18. Ketakutan Rere

18.9K 1K 75
                                    

Menjaga wanita tanpa dirusak itu penting.

Alfan Samudera.

Chapter Eighteen - title - ketakutan Rere

Chapter Eighteen - title - ketakutan Rere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Seminggu lepas dirawat di rumah sakit, Rere sudah diperbolehkan pulang namun tidak boleh bersekolah dulu selama tiga hari.

Itu pasti akan membosankan, Rere hanya membaringkan tubuhnya di kasur, berjalan ke kamar mandi, makan lalu tidur kembali. Tidak ada aktivitas yang boleh dirinya lakukan, bahkan untuk masak saja Rey tidak mengizinkan.

Rere menatap dirinya di depan cermin, gadis ini memandang tubuhnya yang sudah sedikit berbeda dari biasanya. Bagian perutnya, sudah sedikit membuncit sekarang.

Dirinya mengelus perutnya dari luar dress yang ia gunakan, buncit namun tidak besar. Tapi terasa.

“Kenapa perut aku udah buncit, padahal masih 2 bulan usianya” lirih bingung Rere menatap perutnya.

“Karena lo bawa dua bayi Re,” jelas Rey yang masuk membawa nampan makanan.

Rey menaruh nampan tersebut lalu memeluk Rere dari belakang. Keduanya saling memandang dari cermin, tangan Rey mengelus lembut perutnya yang sedikit membuncit.

“Anak-anak kita udah berkembang disini, mereka kuat kayak lo. Berapa kali gue bikin lo setres, banyak pikiran bahkan berantem, mereka masih kuat disini” tutur Rey.

“Aku takut kak, postur tubuh aku udah mulai berubah. Apa lagi bagian dada” ujar Rere takut. Gadis ini sudah gelisah.

Rey mengangkuk paham. “Wajar, karena lo lagi hamil. Tapi lo tenang aja, gue udah beli baju seragam yang agak gedean, sama roknya juga”

“Tapi sama aja kak, Rere gak mau homeschooling dulu, sebentar lagi ujian kenaikan kelas” ucap Rere yang sudah menangis.

“Gue tau Re, tapi perut lo belum terlalu tercetak jelas. Lihat ini, masih kelihatan kayak rata” ujar Rey yang menarik dress Rere kebelakang.

Rere langsung menatap yang dilakukan Rey tadi, ada benarnya juga namun kekhawatiran Rere tetaplah sama.

Mengingat Nanda dan Farida yang selalu curiga padanya membuat Rere jadi takut untuk bertemu dengan kedua sahabatnya, Rere takut jika dirinya tidak berteman kembali dengan mereka.

“Udah jangan bengong, lo harus makan terus minum obat. Sini gue suapin” Rey menarik Rere ke arah samping kasur.

“Gue tadi masak bubur aja, karena belum berani masak yang aneh-aneh, jadi ini gak papa kan?” Rey bertanya sembari menuangkan kuah buburnya.

Geofrey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang