Ruang tunggu keberangkatan keluarga KIM ini masih sepi. Baru ada Mang Baekhyun dan keluarga yang sudah tiba. Taerin terlihat aktif, bocah itu tidak bisa diam, bahkan di pukul setengah tiga dini hari.
"Baba, ih! Taerin digendong aja. Ngeri ilang aku, tuh!"
Nggak heran Bi Taeyeon ngomel. Putrinya itu sudah asik berkeliaran, bahkan siap kabur keluar dan bergabung dengan pemudik lainnya. Bocah berambut keriting itu benar-benar jelmaan Taehyung, Hanbin dan Mang Baek dari segi tidak bisa diam.
Mang Baek yang masih mengantuk memilih untuk tidur, masih ada waktu untuk sahur dan menunggu keluarganya. Biarkan saja Taerin berkeliaran, kali aja ketemu sama pilot ganteng buat jodoh di masa depan.
"Mama, Baba kita kubul yuk?" Ya, itu keluar dari mulut manis Taerin yang usianya otw 3 tahun. Jiwa psikopat ini bocah emang udah terdeteksi sejak dini. "Atu tablakin ke ailplen."
Bi Taeyeon jelas tidak mengajarkan itu, tetapi jiwa barbar dari keluarga Mang Baek sangat mendominasi. Padahal, kalo dipikir-pikir, Bang Baek itu beda bibit dari saudara yang lainnya, cuma sama di pabrikan aja.
"Loh, kalian mudik?" Pakde Heechul datang beserta pasukannya. "Kok nggak ada di list?"
Bi Taeyeon yang emang udah bestie sama kakak iparnya ini masih santai duduk setelah antusias menyapa Bukde Hanna. "Baekhyun lupa ngelist, katanya biarin aja, tetep bisa naik--"
"Weh, weh, weh, jangan rebutaaan!" Suara berat Haruto langsung memenuhi ruang tunggu. Ia pusing karena tiba-tiba saja Taerin memaksa Jihan untuk turun dari stroller, dia ingin naik itu bersama Dihan. "Gantian, Jihan naik koper aja ya?" tawar Haruto sebelum perang dunia benar-benar terjadi.
Haruto dan Dahyun memang memiliki koper skuter yang bisa dinaiki dan dikemudikan. Mereka berdua janjian dengan Jennie dan Ell. Dua anak bungsu keluarga Kim itu bahkan berencana melakukan balapan liar sambil menunggu pesawat.
"KAK UTOOO, AYO KITA BALAPAN" Ella datang dengan mengemudikan kopernya. Perempuan itu siap adu bakat dengan Haruto. "Si Himans udah siap, nih."
Himans itu nama skuter koper milik Ella, singkatan dari Hijau Manis. Iya, kopernya warna hijau toska dengan hiasan stiker bunga-bunga sebagai.
"Itut! Itut! Itut!" Jihan yang sudah turun dari stroller yang kini dikuasai Taerin.
Jika Jihan adalah rebutan Jisung dan para calon bujang Graha Permai. Maka Dihan adalah rebutannya para calon anak gadis, Lorin dan Taerin. Sayangnya Duo Rin itu masih kalah sama Jihan yang selalu menjadi juaranya Dihan.
"Eh, ini makan dulu, sahur." Bukde Hanna sudah siap dengan berbagai masakannya. Padahal ada prasmanan yang disediakan, tetapi mereka lebih memilih masakan Bukde Hanna yang tak terkalahkan. "Jisoo anak-anaknya kasih dulu ke Bobby, kamu makan gij, Hayi, Taeyeon, Jennie sama Ell, sini makan dulu."
Iya, yang dipanggil emang cuma perempuan. Biarkan para betina dulu yang makan, sedangkan pejantan mengasuh bocil.
Haruto sudah asik balap liar bersama para orang tua yang masa kecilnya kurang bahagia. Pakde Heechul duduk di koper Dahyun bersama Dihan, lalu Bobby beserta Jihan di koper Jennie, Mang Baek bareng Taerin pake koper Ella, dan Haruto rebutan koper sama Om Jaejoong.
"KAKEEEK! HELLOW EVERYONE, ROHEE DI SINI!" Rohee langsung berlari menuju sang kakek, Om Jaejoong. "Kakek, i wear shirts dari you."
Haruto menggaruk kepalanya. Ia jadi inget adik sahabatnya kalo lihat Rohee. "Atuh, lah. Aing ngartina bahasa Sunda." (Tolong banget, gue ngertinya bahasa Sunda.)
Kasian Haruto, nilai bahasa Inggris saja bagus karena nyontek, sekarang harus ketemu sama Rohee si anak selatan yang ngomongnya campur aduk kayak Cinta Laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
COUSIN 2.0✓
Fanfiction[Spin-off COUSIN] Sekumpulan para bayi manusia yang saat kecil saja sudah mampu merusak rumah Nenek Buyut mereka. Semoga saja saat besar mereka tidak menghancurkan Dunia