7

1.3K 142 38
                                    

08 : 06


Senyum simpul dibibir Jenny karna berhasil membawa pulang pesanan Amelia yang cukup absurd. Kurang lebih tiga jam Jenny berkeliling untuk mendapatkan asinan Bogor dengan toping es krim vanilla.

Jenny menyusuri seluruh ruang apartement mencari keberadaan Amelia ,Baru saja ia mengangkat  tangannya untuk mengetuk pintu kamar mandi terdengar Amelia sedang memuntahkan isi perutnya dari dalam.

Segera Jenny membuka pintu.
Jenny menelan ludah berat tubuhnya bergidik mendapati Amelia yang bersandar di pojok kamar mandi dengan bathrobe yang tersingkai dibagian paha dan bahu kirinya.

" Yaa Tuhan !!! .batin Jenny
kedua bibirnya menyerupai garis horizontal.

Jenny berusaha menepis isi kepalanya bergegas merapikan bathrobe Amelia kemudian menggendongnya menuju tempat tidur.

Jenny mengambil tempat bersebelahan dengan Amelia membiarkan wajah Amelia bertumpu pada bahunya kedua tangan Amelia memeluk lengan Jenny.
Amelia memang sangat manja kepadanya.
Apalagi saat ini wanita itu sedang lemas - lemasnya.
Jenny menepuk pelan pipi Amelia tanpa melihatnya, karna sedari tadi sulit sekali mengontrol gejolak didada yang terus mengganggu fikirannya , untuk kali ini otak dan tubuhnya sama sekali tidak bisa diajak berkompromi.
Mata Jenny menutup rapat bersamaan dengan bibir atas dan bawah yang dikulum kuat.
Tubuhnya bergetar, nafasnya memburu.

Amelia menyadari tubuh Jenny yang menegang dari lengan yang ia peluk, kemudian ia menegakan duduknya menatap Jenny yang masih setia membuang muka dengan mata tertutup.
Lalu memiringkan wajahnya kemudian.

" Cup " tepat dibibir Jenny.

Jenny membelalakan matanya motoriknya cepat merespon. reflek Jenny menangkup kedua pipi Amelia menahannya Agar bertahan diposisi ini lebih lama.

Awalnya Amelia hanya berniat mengecup singkat karna gemas.
Memang Amelia terbiasa mencium dan menerima ciuman dari Jenny tetapi bukan ciuman bibir,
bukankah perlu ditelaah lagi ?
Itu bahkan bukan lagi tentang kasih sayang yang biasa tercurah diantara mereka,melainkan setingkat lebih tinggi diatasnya.
Respon Jenny yang membawa nafsu sedari tadi ditahan tahan merubahnya menjadi lumatan lembut penuh cinta.

Tangan nakal Jenny membawa Amelia berada dalam pangkuannya dengan posisi berhadapan , bersama kedua tangan yang melingkar pada pinggang Amelia.
Sepertinya ada rasa hangat yang berasal dari dalam menguap kepermukaan, dua insan merubah lumatan lembut menjadi lebih Agresif , Bermandikan keringat keduanya tengah terengah menatap satu sama lain, dengan tatapan penuh hasrat seperti sedang berbicara mata Jenny meminta izin "bolehkah ?"
yang dijawab anggukan setuju.
Amelia menutup mata berusaha berfokus pada rasa nikmat yang diberikan Jenny.

Dengan sisa tenaga yang ada memberanikan diri menyatukan kening nya dengan kening Amelia menyapu seluruh wajah tanpa ada yang terlewat.
Menyusuri inci demi inci.
Bibir Jenny kini berganti mengitari leher jenjang milik Amelia.
Kecupan lembut berhasil mendarat didada Amelia.
Amelia gelisah merasakan sensasi nikmat yang disalurkan Jenny, dadanya membusung kepalanya mendongak kebelakang.
Kedua tangannya mencengkram kuat kain disisi kiri dan kanan bersamaan.

" Ssssssssshhhhhh Jen " lenguh nya. Bersamaan dengan tersingkainya bathrobe dari pinggang ke atas.
Jelas Jenny tak menyia - nyiakan apa yang ada dihadapannya
Jemari nya mengusap lembut dari tengah ke samping kiri dan kanan bergantian, mulut nya penuh bersumpal benda kenyal yang terlihat sempurna menantang di puncaknya.

I Just Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang