RADION || 42

616 55 111
                                    

"Kenapa? Kaget lo liat rumah gue sebesar ini?" Chlo tersenyum sinis sembari masuk ke dalam rumah mewahnya.

Mengapa rata-rata rumah mewah selalu sepi? Tidak banyak orang, dan seperti tidak ada kehidupan. Sama seperti rumah Radion. Walaupun pelayannya ada dimana-mana, tetapi suasananya tetap saja mati.

"Hai, Alula! Kamu udah sampai ternyata." Mama Chlo datang menghampiri mereka. Lebih tepatnya hanya menyapa Alula, bukan putrinya sendiri.

Chlo hanya mendesis melihat pemandangan disebelahnya. Mamanya terlihat sangat ramah menyambut Alula, sampai memeluk dan tersenyum lebar.

Ia tidak pernah diperlakukan seperti itu. Ia tidak pernah disambut hangat dengan pelukan atau senyuman setiap ia pulang sekolah.

Menanyakan 'bagaimana harinya di sekolah?' Atau 'gimana pelajarannya di sekolah?' Saja tidak pernah sama sekali.

Mereka tidak pernah memikirkan bagaimana Chlo. Bagaimana setiap malam dirinya belajar mati-matian memahami materi hanya demi esoknya bisa ikut tampil musik bareng teman-temannya.

Yang mereka inginkan hanyalah kepintaran Chlo di sekolah. Dengan begitu, Chlo bebas melakukan apa saja, termasuk melakukan hobinya sendiri.

"Tante udah siapin makanan, minuman, semuanya udah Tante siapin buat kamu belajar bareng Chlo. Jadi, anggep aja rumah sendiri, ya! Kalau ada apa-apa bisa minta bibi di sini, atau bilang ke Tante aja, oke?" Alula mengangguk pelan.

"Chlo, kamu ganti baju dulu abis itu langsung siap-siap belajar sama Alula!"

"Hm, iya." Chlo menjawab malas.

"Ikutin Chlo aja ke kamarnya. Oh, iya! Kalau nanti pas belajar Chlo main HP terus, marahin aja, ya!"

"Marahin aku? Emang berani dia marahin aku?" Chlo meletakkan kedua tangannya di depan dada sambil menatap Alula remeh.

Ia lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas diikuti Alula dibelakangnya.

"Lo harus tau diri di sini. Ini rumah gue, lo nggak usah anggep rumah ini adalah rumah lo sendiri. Gue bisa naikin nilai gue dengan cepet, biar lo nggak lama-lama ngajarin gue di sini."

"Oke kalo kamu emang bisa naikin nilai kamu dengan cepet. Lagian kalo nggak di suruh mama papa kamu, aku nggak bakal mau juga kok ngajarin kamu," jawab Alula dengan santai.

Chlo berhenti tepat di depan pintu kamarnya. Menoleh ke arah Alula dengan tatapan kaget. "Lo bisa juga ya ngomong kayak gitu?"

"Kamu aja bisa ngomong kayak tadi, berati aku juga bisa, dong?"

"Aku kasian sama kamu yang nggak bisa main musik gara-gara nilai kamu turun. Aku tau kok gimana orangtua kamu benci banget kalo kamu main musik." Chlo menggertakan giginya kesal.

"Nilai kamu turun akhir-akhir ini karena kamu sibuk ngurusin aku sama Radion, kan? Sepengen itu ya kamu sama Radion, sampai-sampai kamu lupa kalau kamu harus pertahanin peringkat kamu?"

"Gue bisa ngusir lo kapan aja dari rumah gue. Jangan macem-macem dan jaga omongan lo!" Tunjuk Chlo.

"Kamu yakin nggak bakal dimarahin sama mama kamu gara-gara ngusir aku?"

Chlo mengepalkan tangannya dengan kuat. Ingin sekali rasanya memukul gadis didepannya.

"Gue mau ganti baju. Lo tunggu di luar!" Chlo membanting pintu kamarnya. Membiarkan Alula menunggunya di depan.

****

"Kerjain lima soal ini! Nanti kalo udah selesai aku cek, kalo nggak ngerti tanyain aja." Alula menggeser buku ke arah Chlo agar perempuan itu bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan Alula.

RADIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang