14. HAMPIR DIBUAT MATI

1.1K 106 0
                                    

♔ Note: Ambil yang baik, buang yang buruk. Bijaklah dalam membaca!
♔ Jangan lupa buat ninggalin vote dan komen kalian,
♔ Dan jangan lupa buat follow instagram author @yosh.raa @araajauu.wp

"Silakan nilai aku sesuka hatimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silakan nilai aku sesuka hatimu. Karena jika kau membenciku, mau sebaik apapun aku, tetaplah buruk dimatamu."
- TAMARA QUEEN KATARINA -

✨✨✨

Mereka pun akhirnya sampai, Aksara memberhentikan motornya tepat didepan pagar rumah Ara, membiarkan gadis itu turun dan melepaskan helm yang dipakai.

"Makasih banyak, ya." Ucap Ara.

Aksara mengangguk kecil, "harusnya aku yang bilang makasih." Balasnya.

Ara tak menggubris, ia hanya menyunggingkan senyuman lalu membiarkan Aksa pamit setelah memberikan beberapa pesan seperti biasa padanya.

'Istirahat yang cukup, tidur yang nyenyak, jangan begadang, juga makan yang teratur.' Ah, bahkan Ara sudah hafal semuanya.

Gadis itupun lalu masuk ke dalam rumah usai menutup kembali pintu yang berwarna putih tersebut. Semua lampu di ruang utama masih menyala, itu artinya orang-orang disana belum tidur.

Ketika Ara berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua, seketika kehadiran Hendra yang tengah duduk diruang tamu lantas membuatnya terkejut bukan main sehingga mampu menghentikan langkahnya.

"Sudah jam berapa ini? Habis darimana kamu sama Aksa?"

Ara membalikkan tubuhnya perlahan menghadap lelaki itu kemudian menjawab, "jam sembilan malam, Pa. Aku habis dari lapangan basket sama dia."

"Sudah berapa kali saya ingatkan, jangan keluar malam dengan pria manapun termasuk Aksara!! Kemarin adalah kesempatan terakhir yang saya berikan untuk kamu ya, Ara. Dasar anak tidak tahu aturan!! Hidup sesuka hati seperti tidak mempunyai orang tua!!" bentak lelaki itu seketika yang berhasil membuat tubuh Ara bergidik merinding.

"Maaf, Pa. Aku cuma nggak enak nolak ajakan dia," balasnya dengan suara yang sedikit bergetar.

"Sudah berapa maaf yang saya dengar dari mulut kamu, hm? Semuanya omong kosong! Sampai kapanpun kamu nggak akan berubah, Ara!! Pantas saja Melda selalu memarahi kamu, Alex dan Reno juga bercerita banyak bahwa kamu memang selalu pulang larut malam kalau saya gak ada dirumah!!"

"Gimana bisa aku ngerasa nyaman disini sementara mereka selalu aja nyakitin aku, Pa!! Aku tau kalau Papa pasti menyadari itu semua, aku selalu disiksa sama Alex, tapi kenapa Papa bungkam!!?"

TAMARA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang