10.

10.8K 638 7
                                    

Happy reading...

Typo tandain yaa...

****

Kania sudah siap dengan seragam nya dia berangkat sekolah, Dina hari tidak berangkat karena ada acara di keluarga nya.

"Ishh, coba aja gue masih di tubuh asli gue pasti gue bakalan ikut nanti gue wajib interogasi Dina nih"ucap Kania dalam hati.

Kania turun kebawah dan sarapan, selesai sarapan Kania langsung ijin berangkat sekolah.

Kania berangkat pagi sekali, Kania memilih jalan yang jauh Kania ingin menikmati angin pagi hari ini karena jika melewati jalanan yang biasanya pasti rame dan jalanan yang Kania pilih ini sepi.

Kania sesekali menghembuskan nafas menikmati angin sepoi-sepoi.

Di tengah perjalanan nya Kania melihat seorang pemuda memakai seragam sekolah sedang di bully.

Entahlah kenapa Kania menjadi kasian dengan pemuda itu dan Kania memutuskan membantu pemuda itu.

Kania menendang kaki pemuda yang sepertinya dia ketuanya, Kania menatap nya tajam.

Tendangan Kania sangat kuat hingga membuat pemuda yang tadi Kania tendang tersungkur.

"Siapa lo, berani banget Lo nendang bos gue"ucap salah satu pemuda yang sepertinya teman pemuda yang tadi Kania tendang, dari name tag tersebut pemuda tersebut bernama Rio Ferdinand.

Pemuda yang tadi Kania tendang berdiri di bantu oleh teman temannya, Aland Bastian Eorald ,dari name tag nya.

"Gue"Kania menunjuk dirinya sendiri dengan jari.

" manusia" lanjut Kania.

"Sialan Lo" ucap Aland dia menonjok wajah Kania, Kania yang tidak terima membalas tonjokan Alan.

Hingga ada terjadinya baku hantam.

Kania VS Aland dkk.

Kania Dengan gampang menumbangkan Aland dkk, Aland dkk lari.

Kania beralih ke pemuda yang tadi dibully.

"Siapa nama Lo"ucap Kania.

"Aslan"ucap pemuda itu, Kania melihat dari name tag tersebut nama lengkapnya adalah Aslan Bastian Eorald.

"Kok namanya hampir sama si Aland"pikir Kania.

"Kenapa mereka bully Lo"Kania berjongkok di depan Aslan.

Aslan menjawab dengan menunduk wajah nya dia tengelam kan di kedua kakinya yang ia tekuk.

"A-land marah k-karena katanya aku b-bikin mamanya m-meninggal"ucap Aslan.

"Kok bisa"

Tapi Kania mengajak Aslan untuk duduk di salah satu kursi karena disana ada banyak kursi.

"Lo boleh cerita kalo mau"

" Emm, aku sama kak Aland kakak Adet tapi tiri, papa kita punya dua istri dan istri pertama Mama Aland dan istri kedua mama aku, Mama Aland udah meninggal karena dulu menyelamatkan aku yang mau ketabrak jadi Mama Aland yang ketabrak dari situ Aland jadi benci aku" ucap Aslan sudah tidak gugup seperti tadi.

"Dan juga Aland benci aku karena katanya Aland aku rebut perhatian papa"lanjut Aslan.

Kania paham kenapa Aland membenci Aslan karena Aslan membuat mamanya tertabrak, mungkin jika Kania menjadi Aland, Kania juga sama membenci orang yang membuat Mama tertabrak.

"Gimana gue mau bantu selesain masalah mereka berdua, orang masalah berat gini" batin Kania.

Mama Aland juga menyayangi anak tirinya Aslan, hingga dirinya membantu Aslan agar tidak tertabrak tapi Malahan Mama Aland yang tertabrak.

Mama Aland sudah ikhlas jika memang sudah takdirnya dia meninggal Tapi Aland tidak, dia tetap menyalahkan aslan sebagai penyebab mamanya meninggal.

Rasa benci itu kian membesar saat papanya pilih kasih lebih menyayangi Aslan, sedangkan Aland tidak dipedulikan.

Aslan menjadi sangat bersalah hingga diam saja ketika di bully Aland, dirinya juga memilih dia saja yang tertabrak malahan Mama Aland.

Kania hanya diam dia menawarkan akan mengantar kan Aslan ke sekolah nya dan akhirnya mengantarkan Aslan ke sekolahnya karena sekolah nya satu arah.

Setelah itu dia langsung mengemudikan motornya ke sekolah nya, ternyata Aland satu sekolah dengan nya tapi Aland anak baru sehingga tidak mengenal Kania.

Saat di perjalanan menuju ke kelas seorang memegang pergelangan tangan Kania.

"Kenapa............"

*****

579kata...

Double up nih meskipun gak ada yang minta...

I'M ANTAGONIS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang