MWR - 24

7K 315 11
                                    

"Hai, akhirnya kita ketemu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, akhirnya kita ketemu lagi."

Cewek yang sedang asik memakan siomay, menatap bingung cowok sok asik yang berada di depannya.

Tiba-tiba datang dan berucap selayaknya orang pernah ketemu.

"Siapa ya?"

Mata dan senyuman tidak redup sedikitpun meskipun cewek di depannya telah melupakan kenangan indah itu.

"Zidan."

Cewek itu menaikan alisnya.

"Ratu."

Tangan Zidan tertarik kembali tanpa mendapat balasan.

"Apa lu lupa sama gw?"

Ratu menggeleng, "Gw lupa. Emang kita pernah ketemu?" Tanyanya lebih santai dan ramah.

Zidan mengangguk.

"Kita pernah jadi temen. Pas itu lu lagi main boneka Winny the Pooh. Terus lu dipanggil sama abang lu buat makan. Terus lu minta gw jagain boneka beruang itu sampai sekarang."

Ratu menatap mata Zidan lekat, berharap ucapan itu bisa membantunya mempelancar memori otaknya yang kadang madet kayak sinyal hp.

"Maaf gw nggak bisa inget. Gw orangnya pelupa."

Zidan mengangguk dan tersenyum simpul, "Nggak papa, asalkan lu udah berusaha buat mengingat gw."

Ah, Ratu jadi tak enak.

"Maaf ya."

"Nggak papa santai aja. Oh ya, lu anak kelas sebelah ya?"

Ratu mengangguk, "Kok lu tau?"

"Suka liat lu mundar-mandir." Tanda kalo cowok itu diam-diam memperhatikannya.

"Oh, tapi lu bukan psycho kan?"

Zidan langsung menggeleng ribut.

"Bukanlah! Njir!"

Ratu tersenyum geli, "Kirain gitu. Kan takutnya."

Mereka berdua akhirnya tertawa geli. Satu sama lain mulai berbaur sampai keduanya merasa nyaman hingga terjadi sebuah hubungan yang tak pernah Ratu bayangkan.

Itu semua hasil dari pertemuan dan terjalinnya komunikasi di antara mereka berdua.

"Ra, mau nggak jadi pacar gw?"

"Iya, gw mau."

Mereka berdua akhirnya berpelukan untuk pertama kalinya.

"Makasih."

Ratu mengangguk tersenyum.

"Jangan tinggalin gw."

"Ra."

Tek-tok.

Tek-tok.

Bunyi jarum jam sangat terdengar di kamar gelap nan sunyi itu. Bahkan detak jantungnya sangat terdengar kuat ketika terbangun dari alam mimpinya.

Matanya mengedar ke arah lain dan tak mendapati siapapun selain dirinya.

1.05 am.

Zidan memilih menyandarkan punggung dan kepalanya ke ranjang.

Satu frame berbentuk persegi panjang berada di dinding depan ranjang menjadi objek mata Zidan.

Ada dua orang.

Perempuan dan lelaki yang tersenyum ke kamera.

Tidak ada beban, hanya ada kebahagiaan.

"Kita mencintai satu sama lain."

"Sampai sekarang."

Zidan menunduk dan memejamkan matanya. Kemudian membuka matanya kembali dengan kaki yang sudah menapaki lantai dingin kamar.

"Kenapa bisa buat gw jatuh cinta?"

Zidan tersenyum, "Lu kan ahlinya bisa buat gw jatuh cinta."

Lagi-lagi Zidan tersenyum ke pemilik pancaran wajah bahagia yang memegang sebuket bunga.

"Jangan nangis terus, kasian mata indah lu." Seolah-olah cowok itu berbicara langsung dengan seseorang.

Frame itu ditaruh. Lalu kakinya melangkah ke benda lucu yang ia simpan bertahun-tahun.

Boneka Winny the Pooh.

Boneka kesayangan Ratu.

Cewek yang asik main sendiri bersama boneka lucu itu.

"Pooh." Gumam Zidan.

Tersenyum, lagi.

Senyuman bahagia saat bisa memutar kembali pertemuan itu di otaknya.

"Lucu."

Boneka itu ia ambil dan bawa ke kasur untuk menemaninya tidur.

Bukan hal baru lagi. Karena boneka itu menjadi barang yang paling dicari ketika tidurnya terganggu.

"Good middle night."

Hanya boneka itu yang bisa mengobatinya.

Mengobati rasa rindu kenangan dulu antara dirinya dan Ratu. 

Lama kelamaan semuanya terkuak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama kelamaan semuanya terkuak.
Siapa Zidan dan siapa Ratu.
Bagaimana mereka ketemu dan menikah.

.

AYOLAH VOTE WOY!
AKU NGGAK BOSEN BUAT NGINGETIN KALIAN BUAT VOTE N KOMEN!
AYOK VOTE GUYS!!

MARRIED WITH RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang