JIKA BISA

318 37 56
                                    

Pairing : Jakurai Jinguji x Gentaro Yumeno
Genre : Angst (?), BL (?)
Typo mungkin tersedia.

Note : Cerita ini tidak ada hubungannya dengan story 'Apartemen Hypmic'.

______________________________________________________



'Jika ada masa yang bisa diputar mundur, aku ingin kembali ke masa saat aku bisa melihat dan berbicara denganmu'

"Yumeno-san? Apakah anda didalam?" Seorang wanita mengetuk pintu kamar mandi dengan pelan.

"Ya." Jawab Gentaro singkat sambil menyeka hidungnya yang terus mengeluarkan darah. Hari ini entah berapa kali ia mimisan, wajahnya terus memucat seiring waktu berlalu. Rambut yang dulunya lembut dan rapi tampak kusut berantakan.

Ia berjalan meraih knop pintu dan menggesernya. Dibalik pintu itu seorang perawat berseragam putih-putih khas rumah sakit menatapnya khawatir. "Yumeno-san, apakah anda baik-baik saja? Perlu saya panggilkan dokter?"

"Tidak perlu." Gentaro menggeleng pelan. "Kenapa mencariku?"

"Ini jam makan siang. Saya sudah menyiapkan makan siang anda di meja."

"Kalau begitu biarkan saja disana. Aku akan memakannya nanti."

"Baiklah, saya permisi dulu." Sang perawat berjalan keluar ruang perawatan.

Gentaro menatap kosong pintu yang baru saja ditutup oleh perawat itu, lalu menghela napas pelan. Lelaki itu berjalan ke ranjangnya dan berbaring hingga akhirnya terlelap.

_Dilorong Rumah Sakit_


"Apakah dia sudah memakan makan siangnya?" Dokter berperawakan tinggi menanyai perawat yang baru saja keluar dari ruangan Gentaro.

"Ah, Jakurai-sensei. Yumeno-san bilang akan memakannya nanti." Jawab perawat itu.

"Kalau begitu dia pasti tidak akan memakan makan siang nya." Jakurai memijat dahinya kuat-kuat. "Baiklah, aku akan menemuinya, kamu bisa pergi."

Perawat itu mengangguk. "Baiklah, sensei."

Jakurai mengintip dibalik kaca kecil di pintu yang menghubungkan koridor dengan ruang perawatan. Diujung ruangan, Gentaro masih tertidur pulas diatas ranjangnya. "Sudah kuduga." Gumamnya.

Tadinya ia berniat membangunkan Gentaro dan memaksanya menghabiskan makan siangnya, namun melihat lelaki bersurai coklat itu begitu damai dalam tidurnya ia berubah pikiran dan membiarkan Gentaro tidur sedikit lebih lama.

_o0o_

Gentaro terbangun dua jam kemudian, matanya mengerjap-ngerjap silau akibat cahaya senja yang menerobos kisi-kisi jendela.

"Ternyata...ini bukan mimpi ya..." Gumamnya pelan, lalu memejamkan mata sekuatnya. "Kenapa...?"

'Tok-tok!'

Suara ketukan pintu terdengar sebelum sosok pria jangkung berambut ungu yang terikat rapi terlihat seutuhnya. "Kau sudah bangun? Saatnya memakan makan siang mu." Katanya.

Apartement HypmicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang