Nb: maaf jika terdapat typo
...............................................................................
Jiro berjongkok di tanah, sibuk mencari tahu bagaimana cara membangun tenda. Sungguh, kenapa membangun tenda itu sangat rumit?! Jiro mengutuk-ngutuk, tapi tidak menunjukkannya di depan Ichiro. Pencitraan istilahnya.
"Hoi~ baka. Belum jadi juga tendanya?" Saburo melenggang santai sambil mencari waktu untuk mengejek saudaranya.
"Kau bocah! Punyamu sendiri juga belum selesai 'kan?"
Kata-kata Jiro persis menghantam hati kecil Saburo. Wajahnya memerah. "U-uhk, tapi aku akan belajar dengan Ichi-nii! Jadi kau tetap disini dan membusuklah, sampah organik!"
Ucapan Saburo resmi menjadi provokasi perang saudara. Mereka mulai gelud tidak karuan. Menjadi tontonan anak-anak yang kebetulan sedang lewat disana.
Ichiro, yang mendengar suara teriakan semangat dari anak-anak kecil merasakan firasat buruk. Saat ia mendekat, akhirnya ia tahu dari mana asalnya firasat buruk itu. Kedua adik lelaki tercintanya berguling-guling seperti kerbau di tanah berdebu.
"Jiro! Saburo! Apa yang kalian lakukan!''
Berhenti bergerak dalam posisi yang canggung, Jiro dan Saburo hanya bisa menerima tarikan kejam di daun telinga.
"Ni-nii chan! Itu salah Saburo, ow Ow!!"
"Huh, itu salah mu!! Aa, ah!"
Ichiro menggerakkan gigi, berkonflik tentang bagaimana cara memarahi adiknya tanpa harus menyakiti. Jiwa brocon nya berkata : 'wajar, anak-anak...' .Tapi jiwa kakak yang juga mengemban tugas orang tua nya menyanggah : 'mereka sudah dewasa, sampai kapan mereka akan terus bertengkar dan bukannya saling menjaga satu sama lain?' . Setelah perenungan yang dalam, Ichiro menghela napas keras. "Baiklah, dari pada kalian bersaing untuk menunjukkan siapa yang bisa membangun tenda lebih cepat, kalian sebaiknya membangun tenda bersama. Nii-chan gak mau tahu, hari ini lima puluh tenda di halaman barat harus selesai. Jika tidak, kalian tidak akan dapat makan malam!"
"Tidak perlu memasang wajah memelas, itu tidak akan berguna sekarang!"
Wajah Saburo yang siap untuk menampilkan aksi 'kawai' membeku. 'Oh, tidak. Ichi-nii benar-benar marah...'. Batin Saburo.
"Dan tidak perlu mengatakan apapun, aku tidak akan mendengarkannya!"
Jiro yang sudah siap mempresentasikan argumen membisu. 'Aku tidak akan bahagia hari ini....'
Melihat kedua adiknya menjadi 'jinak', Ichiro merasa bangga dalam hati karena berhasil menjadi orang tua yang bertanggung jawab. Tidak seperti siscon albino tertentu yang tidak perlu disebutkan namanya. "Kalau kalian paham, kerjakan sekarang." Mengatakan itu, Ichiro balik badan dan melesat seperti angin menuju halaman timur. Jangan sampai Jiwa Brocon-nya membuatnya enggan melihat tatapan melas Jiro dan Saburo.
Jiro dan Saburo hanya bisa menelan semua bahasa umpatan demi kebahagiaan sang kakak tercinta, dan mulai mendiskusikan tentang bagaimana cara membangun tenda yang baik dan benar.
"Menurutku kita harus search di internet langkah-langkah membangun tenda." Saburo mengusulkan.
Jiro mengangguk, "Aku setuju."
"..."
"..."
"Aku akan cari caranya, kau bangun sesuai instruksi ku."
"Hem..."
"...."
"...."
KEDAMAIAN INI AKAN MEMBUNUHKU!!!! SANGAT ANEH RASANYA BISA SALING BERBICARA SEPERTI INI!!!!!!!!!!!!!!!
Batin keduanya bergejolak seperti gelombang tsunami, tapi wajah mereka masih datar tanpa menunjukkan celah.
Beruntung bagi keduanya karena di pulau saat ini ada wi-fi yang terhubung dengan satelit pribadi milik Chuohku walaupun sistem komunikasi di kota-kota hampir lumpuh, dengan begitu mereka bisa menemukan cara dan membangun lima puluh tenda dengan efisiensi yang tinggi atas bantuan gog*le yang serba tahu. Tapi meski begitu, keduanya tidak memiliki energi ekstra dan tertidur setelah memukul paku terakhir.
Tidak ada yang tahu berapa lama mereka tertidur, tapi mereka dibangunkan oleh teriakan yang tiba-tiba pecah.
Jiro terduduk dan menemukan semua orang lari tak tentu arah seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Ia menemukan Saburo yang sedang mengusap kelopak mata, sepertinya dia juga baru bangun tidur.
"Lari!! Lari atau kau akan digigit orang gila!!"
"Sial! Sial! Darah dimana-mana, apa yang terjadi!?"
"Pikirkan nanti, lari dulu!!"
"Apa cuma aku yang berpikir orang gila itu bertingkah seperti zombi?!! Apa sekarang akhir dunia?!?"
Teriakan orang yang berlari-lari disekitar Jiro dan Saburo meneriakkan hal-hal acak. Tapi apa yang mereka ketahui, saat ini keadaannya tidak baik. Lebih baik mereka cari Ichiro dan menghindari bahaya!
Memikirkan hal itu, Jiro berdiri dan meraih lengan Saburo, "Kita cari Nii-chan dulu!"
Saburo tidak menyanggah, dengan sekuat tenaga berlari menyamai kecepatan lari Jiro untuk mencari Ichiro diantara kerumunan. Walaupun sejujurnya dia juga gak sanggup lari terlalu lama.
Usaha mereka membuahkan hasil, Ichiro yang sedang mencari kedua adiknya juga menemukan mereka. "Jiro! Saburo!"
"Nii-chan!/Ichi-nii!"
"Nii-chan, apa yang terjadi? Kenapa mereka berlari ketakutan seperti ini?" Jiro menoleh kanan dan kiri, masih bingung dengan keadaan.
"Sangat rumit untuk menjelaskannya. Kita lari dulu, aku jelaskan dalam perjalanan!" Kepanikan tergambar jelas di wajah Ichiro.
Jiro dan Saburo tidak banyak tanya, langsung mengikuti Ichiro mencari tempat yang dikira aman untuk saat ini. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa hampir separuh dari total pengungsi di wilayah Chuohku bergelimpangan dengan wajah penuh darah tetapi masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, atau tidak....
To be continue....
Halo, saya update lagi. Maaf karena update tanpa kejelasan, wehehe.
Pertama-tama saya berterima kasih kepada kamu yang masih membaca cerita ini. Astaga, gak nyangka masih ada yang mampir di lapak yang sudah lumutan ini. Terimakasih banyak!!
Kali ini halu saya sedang melenceng. Sejujurnya saya saat ini sedang tergila-gila dengan cerita akhir dunia. Jadi deg-degan...
Cerita ini bukan cerita utama kok! Tenang aja, akan ada kejutan nantinya~
Karena baru pertama kali bikin tema akhir dunia, saya mungkin akan menulis banyak hal aneh. Jika kamu tidak paham, kamu bisa comment-!
Saya sudah selesai sekolah dan masih ada waktu sampai tahun ajaran baru~ karena itu sebagai tanda perminta maafan karena sering menelantarkan cerita ini, saya akan usahan update lagi dalam waktu dekat! Silahkan tunggu~
Jangan lupa tinggal kan jejak mu :)
See you!!
24 April 2022
Ichilita/XiaoZhy
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartement Hypmic
RandomGempa dahsyat yang mengguncang seluruh Jepang membuat kerusakan diberbagai tempat. Bukan hanya itu, seluruh penduduk Jepang di beberapa distrik juga terpaksa di evakuasi. Diantaranya distrik Ikebukuro, Yokohama, Shibuya dan Shinjuku. Disituasi peli...