Haruto menatap tak suka dua orang yang berada di hadapannya saat ini, ia melirik keduanya yang tampak biasa-biasa saja setelah apa yang mereka perbuat kemarin, sedang junkyu yang ada di sampingnya tampak bersemangat tak mengetahui apa-apa.
Mashiho dan jihoon yang menjadi objek pengamatan Watanabe Haruto tampak tak sadar akan gerak-gerik pemuda itu, mereka tak tau saja bahwa kedok keduanya yang bermain di belakang junkyu sudah di ketahui oleh haruto.
"Mashiho, bagaimana sepupumu? Apa dia tinggal bersamamu sekarang?", junkyu tampak mencoba berbasa-basi karna sedari tadi mashiho enggan berbicara dengannya.
Mashiho melirik sekilas lalu mengangguk, "Ya, dia tinggal bersamaku"
"Ah kalau begitu biarkan aku bertemu dengannya, aku akan mengajaknya mengelilingi kota", tawar junkyu.
"TIDAK USAH", mashiho tampak panik dengan nada suara yang meninggi membuat penghuni kantin terkejut tak terkecuali junkyu yang menatap tak percaya kekasihnya.
"Kau tidak perlu meninggikan suaramu, kau cukup berbicara santai saja, lagipula junkyu menawarinya dengan baik", itu haruto dengan alis menukik tajam pertanda tak suka.
"Kau juga tak perlu ikut campur! Kalau mashiho tidak mau ya jelas dia tidak mau!", dan itu jihoon yang mencoba membela pacar sahabat nya.
Haruto tersenyum sinis, "Kau ini bodoh atau bagaimana? Bahkan dengan nada santai saja orang-orang juga pasti akan tau kalau dia tidak mau!"
"Jaga bicaramu! Kau hanya orang baru yang tidak tau apa-apa", jihoon tampak tersulut emosi, wow cinta memang segila itu ya?
"Kenapa jadi kalian yang bertengkar?!", junkyu mencoba menengahi keduanya yang menatap tajam satu sama lain.
"Setidaknya aku tidak semunafik dirimu yang mengkhianati sahabat sendiri"
Bisa haruto lihat, jihoon dan mashiho tampak kaget dengan wajah pucat pasi, sedang junkyu tampak bertanya-tanya akan maksud ucapannya sebelum pada akhirnya menarik tangan pemuda itu kembali kekelas den menutup pintu ruangan.
"Ada apa denganmu?!"
Haruto menatap dalam manik mata milik junkyu yang tampak sendu, ia kemudian beralih menjelajahi tiap inci permukaan pemuda yang menurutnya sangat manis.
Junkyu lagi-lagi seakan terhipnotis saat tangan besar itu mengelus pipinya membuatnya kembali memerah.
"Kim junkyu..", suara beratnya menyapa indra pendengaran milik junkyu.
"Jika aku mengatakan sesuatu tentang kekasihmu apa kau akan percaya?"
Junkyu mengernyit, pemuda itu memilih diam tak menjawab, kemudian ia melihat haruto yang tersenyum sangat tulus padanya, "Aku tak akan mengatakannya, aku harap kau mengetahui dengan sendirinya"
Haruto kembali pada kegiatan awalnya, ia memandang lama wajah junkyu, mengabsen tiap inci wajah yang ia baru sadari teramat sangat cantik untuk seorang laki-laki, sebelum pada akhirnya memajuhkan wajahnya dengan pandangan yang menatap bergantian pada bibir dan mata yang membuat junkyu salah tingkah.
"Apa yang akan kau lak-"
Cup
Junkyu membolakan matanya, ia menahan nafasnya kala bibir keduanya bersentuhan, tubuhnya kaku dengan telapak tangan yang ia kepalkan.
Tak lama haruto memundurkan kembali wajahnya dengan senyum manis.
"Kalau mereka berdua bisa melakukannya, kenapa kita tidak?"
Junkyu kembali dibuat bingung, ada banyak pertanyaan di kepalanya tapi ia buntu saat ini.
"Kim junkyu, kalau nanti kau sudah mengetahui maksudku tidak apa-apa untuk datang padaku dan bersandar, aku akan menunggumu! Sampai kapanpun aku akan ada untukmu, jadi datang saja jika kau membutuhkanku"
Haruto mendekat lalu mengelus rambut hitam yang terasa halus di genggamannya.
"Kau tau, sepertinya aku benar-benar mencintaimu, Watanabe Junkyu."
Blush...
Junkyu salbrut..
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINAN ; harukyu.
FanficJunkyu sempat begitu yakin bahwa dia adalah satu-satunya dominan yang cukup populer di sekolahnya, wajah tampan dengan tubuh bak model papan atas menjadi nilai penting bagi dirinya.. terbukti dengan ia yang berhasil memacari mashiho yang terkenal lu...