7

254 26 1
                                    





Jeder!!!









Bruss!
















Pagi hari yang seharusnya indah justru dilanda badai besar, para idol (-)Riku&Ten tengah duduk di ruang tamu  dengan kelopak mata yang menghitam, mereka melakukan kegiatan yang bisa menyibukkan mereka seperti membaca novel, majalah, menonton film, bermain game semacam monopoli, ular tangga, dan halma untuk mengalihkan mereka dari rasa kantuk.

Semalam, setelah kejadian itu mereka mengalami mimpi buruk yang membuat masing-masing dari mereka tidak berani untuk kembali memejamkan mata. Sebenarnya mereka ingin berjalan-jalan mencari angin segar untuk memulihkan sedikit tenaga, namun sang badai dengan baik hatinya menghalangi niat mereka.

Detik demi detik berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 06.47 pagi namun belum ada tanda-tanda badai di luar akan berhenti. Daripada diam, linglung seperti anak kesasar Mitsuki memutuskan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan diikuti beberapa orang yang bisa diberi tanggung jawab membuat makanan.

Beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki dari lantai dua, terlihat dua orang berbeda surai namun sangat mirip menuruni anak tangga.

"Ohayou minna," sapa Riku pada teman-temannya. Para idol yang mendengar suara merdunya menengok ke arah si surai merah dengan aura yang masih sangat suram.

"Hwaaa! Astaga, kalian semua kenapa?" Riku bersembunyi di lengan Ten begitu melihat wajah pucat dengan kantung mata menghitam dan aura hitam yang mengelilingi teman-temannya.

"Apa kalian tidak tidur?" Tanya Ten yang melihat kondisi mereka.

"Yah, kami semua tak bisa tidur," jawab Momo sambil menguap.

"Tenten, bagaimana kau bisa setenang dan tidur senyenyak itu setelah kejadian menyeramkan seperti kemarin?" Tanya Tamaki.

"Aku sudah terbiasa dengan hal semacam itu, toh dari kecil aku selalu mengalaminya, bahkan lebih menyeramkan," ucap Ten jujur.

"Hah, kau kuat sekali menghadapinya kami saja langsung dihantui ketakutan yang hebat," sahut Yuki menghela nafas.

"Memangnya apa yang terjadi semalam? Apa aku melewatkan sesuatu? Atau kalian bersenang-senang tanpa ku ya!?" Tuduh Riku menatap teman-temannya dan Ten secara bergantian.

"Apa kau tidak mengingat apa pun, Nanase-san?" Tanya Iori dari sofa di seberang.

"Eh, emm ... Tidak," ucap Riku yang membuat idol lain menuntut penjelasan pada Ten, bagaimana mungkin Riku tidak mengingat kejadian semalam? Batin para idol.

"Hei, sarapan sudah siap!" Interupsi Mitsuki dari ruang makan.

Dengan langkah gontai para idol berjalan menuju meja makan, setelah semua orang hadir mereka menikmati sarapan dengan, sepi. Bagaimana tidak, semua orang terlalu mengantuk dan malas untuk membuat keributan pagi ini, beberapa dari mereka menopang dagu agar tidak tiba-tiba jatuh membentur meja, ada yang terkantuk-kantuk dengan tangan yang memegang sendok di udara, bahkan ada yang sudah meletakkan kepala di atas meja dan mengabaikan makanan yang tersedia, sedangkan para emak sedang malas mengomel jadi mereka biarkan saja kelakuan member mereka kali ini.

Selesai sarapan hujan belum kunjung berhenti membuat suasana yang suram bertambah tidak enak, mereka hanya bisa berdiam di villa, bahkan syuting pun ditunda karena suara hujan akan menutupi suara para idol yang berbicara.

Di dapur Mitsuki, Torao, Sogo, Ryuu, dan Minami sedang membereskan dapur dan meja makan, semua tampak sunyi hanya terdengar suara piring yang diletakkan Mitsuki pada rak, padahal mereka berlima berada pada jarak yang tidak jauh namun tak ada yang bersuara membuat suasana sedikit mencekam.

I7 misteri || IDOLiSH7 FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang