Bab II | Media Kalam

32 4 0
                                    

11.35

Aruna khawatir dirinya akan sampai dengan terlambat ke sekolah. Kesan hari pertama awal masuk SMA tidak akan dibiarkan buruk olehnya.

"Najwa, ayo berangkat! Udah jam segini loh, nanti kalau telat bagaimana?"

"Bentar Aru! Ini kerudung nya belum bener"

"Yasudah cepat, semuanya udah berangkat" risau Aruna.

"Iya, eh ngomong-ngomong kacamata mu mana?" tanya Najwa dengan melihat Aruna dari cermin.

Aruna tersadar, dengan cepat dia membuka lemari bajunya dan mengambil kacamatanya.

"Sudah?" Aruna mengangguk,

"Ayo berangkat!" ajak Aruna.





MA Ash-Shifa, hari ini pertama kali masuk tahun pembelajaran baru. Gedung MA ini tak terlalu besar, namun 2 gedung beserta beberapa toilet dan satu kantin sedang didirikan.

Waktu masuk pun menjadi terbagi 2. Pukul 09.00-11.15 untuk siswa rizal, dan pukul 11.45-15.00 untuk siswi nisa'. MA Ash-Shifa juga merupakan sekolah umum, yang dapat dimasuki selain santri pesantren Ash-Shifa.

Aruna dan Najwa memasuki kelas. Beberapa anak rumahan yang asing sedang melakukan kegiatannya masing-masing.

"Najwa, duduk disini saja" ucap Aruna sambil menarik lengan Najwa.

"Baiklah" setuju Najwa.

Tepat bangku ke 2 dari utara, 3 dari depan mereka duduki.

"Kemana ya lainnya. Sepertinya tadi sudah berangkat semua?" tanya Najwa melihat sekeliling.

"Mungkin masih ke kantin" jawab Aruna ragu-ragu. Aruna melihat sekeliling, terlihat 1 gadis yang melihat mereka sedari tadi.

"Wa, ayo ke gadis itu. Sepertinya dia penduduk baru, aku belum pernah melihatnya" ajak Aruna, Najwa hanya mengiyakan.

Mereka berdua menghampiri gadis itu,

"Hai! Mau berkenalan?" tanya Aruna.

"A-aku?" jawabnya gugup.

"Iya siapa lagi, di bangku ini cuma ada kamu kan" balas Najwa dengan tersenyum lebar.

"Iya juga hehe. Perkenalkan namaku Neila Laylana Faira, kalian panggil saja Nela" ucapnya dengan mengulurkan tangannya.

"Aku Aruna Fa Izah. Kau panggil saja aku Aru" Aruna membalas uluran tangan Nela.

"Aku Zahira Najwa Baagil. Panggil saja Najwa" kini giliran Najwa yang berjabat tangan dengan Nela.

"Apa aku boleh duduk di belakang kalian?" tanyanya.

"Boleh kok, kami tidak akan keberatan. Ayo cepat..." ajak Aruna dengan senang hati.





Pembelajaran pun berlangsung, setelah perkenalan singkat. Kini Bu Laila selaku guru Sastra Inggris dan wali kelas Bahasa 2, sedang mengajar mereka. Sepertinya Bu Laila akan menjadi guru favorit Aruna.

Aruna menemukan selembar kertas di lokernya. Ia sangat ingin membukanya, namun Aruna mengurungkan niatnya.

Pelajaran sastra Inggris pun berakhir. Aruna mengambil kertas tersebut.

"Apa itu?" tanya Najwa.

"Shutt, aku baru saja menemukannya" jawab Aruna. Aruna pun membukanya, ia terkejut melihat isi kertas tersebut.

 Aruna pun membukanya, ia terkejut melihat isi kertas tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku, Dia dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang