12

992 143 72
                                    


Hii, guys kembali aku mengingatkan pada kalian para pembacaku, sebelum bab ini ada dua bab sebelumnya yang katanya gak bisa dibuka atau malah gak dapat notif, Jadi sebelum baca ini, bagi yang belum baca bab sebelumnya silahkan coba kembali ke halaman sebelumnya.
Trimakasih 🤗

****


Matahari menyingkap di balik tirai, menerangi wajah sendu Amelia yang lelah.

Nampak lingkaran hitam dibawah mata, menandakan kurangnya tidur sang bidadari. Memang sejak tadi malam ia tidak bisa tidur, otaknya terus memikirkan apa yang mendasari perubahan sikap Jenny padanya.

Entahlah, menurutnya saja atau memang begitu nyatanya. Amelia tak begitu mengerti, namun sedikit terbesit dihatinya, Jenny seperti sedang menghindarinya.

Setelah berbagai hal yang mereka lalui bersama, akankah Amelia harus kembali merasakan kehilangan seperti dulu. Ah, tidak Jenny tak sekejam itu, Amelia tahu Jenny benar - benar mencintainya.

Lalu apa ? Mengapa Jenny-nya berubah ,mengapa tak seperti biasanya?

Kekasihnya itu lebih sering uring- uringan. Bahkan sangat nampak terkesan menghindar darinya.

Diraihnya ponesel yang tergeletak dimeja samping untuk mengirim pesan pada sang kekasih.

Sugar Daddy 💕

pulang Jen.

Setelah mengirim pesan singkat Amelia bersiap membersihkan diri, tak ada sarapan yang ia siapkan untuk pagi ini, Amelia benar - benar bosan, dua minggu, Jenny seperti tak betah dirumah. Selain itu Jenny bahkan  tidak pulang tiga hari ini.

Beralibikan lembur karna banyaknya pasien rawat inap yang harus selalu berada dibawah pengawasannya.

Tentu untuk yang pertama kalinya Amelia meragukan Jenny,  terlihat kentara sekali Jenny tengah menghindar.

Bukankah rumah sakit itu terbilang mewah, tentunya memiliki lebih banyak tenaga kerja untuk menangani perihal itu. Bahkan masih ada beberapa dokter kandungan lain selain Jenny yang lebih panjang jam terbangnya dibanding Jenny, Mereka memiliki aturan sendiri. Mengenai pembagian jam kerja, tak mungkin ada kesenjangan.

Hanya segelas susu yang mengisi perut Amelia, sulit sekali menelan sesuatu disaat seperti ini.

Diambang pintu Jenny bersandar  menatap sedih punggung kekasihnya itu " sayangku" batin Jenny, sepuluh menit berlalu sejak kepulangannya, Jenny mengumpulkan keberanian sebelum beranjak menghampiri Amelia di meja makan.

" Mell " Jenny memeluk Amelia dari belakang. Menyalurkan kerinduan melalui ciuman yang lekat dan dalam.

Tanpa menoleh sekalipun Amelia  hapal sekali pemilik lengan yang melingkar didadanya itu.

" Akhirnya kamu pulang ! " ucap Amelia lirih, tanpa menoleh, kemudian mencium kedua belah tangan yang bertengger didadanya.

" Maafin aku " Jenny kembali mendaratkan ciuman di sisi leher Amelia.

" Gak semua masalah bisa kamu selesaikan dengan kata maaf Jen" Amelia melepaskan pelukan Jenny. " aku masih nunggu kamu buat jelasin semuanya " ucap Amelia disela ketelatenan tangannya merogoh isi lemari pendingin, mencari sesuatu yang bisa ia masak, ia yakin Jenny belum mengisi perutnya.

I Just Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang