Jasver cengo menatap keenam orang yang sedang duduk manis di sofa ruang tamu rumahnya, cowok itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lantas menatap Melvin. Menuntut penjelasan.
Dia baru bangun- karena dibangunin Jarrel juga, kalau nggak Jasver gak akan bangun sampai sore nanti- tiba-tiba udah disuguhin pemandangan temen-temen Papanya yang dateng entah darimana. Mana canggung banget lagi rasanya.
Jarrel lagi pergi keatas buat ngambil ponselnya dan ngubungin Jev, suruh cepet balik. Sementara Re, Faila, dan Anya sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan minuman dan beberapa cemilan. Jadi di ruang tamu cuma Jasver, Java, sama Farel. Mereka diem-dieman karena gak tau mau ngomong apa.
"Kamu pasti Jasver, ya? Nama Tante Zova, kita semua temen Papa kamu. Kamu pernah ketemu tante kok pas umur 5 tahun, cuma kalau mereka emang kamu gak pernah ketemu karena baru kesini" ucap wanita berambut pendek itu sambil tersenyum.
Jasver tersenyum kaku, "i-iya tan. Ini Java, adik aku, kalau itu Farel sepupu aku"
"Jangan canggung gitu dong. Santai aja, om nggak sempet ngeliat kamu lahiran karena lagi di Amerika pas itu. Oh ya, kembaran kamu kemana?" Tanya Junar. "Keatas om, lagi mau nelpon Papa" jawab Java.
Tak lama kemudian, Re datang dengan membawa nampan berisikan minuman dan cemilan ringan.
"Silahkan om, tante. Maaf ya cuma ada ini aja" ucap Re sambil tersenyum.
"Aduh, repot-repot banget sih kamu. Makasih yaa" Hanna tersenyum, mulai menyeruput minumannya. Ray menggelengkan kepalanya, sok-sokan nolak padahal aslinya mah mau.
"Ini Jev kemana sih? Lama banget perasaan beli bahan makanan doang?" Sungut Larsa sambil melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Anya menatap Jasver, bertanya. Sementara Jasver mengangkat bahu, tidak tau.
Nggak lama kemudian, Jarrel turun kebawah dan bertepatan dengan masuknya seseorang. Semuanya menoleh, melihat Jev kembali dengan wajah lesu, sementara Melvin pergi ke belakang untuk menaruh semua barang bawaan Jev. Pria itu tadi keluar untuk menunggu kedatangan Jev.
"Pa? Papa kenapa?" Jarrel menghampiri Papanya, menuntun pria itu untuk duduk di sofa. Ray segera menggeser duduknya, memberikan ruang untuk Jev duduk.
Pria itu tampak kacau, sepertinya sudah terjadi suatu hal. Padahal Jev kan cuma pergi ke supermarket, kenapa balik-balik malah begini?
"Lo kenapa, Jev? Coba tenangin diri dulu, habis itu cerita" perintah Clara sambil memberikan air pada Jev. Java menatap Papanya itu khawatir, pasti ada sesuatu nih.
"Aku... Ketemu Rachel tadi di supermarket" ucap Jev yang membuat semuanya terkejut, termasuk Anya yang langsung memeluk Papanya.
"Beneran? Berarti nanti Mama kesini dong?"
Jev menggeleng, "Mama kamu masih butuh waktu, nak. Nanti ya, tunggu sebentar lagi" Jev berusaha tersenyum, mengelus pucuk kepala Anya. Wajah cantiknya langsung berubah murung, melepas pelukannya dan pergi menuju ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L(ove) For J
Fiksi Penggemar[ON HOLD] Tentang sebuah keluarga kecil, dengan seorang ayah penyayang dan 5 malaikat kecil pengisi hari-hari. Keluarga itu tampak bahagia, diluar, Sebenarnya tidak seperti itu. Mereka kehilangan sosok ibu bertahun-tahun lalu, si anak sulung, memutu...