RADION || 34

743 77 8
                                    

"Kata nyonya, Non Chlo harus pulang biar bisa cepet-cepet istirahat. Besok kan Non Chlo udah harus sekolah. Emang nggak takut pelajarannya ketinggalan?"

Chlo mendengus mendengar celotehan supirnya di depan. Perempuan itu tengah sibuk dengan ponselnya. Berkirim pesan kepada kedua sahabatnya bahwa ia sudah kembali ke Jakarta.

"Tapi saya mau ke rumah temen saya dulu. Ini penting banget. Udah deh Pak, anterin saya aja ke sana! Mama juga nggak bakal tahu."

"Duh, nggak bisa, Non. Non lupa? nyonya kan selalu tahu kalau saya bawa Non ke mana aja. Saya nggak berani."

"Nanti saya yang tanggung jawab, Pak."

"Nggak bisa, Non. Mending kita pulang sekarang! Besok aja saya anter ke rumah temen Non pulang sekolah."

"Saya nggak mau besok, mau nya sek—"

"Aduh!" Mobil pribadi Chlo tiba-tiba saja mengerem mendadak. Karena Chlo tidak memakai seatbelt, maka tubuh perempuan itu terhuyung ke depan.

"Maaf, Non! Ada anak sekolah nyebrang nggak lihat-lihat."

"Hati-hati Neng kalau mau nyebrang!" Supir Chlo menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali melajukan mobilnya.

Mata Chlo memicing karena tak sengaja melihat seseorang yang sangat familiar di luar sana. Orang yang barusan membuat mobilnya mengerem mendadak begitu saja.

Itu Alula. Iya, Chlo tidak mungkin salah lihat. Jelas-jelas Alula masih memakai seragam sekolahnya.

Perempuan itu menoleh ke belakang untuk memastikan. Yang ia herankan, dengan siapa Alula di sana? Chlo melihat Alula dengan seorang lelaki. Tetapi ia tidak tahu siapa lelaki itu karena wajahnya ditutupi buff.

Tidak mungkin itu Radion, karena Chlo mengenali setiap inci wajah dan postur tubuhnya. Melihat mata lelaki itu saja, Chlo bisa tahu bahwa itu benar-benar bukan Radion.

"Pak, berhenti-berhenti!" Chlo memukul-mukul jok kemudi—menyuruh supirnya untuk berhenti.

"Ada apa, Non?"

"Itu, ikutin mobil itu! Pokoknya puter balik dan ikutin!" Chlo menunjuk mobil hitam yang sebelumnya di masuki oleh Alula. Mobil itu sudah mulai melaju melewati mobilnya sendiri.

"Emangnya itu mobil siapa, Non?"

"Udah, ikutin aja! Nggak lama kok, Pak."

"Tapi kan Non harus buru-buru pulang. Nyonya udah nunggu di rumah."

"Itu mobil penculikan, Pak!" Alibi Chlo.

"Hah?! Mobil penculikan?!" Supir Chlo terkejut.

Chlo mengangguk dengan cepat. "Iya, itu temen saya tadi. Dia di paksa masuk ke dalem mobil itu. Makanya, cepet ikutin, Pak!"

"Baik, Non! Kira-kira harus panggil polisi atau nggak?"

Chlo berdecak. "Udah nggak usah. Kejar aja mobilnya!"

****

Saat membaca pesan dari Alula, Radion langsung buru-buru keluar dari kamarnya. Ia tidak peduli bahwa ia tadi sedang asik tiduran di kasur besarnya sambil menikmati pendingin ruangan di kamarnya.

RADIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang