chapter 9

1 0 0
                                    

Kebahagiaan itu di mulai dari yang
Sederhana

Kau yang ku tungggu



Di sebuah rumah, terdapat satu ruangan yang dihuni oleh seseorang yang setiap harinya ia awali dengan wajah datar serta air muka yang galak.

Di kamarnya yang bercat abu monyet tapi monyetnya masih muda.
Pria dengan wajah sedatar tol cikampek itu tengah bermain dengan ponselnya,

Ia tengah membaca sebuah artikel untuk tugas kuliah nya. Wuihh pinter ternyata

Hingga suara ketukan pintu terdengar,tanpa menoleh ia berucap singkat.

"Masuk"

Orang yang sama denganya masuk, dan langsung bertanya seraya membuka lemari.

"Bang lu ada pake celana pendek gue yang kuning kagak?"

"Gak" zian masih serius membaca tugasnya.

"Tapi di lemari gue gak ada" lapor zuan dengan tangan yang masih meneliti setiap inci baju yang ada di lemari kembaranya itu.

"Ya udah gue pinjem punya lu ya?" Lanjutnya

"Gak"

"Satu doang kagak selusin"

"Gak mau"

"Gue maksa"

"Ck ya udah ambil,buat lo"

"Arigato abang guehhh"

"Hm"

Zuan sudah mendapat apa yang ia inginkan dan sekarang ia hendak balik ke kamarnya,namun ia berhenti di bibir pintu.

"Oh iya, kata galang nanti kumpul"

"Hm" balas zian tanpa menoleh

"Di kafelang kaya biasa"

"Hm"

"Abis dzuhur"

"Hm"

"Jan lama katanya"

"_"

"Lu punya mulut sesekali pergunakan dengan baik napa, ham hem ham hem bae"

"Y" zian membalas lagi lagi tanpa menoleh

"Njir gila gue lama lama"
Zuan pun pergi dan zian? Masih seru dengan aktivitasnya.

¥¥¥

Di kafelang,lima bujang tengah berkumpul riang.

"Gue punya satu tebakan,yang bisa jawab gue kasih aplause" ucap kemal pada mereka yang kumpul.

Jangan tanya mereka pada antusias atau nggak karena kenyataanya, hiran  sibuk baca buku,zian lagi nonton film action kesukaanya dan galang yang lagi pergi ke belakang buat ambil beberapa snack. Cuma zuan yang ngerespon dan meletakan ponselnya.

Mungkin antara miris ngeliat temenya di kacangin atau emang gabut ajah.

Walau nantinya mereka harus menahan emosi karena kemal kalo bikin tebak tebakan gak pernah bener.

"Sebelas,keluar tanpa henti,setiap orang merasakan" dengan pedenya ia
Menaik turunkan alis tebalnya.

"Apa coba?" Lanjutnya

Karena kalo mikir pasti jawabanya salah,jadi tanpa berpikir zuan menjawab.

"Kentut" ucap zuan asal

"Salah"

"Be a be"

"Salah"

"Trus yang bener apa bangke?!"

"Jawabanya ingus" kemal tertawa renyah

Zuan hanya mendengus

"Heheh"tawanya tak ikhlas.

Setelah dirasa cukup ketawanya,galang datang dengan beberapa minuman dan snack.

"Seru banget,ngobrolin apa?" Tanya galang karena susana masih terasa sisa tawanya .

"Tau kemal" kata hiran seraya mengambil sebuah snack kemudian membukanya lalu memakanya bersama zian. Es batu sama tol cikampek emang beda udah

"Kena jebakan batman sama tu anak, biasa otaknya minta di gaplok" timpal zuan

"Sialan asal lo kalo ngomong" tambah kemal tak terima

Zuan hanya menyeringai beberapa detik kemudian ia teringat sesuatu.

"Eh iya gue lupa" ia pun segera mengambil sesuatu di meja yang sudah siapkan sejak tadi.

"Nih" zuan memberikanya pada galang

"Dari siapa siapa?" Kedua alis galang bertaut

"Dari rirararari" jawab zuan pake nada 

"Hah" galang mode ngelag on

"Dari mas rari,tadi ketemu di jalan trus ngasih ini"

"Ohh"galang manggut manggut.

"Apakah itu wahai bestai?"tanya kemal absurd

"Kemaren gue solat jumat di masjid,terus sendalnya mas rari ilang yaudah gue pinjemin sendal gue, gue nyeker deh panas panas tapi gak papa pahala ,eh malah di balikin padahal gak papa dipake ajah dulu" jelas galang

Kemal cengengesan.

"Lu ngapa?kesambet?" Tanya zuan ngawur

"Kagak" selucu apapun tetep kagak ada tawanya.galang  batin kemal.









Alhamdulillah
Chapter9 udehhh
.
.
.
.
.
.

Gmna part ini?
.

.

.
Janlup jejaknya ya

Maaciw

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kau Yang Ku Tunggu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang