aku lama gada update ya, maaf banget biasanya lagi ga mood nulis, kalau mood lagi baik nanti aku bikin langsung dua atau tiga chapter, kalau ya hehe.. aku usahain update 3 kali seminggu. Makasih yang masih mau baca book abal-abal aku ini, see you next chapter..

DOMINAN ; harukyu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang