Zombie?! [2]

60 15 6
                                    

Nb: maaf jika terdapat typo

Warn : Adegan berdarah dan mungkin membuatmu mual :'

...............................................................................

Ketiga Yamada bersaudara memutuskan untuk bersembunyi di sebuah bus karyawan yang kebetulan nganggur di lapangan parkir. Ichiro memastikan bahwa kunci pintu tertutup rapat, dan kemudiaan mulai berbicara, "Kalian pasti tahu Zombie kan?"

"Oh, mahluk bodoh sejenis Jiro."

"Yang nyebelin kayak Saburo 'kan?"

Saburo dan Jiro berkata pada saat yang sama.

"...."

"...."

"...."

Keheningan itu seperti awan sebelum badai. Sebagai penyelamat bumi seperti tokoh kartun 3D asal Malaysia yang bernama Bob*ib*y, Ichiro memukul kepala kedua adiknya. "Seriuslah kalian berdua."

"Maaf Nii-chan/Ichi-nii..."

"Baiklah, Nii-chan maafkan. Mungkin kalian tidak percaya, karena awalnya aku juga tidak percaya, tapi itulah yang aku lihat. Setelah kembali dari kantin untuk mengambil air minum, tiba-tiba banyak orang yang terjatuh ke tanah, tidak sadarkan diri. Aku memeriksa mereka, dan mereka tidak lagi bernapas, tapi..."

Ichiro berhenti sejenak, wajahnya sedikit pucat seperti mengingat hal yang mengerikan. Setelah menarik napas dalam, ia melanjutkan, "Mereka tidak bernapas, tapi mata mereka terbuka lebar tiba-tiba. Banyak orang yang juga memeriksa orang yang terjatuh seperti ku, dan langsung digigit di leher. Aku cukup beruntung karena bisa menghindari gigitan itu dan lari menemukan kalian."

Jiro bergidik mendengar penjelasan Ichiro, "Apa mereka benar-benar tidak bernapas?"

"Ya, aku bisa memastikannya."

"Jika yang Ichi-nii katakan benar, maka masalah ini sangat merepotkan. Mereka yang digigit atau terkena cakaran zombie akan menjadi zombie juga. Untuk membunuh zombie, kita harus memotong atau menghancurkan kepalanya...." Ujar Saburo pelan sambil memeluk kedua lengannya, merasa kedinginan di sekujur bulu kuduknya.

Ichiro ternganga, "Kau tahu banyak soal zombie?"

Sudut mulut Saburo berkedut, mengangguk tidak berdaya. "Hmm, baru-baru ini aku lihat web novel yang menarik dan itu tentang zombie."

"Ha ha ha, beruntung juga kau membacanya. Dengan begini kita satu langkah di depan. Kerja bagus, Saburo!" Ichiro tertawa lega sambil menepuk-nepuk bahu Saburo. Yang ditepuk-tepuk mengangguk senang, wajah nya memerah karena bahagia.

Bibir Jiro mengerucut tidak senang, "Hemph, aku sangat jago bermain ketapel! Aku pasti akan membidik kepala zombie sialan itu secara akurat!"

"Ha ha ha, benar juga! Kami akan mengandalkan mu, Jiro!" Ichiro tambah bahagia melihat saudara-saudaranya dapat melindungi diri mereka sendiri. Sebuah awal yang baik menuju kedewasaan! Ichiro terharu mengingat betapa bebalnya kedua adiknya ini.

Berbeda dengan kebahagian Ichiro, Jiro dan Saburo saling lirik. Tatapan mereka menghasilkan percikan api. Tatapan Jiro berkata : 'Lihat, aku lebih berguna darimu!'. Saburo melotot : 'Hanya ototmu yang berguna, bukan otakmu. Persis seperti kuli!'

"Baiklah, gunakan mobil ini untuk pertahanan  sementara. Zombie-zombie itu tidak akan bisa masuk ke dalam sini." Ichiro memutuskan.

"Tidak masalah." Jiro dan Saburo menjawab serentak.

Demikian, bertiga mereka menyusuri jalan raya yang lengang. Entah karena gempa kemarin, atau karena kekacauan zombie yang sudah merajalela. Tapi keheningan itu tidak bertahan lama, di perempatan jalan sekumpulan zombie berkerumun di depan supermarket. Berdesak-desakan.

Apartement HypmicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang