23. Why?

16 3 0
                                    

[Tandai kalo typo]

Setelah perdebatan antara Putra dan Nara tadi sekarang Alan dan Aqilla sudah berada di rumah mereka.

"Kak Al, gw mau ke supermarket bentar" Teriak Aqilla dari arah tangga.

"Hm terus? "

"Dihh ga peka, ya minta uang dong, kan gw ga punya uang"

"Hm, ambil di dompet" Suruh Alan lalu melanjutkan kembali pekerjaannya yang tertunda.

"Oke" Aqilla langsung ngacir kembali ke kamar dan mengambil dompet Alan yang tergeletak di nakas. Setelah itu ia turun dan memberikan dompet tadi kepada pemiliknya.

"Nih" Tangan Aqilla terulur untuk memberikan dompet berwarna hitam itu ke Alan.

"Ambil sendiri" Ucap Alan tanpa melihat ke arah Aqilla.

Aqilla langsung mengambil uang sebesar 300 ribu setelah itu ia langsung pergi. Namun belum sempat melangkah Alan menghentikan Aqilla.

"Ambil Black card" Ucap Alan sambil menutup laptopnya.

"Ngapain? Ini aja udah cukup" Ucap Aqilla sambil menunjukkan uang yang tadi ia ambil.

Alan langsung berdiri dari duduknya dan menyerahkan Black card nya pada Aqilla. "Buat pegangan" Setelah itu ia langsung pergi menuju dapur.

"Yaudah makasih kak Al bye-bye, Asalamualaikum" Ucap Aqilla lalu pergi begitu saja.

"Ya, waalaikumsalam"

*****

"Gerald bangsat! Balikin coklat gw" Teriak Leoniel sambil berlari mengelilingi markas mengejar Gerald.

"Pelit amat sih lo, bagi dikit napa" Ucap Gerald sambil berhenti dan menyerahkan coklat milik Leo yang sudah sisa setengah.

"Dikit-dikit mata lo dikit, nih liat udah setengah lo abisin" Ucap Leo sinis lalu ia kembali duduk di tempat semula yaitu di samping Stevano.

"Yaelah kek orang susah lo, kalo habis ya beli lagi. " Ucap Gerald sambil duduk di sofa singel samping Leo.

Oh ya mereka sekarang sedang berada di markas Black Devils, ini termasuk rutinitas para anggota Black Devils jika sudah waktu pulang sekolah mereka akan langsung ke markas atau kadang pulang terlebih dahulu baru mereka kembali ke markas.

"Eh Van, double Al mana? " Tanya Abi pada Stevano.

"Kalo Alan pasti lagi sama bini nya, sementara kalo Alvino mungkin lagi sama Ayla" Jawab Stevano sambil fokus mengotak-atik handphonenya.

"Oh" Ucap Abi sambil mangut-mangut.

Setelah itu terjadilah keheningan yang berkepanjangan. Semua orang sibuk dengan urusan masing-masing hingga suara pintu di buka mengalihkan atensi mereka semua.

Cklek

Muncullah sosok seorang laki-laki yang babak belur di ambang pintu, ia berjalan masuk dengan langkah pincang.

"Dit lo kenapa hey?! " Teriak salah satu Anggota Black Devils bernama Tian sambil berlari menghampiri sohibnya yang berjalan dengan pincang itu.

"Dit, lo kenapa? Siapa yang giniin lo? " Tanya Tian lagi sambil membawa Radit duduk di kursi disamping Stevano.

Satu markas panik melihat kondisi radit yang seperti itu, mereka yang tadinya asik dengan dunianya sendiri-sendiri langsung berlari menghampiri Radit yang sudah babak belur.

"Radit lo dikeroyok siapa? " Tanya salah satu anggota Black Devils bernama Reza dengan panik.

"Si ular" Ucap Radit.

𝗔𝗟𝗤𝗜 (Hiatus Berkepanjangan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang