3

316 29 2
                                    


Para idol memasuki kamar yang akan mereka gunakan, ruangan yang mereka tempati sangat luas karena mereka akan tidur bersama selama di sini. Lagi, riku menagkap sosok wanita berpakaian pelayan berdiri di pojok ruangan, namun begitu mereka masuk sosok itu berpindah ke depan pintu kamar tepat di samping sogo.

Riku mengabaikannya dan berjalan ke dekat jendela untuk menghirup angin segar. Pemandangan di luar sangat menyegarkan dengan pohon-pohon hijau dan angin lembut yang menerpa kulit. Mereka segera merapikan barang bawaan masing-masing.

Hari sudah sore saat mereka semua selesai beres-beres, mereka pun turun dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam, tentu saja pasukan emak-emak (Mitsuki, Yuki, Minami) dan dibantu Gaku yang akan memasak sedangkan yang lain berbagi tugas untuk membantu staf menyiapkan lokasi syuting dan sebagian membersihkan villa.

Nagi mendapat tugas mengganti gorden lama yang berdebu dengan goden yang baru. Saat ia mendekat ke jendela, gorden yang akan ia lepas tiba-tiba bergerak membuat Nagi bingung, pasalnya di ruangan ini bahkan tidak ada angin yang masuk lalu bagaimana kain gorden itu bisa bergerak terlebih dari sekian banyak gorden yang ada hanya satu itu yang bergerak. Nagi yang penasaran perlahan mendekati kain gorden tersebut berniat membukanya agar ia tahu siapa yang berbuat iseng.

Saat tangannya sudah hampir menyentuh kain gorden itu tiba-tiba ada yang menyambar tangannya dan menariknya menjauhi jendela itu. Riku yang melakukannya, ia terus membawa Nagi menjauh dari sana, sesekali ia melirik tajam gorden yang perlahan-lahan mulai kembali seperti semula.

Riku menarik Nagi ke dapur dan tanpa berkata-kata ia langsung memberikan setumpuk piring pada Nagi sedangkan ia sendiri membantu Sogo membuat minuman. Walau merasa aneh tapi Nagi tetap menyusun piring-piring yang diberikan Riku di atas meja makan.

Tepat saat makan malam pekerjaan mereka masing-masing telah selesai sepenuhnya dan mereka semua (idol+manager+staf) berkumpul di meja makan yang cukup panjang untuk makan malam bersama.

Tok ... tok ... Tok ...

Detengah acara makan malam pintu villa diketuk beberapa kali, mereka semua sontak menoleh ke arah pintu, mereka pikir mungkin yang datang adalah pimpinan staf karna memang ia memberitahu akan terlambat karena harus mengurus beberapa hal. Mitsuki berdiri berniat membukakan pintu, tapi sebelum ia melangkah Riku mencegahnya.

"Biarkan saja Mitsuki, tidak usah pedulikan, lanjutkan saja makanmu," ucap Riku yang terlihat acuh dengan suara ketukan itu. Mitsuki memincingkan alisnya 'tidak biasanya riku mengabaikan tamu' batin Mitsuki dan member Idolish7. Mitsuki tidak berkomentar apapun dan kembali melanjutkanakan malamnya.

Brak ... Brak ... Brak ...

Semakin lama suara ketukan di pintu semakin keras bahkan pintu itu digedor-gedor dari luar membuat mereka yang di dalam villa menjadi tidak nyaman. Karena suaranya tidak kunjung berhenti Tsumugi berniat membuka pintu untuk mengetahui siapa yang bertamu dengan tidak sopan seperti itu, namun lagi-lagi Riku menghentikannya.

"Manager biarkan saja tidak usah dibuka," ucap Riku yang masih memakan makanannya. Tapi Tsumugi ragu untuk menuruti kata-kata idol asuhannya itu.

"Idolish7 manager, lebih baik kau turuti saja ucapan Riku," sahut Ten dari seberang, ia sama dengan Riku, mengacuhkan siapa yang bertamu saat ini. Karna Ten juga bicara demikian mau tidak mau Tsumugi kembali duduk di kursinya. Sementara orang-orang yang ada di sana merasa aneh dengan si kembar.

Ketukan itu berlangsung sekitar lima belas menit kemudian hilang begitu saja. Mereka yang di dalam villa akhirnya bisa tenang setidaknya untuk sekarang, selesai makan para idol kemudian membersihkan diri dan menuju kamar mereka. Mereka menata futon masing-masing dan bersiap tidur karena besok mereka harus bangun pagi sekali.

I7 misteri || IDOLiSH7 FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang