11

367 34 14
                                    

Halo-halo para readers!!
Mungkin sebagian dari kalian biasa membuat gambaran dari sebuah cerita secara nyata dan rinci jadi untuk part ini Mimin sarankan agar saat membaca tidak sambil makan, karna menurut Mimin di part ini ada beberapa bagian yang akan mengganggu selera makan kalian

Happy reading~


•••••

Pengambilan gambar dilakukan dengan mulus tanpa ada gangguan yang berarti, menjelang tengah hari mereka selesai dengan kegiatannya dan bersiap untuk makan siang.

Kali ini yang menyiapkan hidangan adalah para kru -kasian Mitsuki kalau capek-capek harus masak juga- jadi mereka menunggu di ruang tamu. Beberapa lama setelahnya, petugas masak akhirnya menyelesaikan hidangan yang akan disajikan. Para idol dipanggil untuk menuju ruang makan.

Mereka duduk di kursi yang ada, membuka tutup saji yang terbuat dari aluminium. Mata berbinar begitu melihat hidangan yang menggiurkan membuat rasa lapar meningkat, melihat wajah teman-temannya yang berseri Riku beranggapan makanan mereka pasti sangat menggugah selera.

Tanpa menunggu lagi, Riku membuka tutup saji di depannya, dan betapa terkejutnya ia dengan apa yang tersaji diatas piringnya. Segera Riku mengedarkan pandangan ke seluruh meja, memeriksa apa yang ada di sajian milik teman-temannya yang lain.

Memang tadi ia tidak terlalu memperhatikan isi piring milik teman-temannya tapi, setelah ia melihatnya lagi sungguh membuat ia bergidik saat membayangkan mereka akan memakan 'itu'.

"Jangan dimakan!" Teriak Riku begitu Torao dan Nagi hampir memasukkan sesendok penuh ke dalam mulut masing-masing.

Hening, mereka tak berani bergerak begitu suara Riku terdengar tak main-main.
"Apa ada yang salah Riku?" Mitsuki membuka suara.

"Staf-san, kalian memasaknya di dapur sebelah mana?" Mengabaikan pertanyaan yang diajukan, Riku ingin cepat-cepat menuju dapur tempat semua sajian ini dibuat, mengingat ada lebih dari satu ruang masak.

Salah satu staf berdiri dan berjalan untuk memandu arah, Riku mengekor staf tersebut diikuti yang lain. Mereka berjalan berlawanan dengan arah menuju dapur yang biasa mereka gunakan, sepertinya jalan yang mereka lalui menuju ke bagian belakang villa, itu terlihat dari lorong-lorong yang semakin gelap seiring mereka menelusurinya.

Mengikuti langkah staf tersebut membawa mereka ke sebuah ruangan dengan interior kuno menyerupai dapur sebuah istana lama dengan dinding yang dihiasi batu-batu besar yang ditata natural, seolah batu tersebut ditumpuk untuk membuat ruangan tersebut, atau memang begitu(?).

"Wow, ini terlihat sangat kuno," komentar seseorang.

"Seperti masuk ke zaman yang berbeda," sahut yang lain.

Tanpa menganggap decakan kagum dan komentar yang dilontarkan para idol untuk penampakan ruangan yang mereka masuki, Riku langsung pergi ke sebuah rak bertingkat di dekat tempat yang bisa diyakini adalah pemanggang atau kompor(?).

Riku mematung saat dirinya sudah berada dekat dengan jejeran rak yang menyimpan bahan makanan, dua sosok terlihat seperti sedang memilih-milih bahan untuk diolah, menyadari Riku tak bergerak seseorang memutuskan menghampirinya.

"Ada apa Riku-kun?" Pemuda tersebut menepuk bahu Riku.

"Minami-san, bisa tolong suruh seseorang membuang semua hidangan di meja makan."

"Kenapa?"

"Pertanyaan yang salah, Natsume Minami. Seharusnya kau tanya 'apa yang ada di makanan tadi?' iya kan. Riku," sahut seseorang mendekati mereka.

I7 misteri || IDOLiSH7 FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang