MWR - 39

6K 250 24
                                    

Aku Ratu, si pemeran pembantu.

- Ratu

.....

Selama perjalanan menuju pulang, Ratu selalu diam. Lebih tepatnya mendiamkan diri sendiri.

Pikirannya masih berkelana ke malam yang membuat dirinya terasa bodoh karena telah menyakiti seorang perempuan yang tidak tau mengetahui hubungannya dan Zidan.

Bodoh!

Kata itu selalu terlintas di pikirannya sampai membuat matanya terpejam. Menikmati panasnya air mata dan merasakan sesak ketika membayangkan semuanya.

Ini bukan salahnya. Ini salah kedua sahabatnya.

Ratu menggeleng cepat.

Ini salah dirinya yang diliputi perasaan cemburu dan amarah.

"Ra." Panggil Aurora ke Ratu yang menatap pemandangan melalui kaca bus.

Cewek itu menghela nafas pelan.

"Lu nggak mau makan?"

Sudut bibir Aurora masih terlihat sobek, namun cewek itu tak ada niatan untuk membenci sahabatnya yang terlihat sedang memikirkan banyak sesuatu hingga membuat sedih.

"Ra." Kini Rere.

Tak ada balasan.

"Ra, semuanya bakal baik-baik aja."

Kini wajah Ratu mengarah ke sahabatnya yang memandanginya khawatir.

"Apa semuanya bakal baik-baik aja setelah kita berbuat kayak gitu? Kalian nggak bakal tau nasib gw ke depannya sama dia."

Posisi duduk mereka dibelakang. Jadi, Ratu bebas mengatakan apapun karena dibelakangnya lagi tak ada orang lain.

Sepasang mata berwarna jernih, menurun menatap tangannya.

"Gw benci sama kalian."

Rere dan Aurora terdiam.

Ratu langsung membuang pandangannya ke arah lain. Berharap semua yang dilakukan nya semalam hanya mimpi belaka.

"Gw harap kita nggak ketemu lagi."

Rere sudah berpindah duduk dengan Aurora yang menahan tangisan nya karena ucapan menyakitkan sahabatnya.

"Ra, kit-"

Ratu menatap tajam sahabatnya, "Lu. Lu yang ngerencanain ini."

Rere mengangguk.

"Maa-"

"Gw harap kita nggak ketemu lagi setelah lulus sekolah ini. Di kuliah maupun di tempat lain."

Ratu bangkit dari duduknya. Cewek itu keluar dari bus yang sudah sampai di depan sekolah.

Saat turun dari bus, tatapannya tak sengaja bertemu dengan Zidan yang berdiri dekat motor.

Mereka hanya saling pandang 3 detik, tak lama Ratu memutuskan pandangannya karena tak kuasa mengingat semalam.

Ratu merasa menjadi perempuan paling jahat sedunia.

Sedangkan Rere dan Aurora turun dengan perasaan kecewa dan sedih melihat punggung sahabatnya masuk ke taxi. Melewati Zidan yang tengah menunggu seseorang.

Dan kini giliran Rere dan Aurora merasakan khawatir saat Aura turun dari mobil pribadi pembina eskul.

Mereka berdua jalan mendekati pagar, tapi tak sengaja mendengar perasaan khawatir seseorang.

"Aura kenapa? Dia kenapa Pak?"

"Rere, Aurora dan Ratu menemui Aura di hutan."

Saat itu juga tatapan bersorot tajam mengarah ke Rere dan Aurora yang berjalan.

Kedua cewek itu sangat bisa merasakan tatapan tajam seorang Zidan.

"Thanks buat hadiahnya."

🌷

Happy ending?

©Carameliaapopcorn.

MARRIED WITH RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang