18. Malam Pertama

29 3 2
                                    

[Tandai aja kalo Typo]

Dua mempelai wanita dan pria sedang berada di sebuah kamar bernuansa biru dengan aroma bunga lavender yang menenangkan.

Masih menggunakan baju khas pernikahan mereka berdua berdebat tentang siapa yang akan mandi duluan.

"Gw duluan" Tekan Alan tak mau kalah.

"Nggak gw duluan" Balas sengit Aqilla.

"Tuan rumah harus ngalah"

"Mana ada, Cowok yang harus ngalah"

"Lo ngalah, gw duluan"

"Nggak gw duluan titik ga pake koma" Ucap Aqilla lalu ngacir pergi menuju kamar mandi tak lupa membawa handuk.

Tak tinggal diam Alan yang melihat Aqilla berlari menuju kamar mandi pun mengejarnya namun saat hampir tertangkap Aqilla langsung saja menutup pintu kamar mandi dengan sangat kencang.

BRAK

"Qilla buka gw mandi duluan" Teriak Alan mengedor gedor pintu kamar mandi.

"Gak, ngalah kek jadi Lakik" Teriak Aqilla dari dalam Kamar mandi.

"..... " Alan tak menjawab ia sudah lelah berdebat dengan Aqilla sedari turun dari pelaminan sampai masuk kedalam kamar mereka berdua tidak berhenti berdebat sama sekali bahkan didepan orang tua dan para tamu pun mereka masih berdebat.

Kita intip apa yang sedang Aqilla lakukan di kamar mandi ( bukan mesum.)

"Anjr kenapa ga bisa di buka resleting nya" Ucap Aqilla panik tangannya menarik narik resleting gaun nya namun tidak bisa.

"Aaa gimana ini, masa gw minta tolong kak Al sih kan malu" Gerutu Aqilla sembari Cemberut.

5 menit telah berlalu usaha membuka resleting gaun tersebut tak membuahkan hasil sama sekali jadi mau tak mau Aqilla harus meminta tolong pada Alan.

"Oke Aqilla turunin gengsi lo buat minta tolong dia" Batin Aqilla mencoba menyemangati diri sendiri.

Cklek

"Kak Al" Panggil Aqilla.

Alan yang merasa dipanggil pun menoleh kearah pintu kamar mandi dapat ia lihat bahwa Aqilla berada disana dengan kepala menyembul di antara pintu.

"Apa? " Tanya Alan menghampiri Aqilla.

"Bantuin" Ucap Aqilla mendongakkan kepalanya menatap Alan.

"Apa? " Tanya Alan lagi.

"Bukain resleting gaun nya" Ucap Aqilla lalu berbalik badan.

"Lo hampir 15 menit dikamar mandi tapi ga ngapa-ngapin wah hebat" Puji Alan sinis.

"Bacot, buruan dibukain gerah kak Al"

Alan mulai membuka resleting gaun yang Aqilla gunakan dengan sedikit grogi setelah resleting terbuka ia mulai dihadapkan dengan punggung Aqilla yang putih, mulus dan tak tertutup apapun.

"Anjr mulus banget gila" Batin Alan sambil menatap punggung Aqilla.

"Udah belom sih Kak Al" Ucap Aqilla membuyarkan lamunan Alan.

"Hah?, oh udah" Ucap Alan lalu berbalik meninggalkan Aqilla dengan kondisi jantung pak cepak cepak jeder.

"Dasar aneh" Batin Aqilla.

Ia pun mulai memasuki kamar mandi untuk melanjutkan acara mandinya yang belum sempat dimulai karena resleting gaun.

"Argghhh Anjr mulus banget, bisa gila gw kalo gini terus" Frustasi Alan memikirkan punggung Aqilla.

𝗔𝗟𝗤𝗜 (Hiatus Berkepanjangan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang