Bismillah
Happy reading
.
.
.
.
."Ra! Nara bintang zahira!
Tungguin" teriak rena sahabat nara yang dari kejauhan mencoba mengejar sahabatnya.Merasa namanya di panggil Nara pun menoleh dan ternyata ada rena di belakang,
Ia pun tersenyum hangat
"Eh ren tumben baru dateng?" ucapnya pada rena yang tengah mengatur napasnya akibat mengejar nara.rena baru saja masuk gerbang dan melihat nara tengah membaca buku sambil berjalan ia pun tergerak untuk memanggil namun yang dipanggil malah terus saja melanjutkan jalanya.
"Aku panggil kamu sampe kedengeran seantero bumi juga kamu gak denger?liat ni kerudung aku sampe meleot loh, eehh ternyata lagi berduaan sama buku taugak aku tuh sam..." cerocos rena tanpa henti
Membuat nara tersenyum geli, sahabatnya ini kalo udah ngomel ya gitu tanpa titik dan napas."Iya ren iya maaf ya" nara memotong ucapan rena, membuat gadis berkhimar putih itu cemberut ngambek.
"Dah ah,yuk ke kelas" ajak nara
"Hufftt... sabar ren sabar, orang sabar senyumnya lebar" ucapan rena membuat nara tertawa geli, sambil menuju kelas mereka pun berbincang ringan.
***
Kini nara tengah duduk di bangku kelas 12 nya,bersama rena ia jadi tau rasanya memiliki teman dan arti persahabatan.
Sahabat yang selalu ada saat suka dan duka,tempatnya berbagi cerita dan menyimpan banyak cerita.
Soal keluarganya nara hanya berani bercerita pada rena, sebab ia tak punya siapa siapa lagi.
rena pun terkadang menguatkan dan memberi masukan untuk dirinya.
Kini dalam lamunanya nara terdiam, sejak dulu hingga saat ini anton dan ghea masih sama memperlakukanya seperti pembantu di rumahnya sendiri.
Seberapa besar pun kebaikan yang nara lakukan serasa tak berarti baginya,
karena hati mereka sekeras batu yang menghitam, namun ia bersyukur setidaknya ia masih di terima di rumah itu ya walau sering kena omelan bahkan hukuman dari anton.
Tiba tiba pikiranya teringat seseorang yang begitu baik padanya dahulu,
ia menghela napas pelan "kak galang apa kakak bahagia" batinya dan kemudian menatap sapu tangan pemberian seseorang dulu.
¥¥¥
Nara tengah duduk di ayunan seperti biasa ia hanya melihat semua anak yang bermain riang bersama kedua orang tuanya atau pun teman temanya.
nara tersenyum getir berharap ia pun akan bisa seperti itu namun
Sedang asyik menatap sekeliling tiba tiba tubuhnya merasa ada yang menabraknya, nara pun tersungkur ke tanah.Bughh!
Cukup keras,
lalu nara menoleh dan
Ternyata seorang anak laki laki yang waktu itu memberinya sebuah sapu tangan.
nara sedikit mendongak karena anak laki laki itu cukup tinggi dibanding dirinya."K kamu gak kenapa kenapa?"tanya anak laki laki itu cemas ia membantu nara berdiri dan nara hanya menggeleng.
"Maaf ya gara gara aku kamu jadi jatuh"ucap anak lelaki itu.
"Gak papa kak"nara pun ingat sesuatu,
lantas ia pun merogoh saku bajunya lalu memberikanya pada anak lelaki itu "Ini sapu tangan kakak makasih" ucapnya pada anak laki laki itu.Baru ingin menerimanya pandangan anak laki laki itu tak sengaja tertuju pada tangan nara.
"Ya allah tangan kamu berdarah pasti gara gara aku ya?sini aku obati"kata anak laki laki itu nara gelagap karena itu bukan luka bekas jatuh tadi melainkan karena anton baru saja memukulnya dan membuatnya pergi dari rumah yang niatnya hanya ingin menenangkan diri.
"B- bukan kak i- ini..."
"Udah sini aku obati mana sapu tangan tadi?"potong anak laki laki itu, nara hanya pasrah mengikuti dan memberikan sapu tanganya.
"Sekali lagi maaf ya"
"I-ya kak" tapi ini bukan luka dari kakak batin nara
"Panggil aja aku galang" ucap anak itu
"iya kak g-galang" nara mengangguk
"Nama kamu?"
"aku nara"
"Kamu sering banget disini memang orang tua kamu gak nyariin?"tanya galang tiba tiba setelah sebelumnya hening.
nara hanya membalas dengan gelengan kepala mau selama apapun anton pasti tidak akan mencari keberadaanya pikirnya
Galang hanya menatap datar dan menganggukan kepala.
"Jangan suka melamun gak baik, kalo ada masalah jangan sedih tapi seneng karena berarti allah sayang sama kita -galang menoleh ke arah nara- jadikan diamu untuk berdzikir dan pikiranmu untuk selalu berpikiran baik"
Nara diam mencerna bagaimana galang tau tentang pikiranya dan dirinya yang selalu diam termenung?
Ia menatap galang."Aku juga sering kesini ra dan sering juga aku liat kamu diam di sini"
"Aku cuma butuh waktu sendiri kak" nara akhirnya membuka suara
"Kenapa?bukanya kamu punya keluarga?"tanya galang dengan dahi berkerut nara menggeleng
"Mama sama ayah udah meninggal dua tahun yang lalu dan sekarang aku tinggal sama paman yang aku panggil papa dan anaknya,karena aku udah anggapnya seperti papa aku sendiri tapi..."nara memberhentikan kalimatnya
"Tapi apa?"
"Aku gak tau mereka anggap aku apa"ucapnya kemudian
Galang menatap iba gadis kecil di depanya ini ia pun sama,orang tuanya meninggal akibat kebakaran yang melahap habis perusahaan milik ayahnya ia sendiri tak memiliki siapapun sebab kedua orang tuanya anak tunggal dan kini ia tinggal di sebuah panti asuhan yang tak jauh dari rumah nara dan ia pun juga sering ke taman menenangkan diri dan rasa rindunya
Nara menatap galang dan tersenyum lembut "makasih kak karena udah nyemangatin aku"galang diam dengan senyum yang ia sunggingkan
Yeayy chapter1 udehhh
😊
.
.
.
.
..
.
.
.
Jan lupa tinggalin jejak ya..
![](https://img.wattpad.com/cover/308803096-288-k351658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Yang Ku Tunggu
Aléatoirehidup adakalanya berputar kadang di atas dan tak jarang berada di bawah.tentang kekuatan hati yang bebalut iman dan ikhlas taqwa kepada Nya.ia menoleh menatap langit biru dengan semilir angin yang menerpa wajahnya "pada Mu aku berserah dan pada Mu a...