Neo Castel (jaemren) END✔

'l

Hari sudah menunjukkan pukul 22:00 dan terlihat renjun yang tengah melihat bintang dari balkon kamarnya dengan jaemin. Lalu sedetik kemudian diapun merasakan tangan sang raja melingkar di pinggang rampingnya.

"Apa tidak dingin sayang?" Ucap jaemin.

"Tadinya iya. Tapi, sekarang tidak. Karena Nana memelukku." Ucap renjun tersenyum.

"Kenapa tidak masuk dan tidur sayang? Ini sudah sangat malam sekali." Ucap jaemin.

"Aku masih ingin melihat bintang. Bintangnya sangat indah sekali " Ucap renjun tersenyum.

"Kau jauh lebih indah sayang." Ucap jaemin hingga dia bisa melihat semburat merah dari pipi sampai ke telinga istrinya itu.

"Jangan menggombal lagi raja Na Jaemin." Ucap renjun.

"Baiklah ratu Na Renjun. Tapi, ada yang ingin aku katakan." Ucap jaemin.

"Ada apa Nana?" Ucap renjun lalu diapun berbalik tanpa melepaskan pelukan jaemin.

"Ibu ingin seorang cucu. Bagaimana menurutmu?" Ucap jaemin menatap mata indah serupa rubah itu.

"Cucu?" Ucap renjun yang semakin merona.

"Hmm. Aku tidak ingin memaksa mu. Jadi, aku ingin tau bagaimana tanggapanmu soal itu." Ucap jaemin menatap semestanya saat ini.

"Mari lakukan. Aku tau ibu sangat ingin seorang cucu sejak lama. Jadi, mari mengabulkannya Nana. Aku tidak keberatan karena aku juga ingin mengandung anakmu." Ucap renjun dengan wajah memerahnya.

"Kau serius?" Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya. Lalu jaeminpun tersenyum dan langsung mendekatkan wajahnya pada renjun, renjun yang mengerti langsung menutup matanya dan benda kenyal beda pemilik itupun menyatu, ciuman itu benar-benar sangat lembut tapi lama-kelamaan semakin panas bahkan jaemin sudah menggendong renjun masuk dan mengukungnya di tempat tidur tanpa melepaskan pangutannya.

"Mhhh...." Desahan pertama renjun lolos begitu saja karena ciuman jaemin yang sangat nikmat baginya dan ini adalah pertama kalinya bagi mereka berdua. Mengingat jaemin tidak pernah menyentuh Haechan sama sekali.

Renjun yang merasa butuh pasokan udara langsung menepuk dada bidang suaminya itu hingga jaemin melepaskan ciuman mereka dan Saliva terbentang antara keduanya. Bahkan jaemin tersenyum karena renjun semakin cantik dan terlihat sangat sexy ditambah lagi bibir yang membengkak karena ulahnya itu.

"Cantik." Ucap jaemin sembari mengelus kepala istrinya itu sedangkan renjun telah semakin memerah. Lalu jaemin kembali membawa renjun kedalam ciuman panas mereka sembari membuka baju piyama yang menutupi tubuh indah istrinya itu. Lalu diapun menurunkan ciumannya pada leher dan tulang selangkah istrinya itu tidak lupa pula memberikan tanda yang lumayan banyak dan tidak akan hilang dalam waktu singkat.

"Mhhh....nanahhh...."  Jaemin semakin bersemangat saat mendengar desahan istrinya itu hingga dia sampai pada kedua puting kecoklatan yang telah tegang seakan menantangnya lalu diapun mengecupi puting itu tanpa ada niat untuk menghisapnya membuat renjun bergerak gelisah dan mendesah karena ulahnya. Lalu jaeminpun langsung meraup niple itu dan memainkannya dengan mulut serta lidahnya. Membuat renjun mendesah sembari menekan kepala jaemin agar terus melakukannya.

"Nanahhhhh.....mhhhh.....ahhhh...." Jaemin tidak tinggal diam dia langsung membuka celana istrinya itu hingga istrinya full naked dan membuka pakaiannya juga hingga mereka sama-sama naked.

"Aku akan mulai sayang. Kita akan melakukan fingering dulu " Ucap jaemin lalu meludahi jarinya dan memasukkannya begitu saja pada anal renjun.

"Akh! Sakit Nana hikss..." Ucap renjun dengan airmata yang keluar begitu saja. Membuat jaemin sedikit tidak tega tapi ini sudah kepalang tanggung dan diapun membawa renjun kedalam ciuman panas kembali tidak lupa memaju mundurkan jarinya pada anal itu bahkan menambah satu jari lagi dan menggerakkan keluar masuk. Membuat renjun menggelengkan kepalanya dan melepaskan ciuman jaemin lalu mendesah bebas.

"Ahhhh....mhhhh....nanahhhhh....nghhhhhh...."

"Disini sayang?" Ucap jaemin menekan titik manis istrinya itu.

"Mhhhh....ahhhhh....." Hanya desahan yang terus keluar dari mulut renjun bahkan dia sampai pelepasan dan jaeminpun melihat renjun semakin sexy dengan keringat pada tubuh mungil itu. Jaemin hanya tersenyum lalu membaluri sperma milik istrinya itu pada penisnya juga lubang istrinya itu.

Lalu jaeminpun memeluk istrinya itu dan melihat penuh puja.

"Aku akan masuk sayang." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk tanda mengerti lalu jaeminpun berusaha memasukkan penisnya pada lubang sempit itu sedangkan renjun meringis kesakitan. Tidak ingin istrinya merasakan sakit lebih lama, diapun langsung memasukkan penisnya sekali hentak.

"Akh! Sakit Nana hikss...." Ucap renjun menangis dan jaemin berusaha menenangkan istrinya itu dan menciumi wajah istrinya bahkan dia kembali menghisap puting yang telah membengkak itu. Mendapatkan sentuhan sana sini membuat renjun lupa dengan keadaan dibawah sana, jaemin juga berusaha menggerakkan miliknya agar renjun terbiasa. Dan diapun mencoba mengeluar-masukkan secara perlahan hingga renjun mendesah.

"Mhhh.....nanahhhhh.....ahhhhh.....lebihhhhhh....cepathhhhhh....."

"Apapun untukmu sayang." Ucap jaemin yang menggenjot dengan semangat lubang sempit istrinya itu. Sedangkan renjun hanya bisa mendesah dan mendesah hingga putih menjemput keduanya dan jaemin langsung melepaskan penisnya seketika.

"Makasih sayang. Sekarang kita harus tidur sudah terlalu larut." Ucap jaemin lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh polos keduanya dan renjun hanya mengangguk lalu menyamankan dirinya pada pelukan suaminya itu karena sangat lelah dengan kegiatan malam mereka itu. Tanpa memikirkan jaehyun yang berada di depan pintu kamar untuk menjaga kamar Raja dan ratu itu akhirnya bernafas lega karena kedua pasusu itu telah selesai melakukan olahraga malam mereka.

"Syukurlah. Rasanya sangat aneh sekali mendengar adik kecilku melakukan hubungan badan dengan suaminya. Semoga saja mereka cepat mendapatkan momongan. Sepertinya Castle ini memang butuh suara tangisan bayi." Monolog jaehyun sembari tersenyum karena membayangkan adik sepupunya yang akan sangat menggemaskan Dengan perut buncitnya nanti.

🌠🌠🌠