13. BERSAMA AKSA

1.1K 108 0
                                    

♔ Note: Ambil yang baik, buang yang buruk. Bijaklah dalam membaca!
♔ Jangan lupa buat ninggalin vote dan komen kalian,
♔ Dan jangan lupa buat follow instagram author @yosh.raa @araajauu.wp

"Hai, gimana hari-harinya? Menyenangkan tidak? Aku harap kau selalu bahagia seperti sekarang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, gimana hari-harinya? Menyenangkan tidak? Aku harap kau selalu bahagia seperti sekarang ini."
- TAMARA QUEEN KATARINA -

✨✨✨

Hari ini Ara mendapat jadwal pagi lagi dan lagi. Gadis itu mengenakan kemeja putih yang dilapisi oleh rompi rajut berwarna hitam serta rok pendek kotak-kotak diatas lutut.

Ia sedang berjalan seorang diri dikoridor kampus sambil memainkan gawainya. Tiba-tiba saja atensinya teralihkan ketika mendengar suara seorang pria yang memanggil namanya, siapa lagi kalau bukan Aksa?

Ara spontan menoleh, mematikan musik di earphone nya. Cowok itu berjalan menghampiri Ara yang masih diam menatapnya tanpa ekspresi.

Tukk!

"Aish..!" ringis Ara seketika saat Aksara mendaratkan sebuah jentikkan didahinya.

"Kamu nanti malem ada waktu?" tanya pria itu.

Ara mengangguk kecil, "kenapa?" ia balik bertanya.

"Ikut aku ke taman ya, main basket sama temen-temen."

Kening Ara mengernyit, "kenapa harus aku? Kan ada temen-temen kamu."

Aksara sedikir membungkuk, menyamakan tingginya dengan gadis itu, hingga sekarang wajah mereka saling berhadapan dan saling melempar tatapan satu sama lain.

"Emang gak boleh?"

Ah, sial! Wajah Ara langsung memerah setelah Aksa menatapnya seperti itu.

Dengan sigap ia membuang muka seraya menutupi pipi yang merah merona tersebut dari Aksara.

Pria itu hanya melengkungkan sedikit kedua sudut bibirnya. Setelah itu, ia pun beranjak pergi setelah mengusap pucuk kepala Ara dan mengucapkan, "nanti aku jemput kamu."

Ara hanya mengangguk, ia kemudian memperhatikan Aksara yang sedikit demi sedikit punggung cowok itu menghilang dari pandangannya.

***

Kini, Ara dan Christa duduk ditaman yang berada didepan gedung kampus. Christa masih menstabilkan emosinya karena sempat bertengkar dengan Angel dikelas tadi.

"Hai para istriku," sapa Dhafian yang baru saja datang menghampiri mereka dengan t-shirt putih. Alisnya mengernyit bingung memperhatikan Christa yang masih kesal. Ia lalu melontarkan pertanyaan, "lo kenapa, sayang?"

"Najis, sialan!" umpat Christa lantang sambil menepis tangan Dhafian yang hendak mengelus dagunya.

"Sensi amat gila, PMS lo?"

TAMARA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang