20. Rumah Baru

26 4 1
                                    

[Tandai aja kalo Typo]

Akhirnya setelah kurang lebih dua setengah jam berkemudi barulah Aqilla dan Alan sampai dirumah baru mereka.

Rumah baru yang sangat megah dengan nuansa biru putih menambah kesan dingin dan sejuk, rumah yang sangat besar berlantai 2 , dikelilingi pepohonan yang rimbun menambah kesan asri. Bunga" Bermekaran dengan indah di taman rumah, air mancur tepat berada di tengah" Taman.

Alan memang sengaja memilih rumah yang sedikit jauh dari rumah" Megah lainnya karena inginkan menikmati suasana tenang damai dan nyaman. Oh ya rumah baru yang ditempati oleh Aqilla dan Alan bertepatan di komplek taman indah yang dimana semua orang yang berada di komplek ini hanya Orang kaya saja. Rumah di sekitar sini sangat mewah dan megah namun semegah apapun rumah di komplek ini tak bisa mengalahkan kemegahan rumah milik Aqilla dan Alan.

Komplek taman indah ini memang betul-betul indah karena di setiap rumah pasti memiliki taman" Yang indah dan pohon pohon yang rindang menambah kesan asri dan sejuk. Di komplek ini benar-benar terawat dengan sempurna tidak ada sampah berserakan dimana-mana semuanya bersih kinclong. Bahkan Aqilla mengakuinya jika komplek perumahan nya memang benar-benar bersih semuanya bersih semua rapih dan semuanya benar-benar perfect.

Oke back to topik.

"Wow" Kagum Aqilla melihat pemandangan rumah barunya yang sangat besar dan indah.

"Kak Al ini serius? Ini rumah kita? " Tanya Aqilla tak percaya.

"Hm, iya ini salah satu rumah dari mahar gw buat lo" Jawab Alan lalu pergi meninggalkan Aqilla untuk masuk kedalam rumah megah tersebut.

"Kak Al woi tungguin" Teriaknya memanggil sang suami.

Cklek

Pintu rumah besar itu pun terbuka dan... Wah banget gila.

Alan dan Aqilla berjalan memasuki rumah tersebut dan di setiap perjalanan tak henti-hentinya Aqilla mengucapkan kata Wow dari bibir mungilnya.

Mereka terus berjalan hingga sampai pada pintu kamar mereka berdua, kamar utama yang berada di lantai dua. Di rumah sebesar ini hanya ada Aqilla, Alan dan Satpam yang berjaga di pos depan gerbang.

Aqilla dan Alan berjalan memasuki kamar dengan nuansa Putih Abu yang elegan dan moderen.

"Dewasa banget ni nuansa kamarnya" Gumam Aqilla yang masih bisa didengar Alan, ya jelas orang Alan ada di depannya kok.

Alan hanya tersenyum singkat mendengar gumaman Aqilla, Alan meletakkan koper yang sedari tadi ia bawa di samping sofa lalu berbalik menatap Aqilla yang masih berdiri didepan pintu sambil melihat sekelilingnya.

"Mau berdiri terus disitu? " Tanya Alan yang sudah duduk di sofa.

Aqilla melihat Alan yang sudah duduk di sofa langsung saja ia menghampirinya. "Ini serius ga sih Kak? Ini gw lagi ga mimpi kan? " Tanya Aqilla memastikan bahwa dia sedang tidak bermimpi.

"Hm, lo mau berdiri terus apa gimana? " Tanya Alan jengah pasalnya Aqilla hanya menghampirinya namun tetap berdiri tanpa duduk sedikitpun.

"Iya, gw duduk nih. Oh iya Kak disini ga ada maid ya? " Tanya Aqilla penasaran karena memang tidak ada maid sama sekali dari mulai ia masuk sampai di kamar para maid tidak ada yang menunjukkan batangan hidungnya.

"Libur 3 hari"

"Oh"

Hening

Aqilla dan Alan sama-sama diam dengan kesibukan masing-masing. Aqilla yang memperhatikan sekitar dan Alan yang memperhatikan Aqilla.

𝗔𝗟𝗤𝗜 (Hiatus Berkepanjangan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang