Mirage ; junghwan • zoa [END]

°s o c i a l i z a t i o n h a t e r

tok! tok! tok!

"junghwan."

seorang kakak itu terus mengetuk pintu kamar adiknya yang selalu tertutup. adiknya lebih suka menghabiskan waktu di kamar daripada keluar dari rumah.

adiknya itu, sangat membenci bersosialisasi dengan banyak orang.

"junghwan lu belum makan malam."

"gua nggak laper kak hyun." balas junghwan dari dalam kamar.

hyunsuk menghela nafas. itu jawaban yang selalu digunakan junghwan ketika dia mengajak junghwan untuk makan.

sejak kecil junghwan tidak tinggal bersama dengan hyunsuk. dia tinggal bersama neneknya sampai tahun akhir SMP. junghwan tidak dekat dengan hyunsuk, tapi dia tidak membencinya.

ada alasan mengapa junghwan tidak suka keluar rumah dan bertemu orang banyak. dulu saat kecil, dia selalu di bully oleh teman-teman TK, SD dan SMP nya tanpa alasan yang dia tidak ketahui.

lalu pernah suatu hari, rumah neneknya itu ada di desa terpencil yang dekat dengan hutan. warga desa heboh ketika ada harimau liar yang tiba-tiba keluar dari hutan dan mengamuk di luar yang membuat seluruh warga ketakutan.

junghwan yang ada di rumah sendirian tentu saja ketakutan dan dia menunggu neneknya pulang dari pasar. dia khawatir karena neneknya tida kunjung pulang. junghwan pun akhirnya memberanikan diri untuk membuka pintu rumahnya.

tidak ada harimau liar yang berkeliaran diluar tadi dan tidak ada warga yang berlarian melarikan diri. junghwan pun berjalan lebih jauh ke depan rumahnya dan dia melihat harimau liar yang berdiri tak jauh dari tempat dia berdiri, sedang memakan sesuatu.

itu neneknya. junghwan langsung lari menghampiri sang nenek sambil membawa sapu rumah yang dia bawa. harimau liar itu langsung lari kembali ke hutan. junghwan langsung menangis histeris sambil memanggil neneknya yang sudah tiada di depannya.

yah itulah alasan junghwan takut keluar rumah. kejadian itu sudah menjadi traumanya, dia takut kalau ada bahaya yang melukainya jika dia keluar rumah.

sampai sekarang junghwan tidak mengerti mengapa sejak kecil dia selalu dititipkan oleh saudaranya alih alih dirawat orang tua kandungnya.

junghwan menoleh ketika pintu kamarnya terbuka, menampakan hyunsuk yang baru saja masuk sambil membawa piring makanan.

"gua udah bilang gua nggak laper kak. denger nggak sih?" ucap junghwan menatap hyunsuk kesal.

hyunsuk menggeleng, "nggak, gua nggak pernah denger ada kata laper dari orang yang suka banget makan." balasnya.

junghwan mendengus. perkataan hyunsuk tidak ada salahnya sih, dia memang suka makan.

"makan wan. nanti lu sakit. setidaknya sesuap atau dua suap gapapa deh." bujuk hyunsuk.

"apa gua suapin?"

"nggak perlu. gua masih punya tangan."

"ya makanya ayo makan."

"nggak."

"kenapa nggak?"

"ya nggak mau aja."

hyunsuk menghela nafas. mengelus dadanya sabar menghadapi adiknya yang bebal ini, "makan atau gua usir lu, mau?"

junghwan melirik hyunsuk sebal lalu merebut piring makanan itu, "iya iya. bacot banget jadi kakak."

hyunsuk terkekeh. kalau ma mengancam junghwan gampang, tinggal bilang mau diusir dari rumah atau enggak, junghwan bakal langsung nurut dan pasrah.

tapi itu hanya candaan aja, hyunsuk tidak mungkin mengusir adiknya sendiri.

"nih." junghwan mengembalikan kembali piring makanan itu ke hyunsuk. hyunsuk yang liat piring yang bersih tanpa sisa makanan itu tersenyum.

"bilangnya nggak laper, padahal kalo dikasih makanan gini langsung habis." ledek hyunsuk. "mau lagi nggak?"

"nggak, udah kenyang."

"ah masa. gua ambilin donat deh, tadi gua habis beli."

junghwan diam sebentar sebelum mengangguk, "hm. ambilin."

hyunsuk ngerasa kayak babunya junghwan kalau kayak gini. tapi hyunsuk juga nggak nolak, selama junghwan mau ngomong sama dia, dia nggak masalah mau disuruh junghwan apapun itu.

dulu waktu pertama kali junghwan datang ke rumahnya, junghwan diem banget. ngomong nggak, berekspresi juga nggak. mungkin cuman mengangguk sama geleng geleng doang, selebihnya diem.

tapi sekarang enggak. hyunsuk udah berusaha membuat junghwan nyaman sama dia dan sekarang junghwa bisa leluasa ngomong apapun dengan hyunsuk. hyunsuk harap dia bisa merubah adiknya untuk bisa lebih terbuka dengan orang lain.