0.1

643 101 29
                                    

Yuta menatap dingin kearah Jaehyun yang baru saja memasuki mansion keluarga Nakamoto. Canggung dan dingin tentu dirasakan oleh Jaehyun. Bagai tamu yang tak diundang yang tiba-tiba saja datang. Jaehyun cukup sadar diri dan menyadari bahwa sang kakak tengah jengkel setengah mati terhadapnya.

5tahun belakangan ini selalu diteror untuk pulang. Mengabaikan telpon dari keluarga dan kakaknya. Bahkan dihari peringatan meninggalnya kakek mereka setiap tahunnya Jaehyun selalu absen dengan berbagai alasan. Namun, kini dia tiba-tiba saja pulang tanpa pemberitahuan sedikitpun.

"Rupanya sudah ingat rumah?" Ketus Yuta dengan pandangan menusuknya yang sontak membuat Jaehyun bergindik ngeri. Ternyata kakaknya sama sekali tak berubah sedikitpun. Tetap si galak nan judes bermulut tajam.

"Gomenasai~*" lirih Jaehyun dengan pandangan takutnya yang sangat kentara. Persis seperti anak anjing yang kena marah oleh majikannya. Ya, Jaehyun jika sudah mengeluarkan dialek japannya itu berarti ia benar-benar merasa bersalah dan serius mengucapkan penyesalannya.

"Kenapa tiba -tiba pulang?" Yuta dengan straightforward andalannya membuat Jaehyun diam-diam menggerutu kesal karena sang kakak sama sekali tak berniat berbasa-basi terlebih dahulu.

"Apakah sekarang aku dilarang untuk pulang, hyung? Aku sangat merindukan Kyoto, tentu saja aku ingin pulang" Masih mencoba peruntungan, Jaehyun menunjukan puppy modenya berharap Yuta luluh dan berhenti memojokannya seperti ini.

"Konyol! Siapa yang waktu ini bilang tak akan pulang ke Kyoto karena alasan Seoul lebih menyenangkan. Apakah aku masih berbicara dengan orang yang sama, cih!" Jaehyun kalah telak. Memang berargumen dengan Yuta tak akan bisa mendapatkan kemenangan.

"Hyung! Hentikan, aku minta maaf jangan sarkas seperti ini. Maaf ya! ya!" Bujuk Jaehyun sambil bergelayut dilengan kekar milik sang kakak. Dengan kasar Yuta menampik tangan Jaehyun dari lengannya. Dan lihatlah kini Yuta melayangkan tatapan jijiknya yang begitu kentara. Jaehyun benar-benar tak ada harga dirinya lagi memang jika sudah didepan sang kakak yang sudah terkenal super duper dingin itu.

"Jadi katakan! Kenapa tiba-tiba pulang? Usahamu bangkrut?" Ujarnya dengan santai tanpa peduli dengan ekspresi horor dari Jaehyun.

" HYUNGGG! Ucapakan mu mengerikan sekali" teriak Jaehyun tak terima dengan perkataan sang kakak. Tanpa peduli Yuta hanya menggendikan bahunya.

"Lantas? Kenapa tiba-tiba pulang? Setelah bertahun-tahun aku membujuk hingga mengancammu agar mau pulang dan kau sama sekali tak peduli. Lalu kenapa tiba-tiba kembali?"

"Seoul tak terasa menyenangkan lagi."sahut Jaehyun sekenanya.

"Omong kosong! Kau putus'kan dari kekasihmu itu? Mengaku saja, cih!" Ugh! Jaehyun sama sekali tak pernah mengerti dengan tingkat kepekaan kakaknya satu ini. Selain suka berkata to the point, Yuta juga selalu dengan mudah menebak tentang dirinya dan sialnya Jaehyun memang tak akan pernah bisa berhasil berbohong jika itu didepan sang kakak.

"Un, kami berakhir! PUAS SUDAH MEMOJOKANKU? KAU BAHAGIA SEKARANG?!" Ketus Jaehyun yang tak dapat lagi menahan rasa kesalnya saat mendapati senyum puas dari wajah sang kakak.

"Sudah kuduga, memang harus putus dari pria itu baru bisa membuatmu pulang ke Kyoto. Dia selingkuh bukan dengan orang yang kau sebut sebagai best friend itu? Heh! Begitu dangkal sekali ya pertemanan kalian, bolehkah aku turut menangis juga atas kemalangan yang menimpa otouto* tersayangku ini?"

Argh!
Jaehyun nyari memutuskan urat kesabarannya dalam menghadapi Yuta. Ini alasan lainnya Jaehyun sangat enggan bertemu dengan sang kakak. Menyebalkan dan tukang meledek! Tak berubah sama sekali tabiat buruknya. Jaehyun turut merasa perihatin dengan jodoh sang kakak.

The Fox Spirit's Bride | JaerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang