ABSTRAK
_ L'ecolier_Levhin mengetuk-ngetukkan jemarinya di meja. Pemuda itu terdiam sesaat, membuat anggota inti l'ecolier dibuat heran.
"Lo udah tau kalo brian masuk rumah sakit?". Tanya Lexus di tengah keheningan.
"Iya gue tau". Jawab levhin lirih namun masih terdengar oleh yang lain. Sontak hal itu membuat anggota inti l'ecolier menoleh ke arahnya.
"Hah! kok bisa?, kemaren dia masih sama gue dan sehat-sehat aja". Sahut cello.
"Tabrak lari, kejadiannya tiga jam yang lalu". Ucap Lexus memberitahu.
"Cari mati!, sapa pelakunya lex?". Seru zuan.
"Malam ini, pukul 20.07 WIB. Jakarta pusat. Pelaku mengendarai motor virus alyen988". Ucap cello seraya menatap layar iPad nya.
"Virus alyen988?". Gumam mayung.
Cello pun mengangguk.
"Terus gimana vhin?". Sela zuan.
"Cabut! kita ke rumah sakit sekarang!".
Setelah mengatakan itu levhin pun menggambil jaket yang ia letakkan di punggung sofa dan keluar dari markas yang langsung di susul oleh yang lainnya.
__ __ __
Levhin langsung masuk ke dalam ruangan di mana Brian dirawat. Pemuda itu melihat brian yang terbaring di hospital bed. Tak buang-buang waktu levhin langsung menghampirinya.
"Cerita-in ke gue gimana kronologinya". Ucap levhin tanpa basa-basi.
Brian menatap levhin sekilas lalu mengangguk.
"Jadi cerita nya jam setengah 8 gue keluar dari kelab. Gue langsung pulang karna di telfon sama bokap. Tapi, pas di tengah perjalanan ada motor lain yang nyalip gue. Karna kondisi gue lagi mabuk refleks gue kehilangan kendali dan jatuh". Jelas Brian.
Levhin terdiam sejenak.
Pemuda itu masih setia menatap brian. Sedangkan yang lainnya ikut menyimak.
"Lo bohong!". Tutur levhin yang membuat anggota inti l'ecolier lainnya langgsung mengernyitkan kening tanda tak mengerti.
"Hah! Eng. Enggak. Gue gak bohong". Seru brian gugup.
"Cerita yang bener atau gue patahin kaki Lo?!"
Hanya dengan mendengar suara berat itu mental brian ciut seketika.
"I.iya gue bohong". Lirih brian.
"Jadi sebenarnya sebelum kejadian itu gue sempet nyerempet anak kecil dan gue tinggal gitu aja tanpa ada niatan buat nolong dia". Ungkap brian tak berani menatap levhin yang sudah brian tebak sedang menatapnya tajam.
"Bodoh!".
"Dan ini adalah karma lo". Sambung levhin.
"Maaf vhin, gue gak sengaja". Tutur brian lirih.
"Salah kalo lo minta maaf sama gue, harus nya Lo minta maaf sama tu anak". Ucap Levhin yang langsung mengalihkan tatapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
L'ECOLIER
ActionIni bukan hanya tentang seorang Levhin Jeremy Durant yang dingin dan tak tersentuh. Namun tentang kesolidaritasan dalam persahabatan. L'ECOLIER memberikan berbagai cerita pada setiap pemimpin dan anggotanya. Geng besar yang terkenal kejam dan tak te...