4

286 28 2
                                    

"Sebenarnya ... Aku sudah berjanji pada Riku untuk tidak mengatakannya," ucapan Ten membuat idol lain sedikit kecewa karena rasa penasaran mereka tidak terpenuhi.

"Ayolah Ten, jangan menyembunyikannya, katakan saja kami akan mendengarkan dengan baik." Bujuk Ryuu. Ten kembali termenung memikirkan jawabannya. Setelah beberapa saat Ten mengangguk dan para idol memasang telinga mereka untuk mendengarkan cerita Ten.

"Baiklah akan ku katakan. Sedari kecil sebenarnya Riku---"

"Ungh" suara itu memotong perkataan Ten dan membuat atensi semua orang kembali ke si surai merah yang masih memejamkan matanya.

Riku sepertinya bermimpi buruk karena sejak tadi ia menggumamkan sesuatu yang tidak jelas dan terus bergerak-gerak seperti menjauhkan sesuatu darinya. Ten dan teman-temannya berusaha membangunkan Riku sekuat tenaga, tapi Riku tak kunjung membuka matanya, malah sekarang nafas Riku mulai ngos-ngosan dan badannya sangat dingin berbanding terbalik dengan kondisinya yang tadi.

"Riku! Riku! Jangan ikuti dia Riku! Kau dengar aku! Riku! Riku!" Ten terus berteriak memanggil nama Riku, sesekali ia mengguncang tubuh adiknya atau menepuk pipi Riku supaya ia bangun.

"Aaaa!!! Hah... Hah ... Hah ..." Riku bangun dengan kondisi sangat buruk. Ia menutupi setengah wajahnya menggunakan telapak tangan, ia ingin melupakan mimpi barusan. Ten segera mendekap Riku ke dalam pelukannya, sementara itu Riku mencoba mengatur nafasnya kembali. Sedangkan teman-temannya memberikan ruang supaya Riku lebih lega, tapi kondisi Riku benar-benar mengkhawatirkan, ingin mereka menghujani Riku dengan berbagai pertanyaan namun mereka sadar ini bukan saat yang tepat jadi mereka mengurungkan niatnya.

"Ukh, Ten-nii. Hiks..." Entah mengapa Riku mulai menangis.

"Tidak apa-apa Riku, Ten-nii disini, semua baik-baik saja," ucap Ten berusaha menenangkan Riku yang sepertinya sangat terguncang. Tak berapa lama Riku tidak mengeluarkan suara, nafasnya juga normal dan tubuhnya sudah tidak gemetar, Ten tersenyum tipis ia tau kalau Riku tidur di pelukannya, ia membaringkan Riku dengan sangat hati-hati supaya adiknya itu tidak terusik.

"Sudah tidak apa-apa dia lebih tenang sekarang, sebaiknya kita juga segera tidur," ucap Ten. Setelah dirasa memang aman para staf dan manager kembali ke ruangannya masing-masing sedangkan para idol mendekati si kembar.

"Kenapa Nanase seperti itu Ten?" Tanya Gaku.

"Dia sering sekali khawatir berlebihan, berteriak tiba-tiba dan terkadang mengatakan hal-hal aneh, ada apa sebenarnya dengan Riku, Kujo?" Sambung Yamato yang memang sejak awal merasa aneh dengan membernya yang satu ini.

"Oh satu lagi, apa Riku punya penyakit tidur sambil berjalan?" Tanya Mitsuki yang muncul dari balik Gaku dan Iori.

"Hmm, untuk yang satu itu kurasa tidak, Riku tidak punya penyakit semacam itu," jawab Ten apa adanya. "Memangnya kenapa kau menanyakan itu Izumi Mitsuki?" Lanjut Ten.

"Beberapa minggu lalu aku orang pertama yang bangun pagi, tapi saat aku ingin ke dapur menyiapkan sarapan aku menemukan Riku tertidur dengan bersandar di pintu keluar asrama," ujar Mitsuki.

"Oh! Kalau soal itu aku juga pernah menemukan Riku-kun beberapa kali tertidur di lorong," sambung Sogo mengingat-ingat.

"Kurasa itu bukan karena ia tidur sambil berjalan, mungkin ia memang sengaja," jawab Ten.

"Kenapa ia sengaja tidur di luar, bukannya itu tidak baik untuk kesehatannya apalagi udara malam itu dingin," sahut Touma yang sedari tadi hanya menyimak.

"Kurasa karena 'mereka' masuk ke dorm kalian jadi Riku berusaha melindungi teman-temannya, barusan ia juga melakukan hal yang sama," jelas Ten.

"Mereka? Apa maksudmu itu---"

I7 misteri || IDOLiSH7 FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang