Wajah Felicia memanas, ia memang tidak berpengalaman dalam berciuman. Marco adalah pria pertama yang menciumnya. Selama ini Felicia belum pernah berpacaran. Banyak pria yang ingin menjadi kekasihnya, tapi ia sama sekali tidak merasakan getar ketertarikan pada mereka—kecuali pada Kelvin, dan itu terjadi baru dua bulan terakhir ini. Mereka belum menjalin hubungan istimewa untuk sampai ke tahap berciuman.
Pagutan lembut di bibirnya memusnahkan Kelvin dari pikiran Felicia.
Dengan napas yang tak teratur, Felicia menuruti permintaan Marco. Ia membuka sedikit bibirnya, dan lidah Marco menerobos.
Felicia mengerang pelan. Seluruh darahnya mendidih oleh hasrat. Pusat dirinya berdenyut, mendamba Marco.
Marco mencecap dirinya dengan sama mahirnya seperti pria itu mengantarnya menggapai puncak-puncak kenikmatan tadi malam.
Tanpa melepaskan cumbuannya, Marco membalikkan tubuh Felicia hingga kini posisi mereka berbalik.
Berada di dalam kekuasaan maskulinitas Marco membuat seluruh saraf di tubuh Felicia membara oleh hasrat.
Bibir Marco menggoda bibirnya kian panas.
Seluruh tubuh Felicia menggelenyar.
Ia menginginkan Marco lebih dari yang ia pikir akan ia rasakan di awal pernikahan mereka ini.
Tanpa melepas ciumannya, tangan Marco menyusuri perut langsingnya, semakin naik ke atas, lalu berhenti di lekukan menggoda di dadanya.
Felicia mengerang tatkala tangan besar berjemari langsing Marco meremas lembut payudaranya, lalu menggoda puncaknya. Menggelitik dan memuntir lembut.
Felicia merasa dirinya meleleh oleh gairah. Ia menginginkan Marco menyatu dengan dirinya saat ini juga. Tapi sepertinya Marco belum ingin mengabulkan keinginannya itu.
Pria itu melepas ciuman mereka sementara tangannya masih bermain intens di payudara Felicia.
Felicia mengerang penuh gairah.
Bibir Marco menyusuri dagu Felicia, merambat turun ke leher, mengecup dan mengerip dengan cara yang membuat tubuh Felicia meledak oleh keinginan liar.
Lalu bibir itu berhenti di salah satu puncak payudara Felicia, sementara tangan pria itu masih intens menggoda bagian yang lain.
Felicia mengerang, membuka mata dan mengulurkan tangan untuk meremas pelan kepala Marco.
Sapuan yang panas dan kasar di puncak payudaranya membuat tubuh Felicia menggelenyar.
Remasannya di kepala Marco semakin kuat. Alih-alih menahan kepala pria itu, Felicia justru sedikit menekannya, membuatnya terbenam semakin dalam.
Isapan lembut membakar seluruh darah Felicia. Ia meleleh. Semakin panas dan mendamba.
Tak sanggup menunggu lebih lama lagi, Felicia mendorong kepala Marco dan membuka mata.
Mata mereka beradu. Gairah bergema di antara mereka.
"Please...," bisik Felicia serak.
Tatapan Marco nanar oleh hasrat, dan Felicia terbakar.
Marco menunduk mencium bibirnya yang disambut Felicia dengan panas.
Tangan pria itu bergerak, menyusuri perut langsingnya, semakin ke bawah lagi... lalu berhenti di pusat dirinya.
Sentuhan ringan Marco di sana membuat Felicia mengerang. Lalu jemari pria itu menggodanya.
Felicia merasa terbang ke awang-awang.
Ini terlalu nikmat.
Terlalu memabukkan.
Mematikan.
Dan semuanya berkabut....
Bergelimang kenikmatan—berkali-kali.
***
bersambung...
wow, marco so hot
ini nih yang gw suka dari doi
lo semua suka? komennn yang cetar yaaa thanks
Loveee,
Evathink - IG : evathink
Repost, 21 maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Istri Bayaran [Tamat]
Romance[Sebagian part sudah di unpublish!] ●Masuk katagori "paling digemari komunitas"pada 10 desember 2019 Felicia butuh pinjaman uang yang nilainya tidak sedikit, dan yang bersedia membantunya hanyalah Marco, seorang pria lajang kaya raya. Tapi, Marco ti...