L'ECOLIER

44 1 2
                                    

L'ecolier tidak hanya terdiri dari Duke saja.
Melainkan, ada beberapa gelar dalam kepemimpinannya.
Gelar tertinggi pada l'ecolier yang pertama adalah:

Duke, yang diemban langsung oleh Levhin Jeremy Durant, tugasnya memimpin semua wilayah l'ecolier, menjamin keselamatan setiap anggotanya, dan juga memimpin perang apapun keadaannya.

Kedua:
Marquess, diemban oleh Lexus aster sky, tugasnya mempertahankan serangan musuh dan menggantikan Duke ketika keadaan benar-benar darurat.

Ketiga:
Earl atau count, diemban oleh Yuan zander matatula dan zuan zander matatula. Si kembar pemberani, yang tugasnya menyusun strategi perang.

Keempat:
Viscount, diemban oleh Cello Christopher, tugasnya mencari identitas dan membobol keamanan musuh.

Kelima:
Baron, diemban oleh Mayora lembayung martatama atau yang lebih sering dipanggil mayung. Tugas nya menjaga semua senjata yang dimiliki l'ecolier.

Keenam dan yang terakhir:
Lord, diemban oleh Jonsepone verpleger atau yang sering dipanggil joly, tugasnya mempersiapkan segala kebutuhan saat perang.

Mereka bertujuh itu lah yang memiliki kedudukan tertinggi di l'ecolier generasi 8.

Jika levhin adalah cucu Pramoda Smoky, yang merupakan Duke pertama.
Maka ke-enam teman-teman levhin merupakan cucu dari anggota utama l'ecolier pertama. Yang mana, kakek mereka dulu mengemban jabatan di masa khitmah yang sama.

Duke dan para anggota utama generasi pertama antara lain: Pramoda Smoky kakek levhin, Beatrix kakek Lexus, Patrucci kakek si kembar, David Roy kakek Cello, Lionvice kakek mayung, dan Oden Gustavode kakek joly. Dari keenam pria itu hanya David Roy lah yang sudah meninggal, namun nama David Roy tetap abadi di hati mereka.

"RUBIK GUE MANA MBAR!!!". Teriak mayung pada Yuan dan zuan, sipelaku penuduhan.

"Baru Dateng main gas ae bang!". Desah joly yang merasa terganggu dengan suara mayung. Sedangkan yang berteriak, mengangkat bahunya tak peduli. Pemuda itu masih berkacak pinggang menatap kembar garang.

"Gak sama kita". Jawab Yuan, kakak zuan.
"Mana ada!, kan terakhir sama lo orang". Cakap mayung terlanjur dongkol.

"Yuan bilang gak ada ya gak ada anjing!". Cakap zuan emosi.

Mayung mendengus.

Pemuda itu berjalan mendekati Lexus yang sedang serius berbicara dengan levhin. Saat ini mereka semua sedang di markas utama.

"Lexus!". Panggil mayung.
Si pemilik nama pun seketika menoleh.

"Hm?".

"Lo tau rubik gue gak?". Tanya mayung to the point.

"Loker". Jawab Lexus cuek.

"LOKER MANA SETAN!! DI SINI BANYAK LOKER, LAGI-AN KALO NGOMONG PANJANG DIKIT NAPA?!". Ucap mayung frustasi.

"Loker gue". Ujar lexus tetap santai.

Mayung berdecak lalu berjalan menuju loker Lexus dengan menghentak-hentakkan kakinya.
Sabar mayung... orang sabar ditambah uang jajannya sama papi.
Sedangkan levhin yang melihat itu hanya tersenyum miring serasa menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian pemuda itu kembali fokus berbicara pada Lexus.

"Udah dua tahun tapi sampe sekarang gak ada informasi apapun tentang pelakunya?". Tanya levhin serius. Lexus menggeleng kecil.

"Gak ada vhin, cello juga gak dapet". Seru lexus.

"Gue mau kalian tetep cari siapa pelakunya, oh ya btw di mana cello?".
"Lagi otw mungkin sebentar lagi sampe".

For you information, bahwa lexus merupakan anggota inti l'ecolier yang lumayan cuek setelah Yuan pastinya.

Lexus hanya bisa terbuka dengan levhin. Ntahlah, ia juga tidak tahu mengapa tapi yang pastinya levhin adalah orang terdekat dan selalu peka padanya. Itulah mengapa ia bisa terbuka dan selepas itu pada levhin.

Berbicara tentang Yuan yang lebih cuek dari pada lexus, pemuda itu sangat berbanding balik dengan adiknya, zuan.
Pemuda yang sangat mudah sekali emosi dan sering berkata kasar.
Wajar saja jika teman-temannya yang lain harus siap mental maupun fisik ketika di dekat zuan. Terlebih, ketika pemuda itu sedang marah.

Pintu markas tiba-tiba terbuka, sosok cello pun muncul dari balik pintu. Pemuda itu langsung berjalan mendekati teman-temannya yang lain dan melakukan tos ala-ala mereka.

"Dari mana aja?, tumben telat?". Tanya mayung yang merupakan sohibnya.

"Biasalah, orang sibuk". Jawab cello dengan melepas jaket hitamnya dan meletakkannya di punggung sofa.

"Waittt!!! Sok kali abang satu ini". Sewot joly yang masih setia memakan snack-nya.

Cello menatap joly sekilas lalu berjalan menuju sofa di mana Yuan dan zuan tengah duduk.

"Sialan! masih ada tempat yang lebih lebar bangsat!!". Umpat zuan saat tubuhnya digeser kasar oleh cello.

"Kalo gue mau nya di sini kenapa? gak terima?". Tantang cello.

"Bunuh lo seru kayanya, mau coba?".

"Boleh".

Zuan pun bangkit hendak meraih kerah kaus cello. Namun, pergerakannya ditahan oleh Levhin. Pemuda itu menggelengkan kepalanya.

"Jangan buang-buang tenaga, simpen tenaga lo. Lusa kita ada turnamen basket".












L'ECOLIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang