Renjun sekarang sedang menemani Doyoung yang mendadak ingin duduk ditaman belakang mansion utama keluarga Na itu.
"Hyung? Apa perlu sesuatu yang lain?" Ucap renjun menatap Doyoung yang tersenyum.
"Tidak Renjun, aku baik-baik saja. Calon anakku pasti sangat senang karena punya Paman seperti mu." Ucap Doyoung tersenyum.
"Dia pasti juga sangat bahagia memiliki ibu seperti Hyung." Ucap renjun tersenyum.
Dan tak lama setelah itu, jaemin pun sampai kembali ke mansion utama keluarga Na, dan diapun melihat jaeyong sedang bermesraan seperti biasa.
"Kau telah kembali jaem?" Ucap jaehyun.
"Hmm." Datar jaemin.
"Kau mencari renjun bukan?" Ucap taeyong.
"Hmm." Datar jaemin.
"Dia ada ditaman belakang dengan Doyoung." Ucap taeyong dan jaemin langsung pergi begitu saja.
"Aku terkadang bingung dengan sifat dingin adik sepupumu itu. Tapi, dia hanya hangat dengan renjun. Membuatku kesal saja." Ucap taeyong kesal dan jaehyun hanya mengelus bahu soulmatenya itu karena mau bagaimanapun adiknya itu memang seperti itu sejak awal.
Jaemin sampai diambang pintu menuju taman belakang, dan dia melihat soulmatenya tersenyum bahagia bersama dengan Doyoung hingga dia ikut tersenyum lalu mendekat.
"Nana?" Ucap renjun tersenyum.
"Aaa. Kau sudah kembali ternyata jaem. Kalau begitu Hyung kedalam duluan." Ucap Doyoung lalu diapun beranjak dari duduknya lalu diapun meninggalkan sepasang soulmate itu.
"Merindukanku?" Ucap jaemin tersenyum dan renjun hanya menganggukkan kepalanya. Jaemin lantas saja menggendong renjun ala koala lalu mendudukkan dirinya dengan renjun yang duduk di pangkuannya.
"Kau mengagetkanku Nana." Ucap renjun.
"Mianhe. Aku sangat-sangat merindukanmu " Ucap jaemin tersenyum.
"Aku juga." Ucap renjun lalu memeluk jaemin dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher soulmatenya itu. Jaemin mengelus kepala renjun dengan penuh kasih sayang. Dan itu semua tidak lepas dari pandangan Doyoung yang masih berada diambang pintu dengan senyum bahagia melihat adik sepupunya itu terlihat sangat bahagia dengan soulmatenya. Siwon juga melihat semua itu dari balkon kamarnya yang menghadap ke taman belakang.
"Kau lihat zhoumi. Cucu kita terlihat sangat bahagia." Monolog Siwon sembari tersenyum melihat cucu satu-satunya itu tersenyum sebahagia itu untuk pertama kalinya.
Kembali lagi ke jaemren....
"Apa masalah di kantor sudah selesai Nana?" Ucap renjun merenggangkan pelukannya pada jaemin untuk menatap soulmatenya itu.
"Hm. Semuanya sudah selesai. Yang perlu kita lakukan sekarang hanyalah fokus pada pernikahan kita." Ucap jaemin.
"Hmm. Aku mengerti." Ucap renjun menganggukkan kepalanya.
"Dan mengenai kakekmu bagaimana?" Ucap jaemin menatap renjun yang ekspresi nya langsung berubah begitu saja.
"Aku belum bisa menerima semua kebenaran ini jaemin. Hidupku selama ini sangat kesulitan tapi, kenapa baru sekarang semuanya aku ketahui." Ucap renjun kecewa.
"Tenanglah. Tidak masalah. Siapapun kau sebenarnya, kau adalah milikku dan aku akan selalu bersama denganmu. Jadi, berjanjilah untuk selalu bahagia denganku. Mengerti?" Ucap jaemin tersenyum.
"Hmm aku mengerti." Ucap renjun tersenyum manis hingga puppy eyesnya terbentuk dan jaeminpun ikut tersenyum lalu mendekatkan wajahnya pada wajah renjun, renjun yang mengerti langsung menutup matanya dan benda kenyal beda pemilik itupun menyatu begitu saja.
At. Mansion jeno.
Haechan berulang kali mencoba menghubungi renjun tapi tidak diangkat sedangkan dia sekarang ingin tau renjun ada dimana. Mumpung jeno sedang mandi dan dia akan bebas dari sifat manja soulmatenya itu tapi sahabatnya itu malah tidak mengangkat telponnya sejak tadi.
Haechanpun memutuskan untuk menghubungi Yangyang.
"Kau masih mengingatku ternyata." Ketusnya.
"Kau kenapa? Tentu saja aku ingat. Kau juga taukan kalau aku menjaga jeno yang sakit." Kesal Haechan.
"Hmm. Kau dan nyonya Na itu benar-benar sibuk dengan soulmate masing-masing." Ketus Yangyang.
"Kalau kau iri, cobalah cari soulmatemu."
"Aku sudah menandakan tanganku. Tapi, aku belum bisa mendengarkan suaranya sama sekali."
"Benarkah?"
"Hmm. Apa yang harus aku lakukan?" Bingung Yangyang hingga membuat Haechan lupa untuk menanyakan renjun.
"Kau pancing saja dia."
"Bagaimana caranya?"
"Berbicara dalam pikiran dan hatimu. Pasti dia akan menyahut secara tiba-tiba. Dengan begitu kau bisa bertanya dimana dia tinggal dan bertemu dengannya."
"Kau benar-benar sangat jenius. Baiklah bye." Ucap Yangyang lalu mematikan ponselnya secara tiba-tiba. Haechan kesal lalu diapun semakin kesal saat apa yang belum dia tanyakan tidak sempat terjadi.
"Arrrgggg! Dasar Liu Yangyang! Aku jadi lupa menanyakan keberadaan renjun!" Kesalnya. Dan sontak saja membuat jeno kaget dan langsung keluar dari kamarnya dengan handuk yang melilit tempat privasinya.
"Ada apa sayang?" Paniknya.
"Bukan apa-apa. Maaf Nono. Kau pakailah pakaian dulu." Ucap Haechan tersenyum pada soulmatenya itu dan jeno hanya menghela nafas lega lalu kembali masuk kedalam kamar.
"Dasar Lee jeno, dia hampir saja membuatku berteriak karena melihat tubuhnya. Padahal ini bukan untuk pertama kalinya, tapi aku sangat malu sekali " monolog Haechan lalu menutupi kedua pipinya yang pasti telah merona saat ini.
🌿🌿🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
NJM & HRJ
Fanfictionbertema pada tahun 3021 dimana manusia sudah tidak ada di muka bumi dan digantikan oleh hybrid yang bisa menyembunyikan dirinya sendiri dalam bentuk manusianya. dan dimana semuanya mulai mencari soulmate menggunakan coretan yang di coret salah satu...