Jaehyun tak pernah tahu dirinya akan menjadi sepengecut ini. Memilih melarikan diri dan bukannya meminta penjelasan saat mengetahui kekasih yang ia kencani selama kurang lebih 3 tahun lamanya, berselingkuh dengan sahabat karibnya. Katakan saja Jaehyun terlalu naif, ia tak ingin pertemanannya rusak hanya karena masalah cinta. Tapi bisakah ia sedikit saja memperhatikan keadaan dirinya sendiri? Bukan malah memilih menghindar dan melarikan diri seperti pengecut.
Di saat ia ingin membawa hubungannya dengan sang kekasih kejenjang yang lebih serius. Seolah takdir datang menghampirinya sambil menertawakan kenaifannya. Entah siapa yang salah disini, dirinya yang masih banyak kekurangan atau memang sahabat dan mantan kekasihnya yang pada dasarnya bajingan.
Menertawakan kotak cincin yang berada dalam genggaman eratnya. Bouquet mawar merah yang ada ditangan kirinya ia jatuhkan begitu saja. Benar-benar konyol, menahan tangis pun tak ada gunanya. Seluruh waktu dan upayanya selama ini terasa seperti omong kosong belaka. Sekelebat bayangan keduanya yang bercumbu begitu panas dikamar apartement yang mereka tinggali selama ini. Kamar yang mereka gunakan untuk menghabiskan malam bersama ternodai dengan seluruh aroma pria lain.
Menjijikan!
Rasanya perut Jaehyun seperti diaduk-aduk. Begitu mual melihat kembali kilasan adegan memuakan itu."Ahh- kenapa hari ini sial sekali, ck!"
Walau sudah memasuki awal musim semi, Kyoto masih tetap terasa dingin. Guguran bunga sakura berwarna pink merona yang begitu indah memenuhi sepanjang jalan di seluruh kota Kyoto. Suatu pemandangan yang menghangatkan hati, terlebih banyak pasangan entah itu tua ataupun muda-mudi begitu menikmati moment tersebut.
Namun, tidak bagi pria bercoat hitam dengan kacamata hitamnya itu. Auranya nampak gelap dan kelam, disepanjang jalan ia terus saja menggerutu dan mengutuk para pasangan yang tengah dimabuk asmara itu. Seolah semakin menertawakan keadaannya dan jujur saja itu membuatnya semakin jengkel.
"Ck! Get a room please, dude! Kalian begitu naif karena belum tahu bagaimana kejamnya cinta. Tunggu saja setelah ini juga kalian akan menangis karena cinta" rutuknya saat menatapi kearah pasangan muda-mudi SMA yang saling bergandengan tangan dengan mesranya tepat berjarak tak jauh dari hadapannya.
Konyol sekali ya, Jung Jaehyun. Apakah kau sekarang begitu depresinya karena patah hati sehingga dengan sembarangannya kau mengutuki setiap pasangan yang lewat dihadapanmu. Semoga saja kami-sama* tak akan semakin membuatmu sial.
Ya, setelah kejadian 2 bulan lalu. Jaehyun memilih untuk kabur ke Kyoto, kampung halamannya. Dengan berdalih untuk healing, Jaehyun yang tak pernah pulang selama 5 tahun belakangan ini akhirnya pun kembali ke kampung halamannya. Ingat rumah saat sakit hati, cih! Jika ibumu tahu ia pasti akan memukulimu Jung!
Dengan nafas beratnya Jaehyun kembali kekediaman Nakamoto. Iya, Nakamoto adalah marga dari ibu Jaehyun sebelum dipinang oleh ayahnya. Nakamoto Megumi, wanita cantik, putri sulung kebanggaan dari keluarga Nakamoto. Jaehyun sedikit ragu untuk menginjakan kakinya kearah pelantaran rumah yang tak pernah ia kunjungi lagi selama kurang lebih 5 tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fox Spirit's Bride | Jaeren
Short Story50 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏, 100 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒓𝒊𝒃𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒖𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒎𝒖 𝒌𝒆𝒎...