10. Terciduk

23.5K 1.3K 86
                                    

Memiliki hubungan secara diam-diam itu sangat rumit, namun aku harus menyembunyikannya. 

Chapter Ten - title - terciduk

Chapter Ten - title - terciduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Gavin, Karel serta Nathan tengah Mabar bersmaan disini. Sedangkan Rey, Alex dan juga Alfan mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Mereka semua tengah asik membolos sekolah hari ini, walaupun sering membolos mereka semua termaksud siswa terpintar disekolah ini.

Jadi aman saja jika bolos kan? Iya aman untuk keenam laki-laki ini. Asap rokok yang melambung tinggi, hingga kopi yang tersedia membuat mereka menjadi rilex seketika.

“WOY REL, YANG BENER DONG!”

“KANAN GAVIN KANAN TOLOL, ANJING!”

“BEGO LO BERDUA, AHHH MATI KAN!”

Ketiganya membuang asal ponselnya, tanpa rasa khawatir takut rusak sepertinya. Sudah biasa terjadi juga jika mereka main game bareng hingga membanting ponsel masing-masing.

Rey asik dengan ponselnya hingga senyum-senyum sendiri, kelima sahabatnya itu merasa heran dengan sikap Rey akhir-akhir ini.

Alex yang berada pas dibelakang Rey pun bisa melihat apa yang membuat bosnya itu senyum-senyum bak orang gila.

Matanya membulat sempurna dan ia mengambil ponselnya untuk memfoto apa yang dirinya lihat, Alex pun langsung share ke grup mereka.

Rey masih belum sadar, karena asik memperhatikan layar ponselnya. Mereka langsung memberikan tatapan tajam pada Rey secara bersamaan.

“Sumpah, sejak kapan lo punya foto cewe sexy kek begini Rey?” heran Gavin mengelengkan kepalanya.

“Depan belakang pas lagi, munggut dimana lo?” tanya Karel yang menatap foto itu.

Sedangkan Nathan ia masih asik memperhatikan layar ponselnya dengan jelas, ia kepo dengan wajah gadis ber body sexy ini.

“Kayak Rere tapi bukan, tu cewek kan polos, terus tepos lagi” guman Nathan.

Rey yang mendengar nama gadisnya itu mendongak seketika. “Ngapain lo bawa-bawa nama Rere?!”

“Ini, cewe yang lo perhatin tadi sekilas mirip tu cewek polos” Alex memperlihatkan layar ponselnya.

Rey melongo melihat itu. “Lo foto?! Sialan, hapus anjiing!” ujar tak suka Rey

“Cewek lo?” Alfan membuka suara dengan tenang.

Rey menaikan alisnya. “Kenapa? Suka lo?”

Alfan berdecih dengan senyuman miringnya. “Cewe gue lebih sexy dari pada ini!”

“Heh, lo berdua ngapa jadi adu body sih. Udah punya masing-masing kagak usah di adu” tegur Nathan pada manusia batu itu.

Keduanya menatap Nathan dengan tajam. “Bacot!”

“Astagfirullah” sabar Nathan mengelus dadanya.

Mereka cuma bisa menggeleng bersama, ya begitulah jika Rey dan Alfan disatukan. Sama-sama ketus dan cuek.

“Oh iya, lo pada udah dapet rekaman cctv 2 minggu yang lalu?” tanya Rey.

“Belum Rey, yang gue lihat semuanya aman.” Ujar Karel.

Rey mengerutkan keningnya. “Aman? Terus yang naruh obat perangsang di minum gue siapa?!”

Alex menatap wajah Rey dengan santai. “Dari permasalahan itu gak ada orang yang kena kan?”

“Gue gak celakain orang, gue ngurung diri di gudang sekolah” jawab ketus Rey.

“Terus Rere yang keluar dari gudang bekalang dengan jalan yang aneh karena apa kalau bukan habis lo perkosa, bodoh!’ decak malas Alfan dalam hati yang menatap intens Rey.

Bisa dibilang disini hanya Alfan yang mengetahui jika Rey dan Rere memang pernah melakukan hubungan itu. Pada saat dirinya mencari keberadaan Rey akibat obat itu, ia bertemu dengan Rey yang masuk ke dalam gudang sekolah.

Alfan merasa yakin jika sahabatnya itu aman di dalam sana, namun saat dirinya mau menjemput kembali pria itu, ia malah melihat Rere yang keluar dari gudang dengan penampilan yang berantakan serta berjalan pincang.

Dari kejadian itu Alfan benar-benar tutup mulut serta tidak ikut campur dalam masalah ini. Jika dirinya lihat, Rey sudah bertanggung jawab dengan hasil perbuatannya.

“Al, mikirin apaan lo?” tanya Gavin yang menyentuh pundaknya.

Alfan mengelengkan kepalanya. “Gak”

“Ckk, tapi dalam satu bulan ini gue gak bisa nemuin siapa yang naruh obat itu, bisa-bisa gue di amuk ayah gue” decak Rey menggusar rambutnya.

Alex mengerutkan keningnya. “Ayah lo? Ini sekolah Papa lo anjir, kenapa jadi ayah lo yang marah?” heran Alex.

“Begonya gak ketulungan. Yang namanya orang tua pasti bakalan marah lah bego, mau kandung atau sambung sama aja!” jawab Karel heran dengan pikiran Alex tadi.

“Anak tiri Papa lo, adik tiri lo” ucap Alfan.

Semuanya menoleh ke arah pria itu. Mereka memikirkan semuanya sejenak.

“Gue gak tau siapa, ketemu aja gak pernah” bingung Rey.

“Dia sekolah disini, lo bakalan tau nanti.” Ucap Alfan langsung meninggalkan tempat ini.

Mereka saling mengerutkan keningnya bersamaan, apa ucapan Alfan tadi? Kenapa pria itu bisa tau semuanya juga, tapi jika memang Alfan tau kenapa tidak langsung ke intinya?

Siapapun itu lo, gue benci!’ batin Rey membara.

Hello, aku balik lagi buat update yang terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello, aku balik lagi buat update yang terakhir. Aku mau fokus sama ending ini dan biar enak aja gitu, hehehe.

Setia nunggu Geofrey update ya!😊

Vote, komentar spam aku tunggu, kalau ada typo komentar aja. Bantu 2k vote ya, kalau ada 2k // 1,5k aku update lagi.

See you next time couple R🤍

Bali, 17 Jully 2022

Geofrey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang