O3 ; rival.

1K 127 8
                                    

Junkyu dan jihoon kini berada di area kantin, sekarang adalah jam istirahat dan seperti biasa mereka berdua akan menghabiskan waktu di tempat ini.

Mereka kini tengah menunggu pesanan mereka dengan sedikit berbincang.

"Bagaimana? Anak baru itu benar-benar tampan bukan?", jihoon mulai membahas sesuatu yang tak junkyu senangi.

Junkyu menghela nafas "Park jihoon bisakah kau berhenti membahas hal ini?"

Jihoon hanya tersenyum canggung menyadari topik pembicaraan nya membuat junkyu tak nyaman, lalu keduanya terdiam beberapa saat sebelum suara ribut bermunculan dari arah pintu kantin dan menunjukkan seorang pemuda tampan dengan tubuh tegap tingginya berjalan memasuki area yang sama dengan keduanya.

Sorak sorai seperti awalpun kembali terdengar memenuhi area kantin, ada banyak pandangan yang tertuju pada pemuda tampan di depan sana yang tak lain adalah Watanabe Haruto, mata besar namun tajam itu tampak kebingungan mencari ruang kosong untuk ia tempati, sebelum atensinya jatuh pada kursi yang terlihat tak berpenghuni di samping meja junkyu dan jihoon.

Tubuh jangkung itu berjalan dengan tatapan lurus tak memperdulikan orang-orang yang menjadikannya pusat perhatian, toh dia sudah terbiasa.

Junkyu menatap haruto menelisik dari atas hingga ke bawah, memerhatikan gerak-gerik lelaki yang kini sudah duduk dengan nyaman di meja sebelah, ya junkyu mengakui bahwa pemuda Jepang ini memang sangat tampan.

"Dia tampan tapi aku jauh lebih tampan"

Tak lama mashiho datang dan langsung duduk di kursi samping junkyu persis, mashiho mungkin ada di sebelah junkyu tapi matanya tak berhenti mengarah ke pemuda Watanabe yang ada di belakangnya.

Junkyu menatap tak suka tingkah kekasihnya, dengan perlahan ia memegang dagunya dan mengarahkan wajah mashiho kearahnya "Cukup lihat aku saja, jangan lihat lelaki lain", ujarnya lesu.

Mashiho terkikik lalu mengusap pipi kekasihnya lembut "Aku hanya menatapnya saja, bukan jatuh cinta"

Jihoon melihat jengah tingkah kedua pasangan di hadapannya, matanya kemudian melirik ke arah haruto dan junkyu berkali-kali.

"Sstt, Kim junkyu, sepertinya kalian berdua cocok", ujar jihoon asal dengan mata yang ia gerlingkan main-main sesekali menggunakan dagunya menunjuk haruto.

Junkyu membolakan kedua matanya "YANG BENAR SAJA! AKU INI DOMINAN, JAGA PERKATAANMU!"

Jihoon terlonjak kaget, haruto yang berada di samping pun turut terkejut, ada apa dengan lelaki di dekatnya ini.

"Aku hanya bercanda, kau dramatis sekali, sepertinya kehadiran si anak baru benar-benar mengancam posisimu"

Dari sini haruto sadar, bahwa ia yang menjadi bahan perbincangan dua orang ini, siapa lagi anak baru selain dirinya? Kemudian haruto tersenyum remeh kala mata junkyu dan dirinya bertubrukan, ia bukan orang yang senang basa basi, ia tipe orang yang ingin menyelesaikan semuanya hari itu juga maka haruto bangkit dari duduknya dan menggeser tempat di samping jihoon yang memang sedang kosong, membuat tiga orang yang berada di sana menatapnya.

Haruto mencondongkan tubuhnya kearah junkyu lalu tersenyum tipis terkesan mengejek, "Sepertinya kau merasa terintimidasi dengan kehadiranku"

Junkyu terkejut, matanya menatap tepat ke pupil milik haruto, tak salah dan tak ingin membantah haruto seakan menghipnotis dirinya.

"Aku akan menjadi rival yang baik untukmu, Kim junkyu", ujarnya setelah melihat name tag dari pemuda manis di hadapannya.





To be continued...

DOMINAN ; harukyu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang