Tubuh jangkung pria bersurai ungu membelah kerumunan, wajahnya yang terkesan santai begitu kontras diantara kerumunan yang berada ditengah kepanikan. Disamping kiri dan kanannya pria bersurai merah dan kuning hanya bisa diam melihat manusia yang senantiasa hilir mudik melewati mereka."Disini...sama kacaunya..." Gumam Doppo akhirnya.
"Sepertinya mereka kekurangan obat-obatan dan tenaga medis-" Perkataan Jakurai terputus karena...
"Hime-san, apa kamu baik-baik saja? Mau saya bantu..?" Hifumi yang dalam mode host nya melesat menghampiri wanita yang hampir jatuh tersandung. "Ah...kasihan, sepertinya kamu trauma-"
"Hifumi!!" Doppo menyambar jas Hifumi dan menarik si surai kuning sebelum menunduk 90 derajat ke wanita yang ditolong Hifumi tadi. "Gomennasai! Maafkan kekurang ajaran mahluk kuning ini! Gomennasai! Gomennasai! Hifumi, tundukkan kepalamu!!"
"Ahaha, Doppochin begitu galak~" Hifumi dipaksa menunduk dan tertawa kecil sampai wanita tadi bilang 'tidak apa apa' dan pergi.
Doppo mengangkat kembali kepalanya dan menoleh ke arah Hifumi. Dengan cepat si surai merah melepaskan jas Hifumi dan menyitanya, alhasil Hifumi ketakutan melihat ada satu-dua wanita yang melewati mereka.
"Hiiii...Doppochin, kembalikan jas kuuu~" Hifumi memegang lengan Doppo, merengek.
"Tidak akan. Kau hanya akan membuat masalah dan merepotkan sensei nanti."
"Aku janji akan jaga sikap! Kumohonn hii...!!"
"Tidak."
"Doppochin!!!"
Sisa keributan sudah tak terdengar lagi oleh Jakurai. Dia kini sibuk memperhatikan ke sekelilingnya. Sebagai seorang dokter tentu saja ia merasa sedih melihat banyaknya korban gempa tetapi obat-obatannya tidak memadai. Seandainya ia bisa mendapatkan obat dan peralatan medis untuk membantu. Jakurai menghela napas panjang sambil menggelengkan kepalanya, 'terlalu banyak berharap hanya akan membuat memperumit semuanya.'
"Hei-hei, Hime-san yang disana terlihat familiar sekali. Helloww, apa kita pernah bertemu sebelumnya??" Hifumi melambaikan tangan kearah wanita berseragam Chuohku yang berjalan kearah mereka.
Jakurai dan Doppo menoleh ke wanita itu dan cukup terkejut. "Otome-san? Sulit membayangkan seorang yang begitu penting ditengah kekacauan ini." Jakurai tersenyum, membiarkan Doppo menahan Hifumi.
Otome hanya memasang tampang datar, "Ya. Saya disini-"
"Oke, kami setuju!"
Hifumi lah yang barusan berseru memotong kalimat Otome.
Otome : "...."
Jakurai + Doppo : "!?"
"Tunggu-tunggu, ini tidak sesuai dengan dialog! Hifumi, kenapa kau mengacaukannya-!!" Doppo depresi berat melihat senyum cerah Hifumi.
"Doppochin~ tidakkah kamu berpikir ini buang-buang waktu? Melihat dari bab-bab sebelumnya, sudah jelas dia mau buat kesepakatan dengan kita. Lebih baik langsung setuju dan pindah ke apartemen!" Ungkap pria berambut pirang itu tanpa rasa bersalah.
"Tapi Hifumi-kun, tidak baik merusak hasil kerja keras Author-san..." Jakurai mencoba menjelaskan dengan penuh pengertian.
Author : "...."
"ARRRRGGGHHHH!!! REMAKE! REMAKE! SIAL, KALI INI LAKUKAN LAH DENGAN SERIUS HIFUMI! AUTHOR-SAN, GOMENNASAI! GOMENNASAI!!" Doppo yang sudah frustasi (lagi) berteriak ke langit.
/author yang baik hati menekan tombol 'ULANG'/
Otome hanya memasang tampang datar, "Ya. Saya disini untuk menawarkan kesepakatan."
"Heee~~ mencurigakan sekali! Bukankah begitu Doppochin??"
Doppo mengangguk, "Sebenarnya ini memalukan, tapi saya setuju dengan titan kuning ini. Bagaimana menurut anda, Jakurai-sensei?"
"Mereka benar." Jakurai menyetujui, "Apa lagi yang anda rencanakan kali ini?"
"Chuohku tidak berniat buruk, sebaliknya, kami ingin membantu. Dengan seorang dokter sebaik Jakurai Jinguji, tidak sulit bagi kami untuk membantu korban gempa ini."
"Membantu?"
"Ya. Kami ingin kalian berkonstribusi atas nama Chuohku di pos darurat bencana dan sebagai gantinya kami akan menyediakan tempat tinggal dan akomodasi konsumsi yang layak untuk kalian. Dan lagi...mungkin anda bisa berkesempatan mengembangkan obat untuk membantu Kannabi.."
Doppo tersentak, "Kannabi itu..."
Hifumi berbisik kepada Doppo, "Bukankah dia orang yang sangat berarti bagi Sensei?" Doppo hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Licik sekali menyebutkan nama itu untuk menyudutkan kami, tapi memang seperti itulah Chuohku yang ku kenal. Terimakasih, tapi saya tidak menyetujuinya. Saya tidak akan membiarkan kalian menggunakan kami lagi. Masalah membantu korban gempa, cepat atau lambat saya akan bisa melakukannya tanpa campur tangan Chuohku." Kata Jakurai tegas dan terkendali.
Otome masih mempertahankan ketengannya, "Saya takut apa yang anda katakan tidak bisa menjadi kenyataan. Bagaimana kalau saya katakan, semua obat-obatan di seluruh Jepang di pasok oleh Chuohku?"
"Bagaimana bisa? Diluar wilayah Chuohku masih ada pabrik farmasi-''
"Sudah lenyap." Wanita berambut biru gelap itu menghela napas, tersirat ejekan dalam tindakannya itu. "Pabrik kekurangan bahan baku yang sudah berantakan akibat gempa. Hanya satu wilayah yang masih memiliki bahan baku obat dan itu ada dibawah kendali Chuohku."
"Sensei, bukankah sebaiknya kita menerima tawaran itu?" Doppo berkata dengan hati-hati, mempertimbangkan perasaan Jakurai.
Hifumi mengangguk cepat seperti ayam yang mematuk tanah, "Itu benar, masalah apakah Chuohku memang memiliki niat buruk atau tidak bisa dipikirkan nanti. Saat ini yang terpenting adalah kelangsungan hidup kita dan korban lainnya!"
Pria jangkung bersurai ungu menatap Doppo dan Hifumi bergantian, "Apakah tidak masalah mengorbankan diri sendiri seperti ini? Saya tidak ingin kalian menyesalinya nanti."
"Tidak perlu khawatir! Asalkan bersama Sensei dan Doppochin, tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi!"
Jakurai dan Doppo tersenyum melihat optimisme Hifumi. Jarang-jarang dia bisa mengatakan hal seperti itu.
"Baiklah, kami akan menyetujui kesepakatan ini. Tapi saya harap Chuohku tidak akan melanggar janji." Jakurai menatap Otome dengan serius.
Otome tersenyum tipis sebagai tanggapan, "Percayalah kami akan melakukan yang terbaik untuk tidak mengecewakan anda semua."
To be continue...
Hallo-!
Lama banget gak update ya, gwomenh-!!Sebenarnya mau update cepat tapi sinyal saya buruk. Jadi saya tunda mulu °-°
Bab-bab awal sudah berakhir-! Selanjutnya anggota ke empat divisi akan bertemu. Saya merasa tidak ada kedamaian dunia jika mereka bertemu, jadi saya akan berusaha yang terbaik supaya mereka bergelud dengan indah dan menghibur kita semua.
/sweet smile/
Dahlah, lanjut. Jan lupa vote and comment-!
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartement Hypmic
RandomGempa dahsyat yang mengguncang seluruh Jepang membuat kerusakan diberbagai tempat. Bukan hanya itu, seluruh penduduk Jepang di beberapa distrik juga terpaksa di evakuasi. Diantaranya distrik Ikebukuro, Yokohama, Shibuya dan Shinjuku. Disituasi peli...