Jev menatap malas kearah Melvin yang sekarang malah asik leha-leha di sofa ruangannya. Pria itu sibuk dengan ponselnya, padahal Jev yakin pekerjaan pria itu masih banyak.
"Lo nggak balik ngantor, hah? Kerjaan lo jangan cuma lo limpahin ke sekretaris lo aja. Ngamuk yang ada dia nanti" ucap Jev sambil melirik Melvin sekilas, kembali fokus pada pekerjaannya.
"Emang udah ngamuk, hampir-hampir dia ngajuin surat pengunduran diri" sahut Melvin enteng. Jev mendelik, memilih untuk menghiraukan pria itu dan kembali berkutat dengan laptopnya.
Ruangan Jev kembali hening, kedua pria itu sibuk dengan kegiatannya masing-masing, sampai pintu ruangan Jev terbuka dengan tidak santainya. Jev hendak mengomel, tapi urung begitu melihat wajah menyeramkan Elna— yang baru saja membuka pintu ruangan Jev.
"Jevaresh sialan! Heh, temen lo ngerusuh di kantor! Samperin sana!" Seru Elna galak. Jev dan Melvin buru-buru bangkit, siapa coba yang dateng?
Jev bergegas keluar, disusul Melvin di belakang. Begitu tiba dibawah, Jev bisa melihat seorang pria ditahan oleh seorang satpam dan resepsionis. Pria itu membelalakkan matanya begitu tau siapa orang itu, dengan langkah cepat menghampirinya.
"Hanna!"
Seorang wanita yang tengah berdebat dengan satpam itu menoleh, lantas mendorong si satpam dengan tidak santainya. Hampir aja satpam itu terjungkal ke belakang.
"Ini dia yang dicari! Sini lo! Dasar laki bangsat!" Wanita bernama Hanna itu langsung menjewer telinga Jev tanpa ampun, membuat pria itu mengeluh kesakitan.
"Udah, Han, jangan bar-bar amat" tahan Junar. Berusaha melepas jeweran Hanna, wanita itu mendengus. Melvin cengo, kok bisa temen-temennya sampai kesini?
"Ada yang mau kita omongin sama lo, soal Rachel" ucap Zova, wanita berambut sebahu itu lantas menarik tangan Jev menuju ke atas. Ke ruangannya. Ini Zova yang berasa jadi bossnya disini.
Mereka tiba di ruangan Jev, teman-teman Jev yang datang ada 6 orang. Dan itu belum semua, untung mereka datengnya gak segerombolan. Bisa dikira mau demo nanti.
Jev duduk disamping Larsa, Melvin sudah mewanti-wanti pada Elna bahwa jangan ada yang masuk kedalam ruangan Jev dulu sekarang. Sampai mereka semua keluar. Dan untungnya Elna menurut, tidak banyak tanya, dia paham kondisi.
Sekarang, Jev udah kayak mau di interogasi sama polisi. Tapi polisinya temen-temen nya sendiri yang udah dia kenal sejak zaman SMA.
"Gue baru tau beritanya dari Dava sama Arno. Pas tau itu, gue buru-buru kesini buat nyamperin lo, sekalian ngasih tau ke yang lain. Sekarang lo gimana, Jev?" Tanya Clara— menatap Jev dengan pandangan sendu.
"Gue sama Clara langsung ke Indonesia pas denger kabar itu, kita emang lagi di Amerika pas tau kalau Rachel hilang. Ray sama Hanna juga langsung cus ke Indonesia, padahal mereka lagi sibuk juga di Korea" ungkap Junar. Jev menundukkan kepalanya, Larsa yang melihat itu menghela nafas gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
L(ove) For J
Fanfic[ON HOLD] Tentang sebuah keluarga kecil, dengan seorang ayah penyayang dan 5 malaikat kecil pengisi hari-hari. Keluarga itu tampak bahagia, diluar, Sebenarnya tidak seperti itu. Mereka kehilangan sosok ibu bertahun-tahun lalu, si anak sulung, memutu...