Taehyung terus menggedor pintu kamar mandi. "GYU CEPETAN! LEBAY BANGET LO MANDI SENDIRI!" teriaknya yang sudah kebelet ingin setor ke alam. "Buka, Gyu!"
"Ogah! Gue ngeri disodomi!"
Ini Idulfitri, tapi mulut Mingyu udah nggak lagi suci. Taehyung juga sama, dia berkali-kali ngumpat dengan perut berusaha menahan ampas yang ingin keluar dari lubang belakang. Drama pagi ala Jaejoong cees.
"Makanya bangun dari jam tiga, biar leluasa pake kamar mandi." Haruto yang sudah rapi dengan kokonya dengan senang hati meledek Taehyung. "Tidur mulu, sih. Mana kalo tidur kayak orang nggak minat hidup."
Taehyung sudah benar-benar mules, tak ada waktu untuk meladeni Haruto, tetapi sepupunya ini akan semakin menjadi jika dibiarkan. "To, mending lo diem daripada nanti gue berakin!" ancamnya yang kini sudah sedikit menunduk karena menahan serbuan limbah pabrik dari usus dua belas. "KELING CEPETAAAN!"
Pintu kamar mandi seketika terbuka, tak peduli dengan Mingyu yang baru mau keluar, Taehyung sudah bergegas menuju jamban. Putra kedua Kim Jaejoong itu bahkan membiarkan pintu kamar mandi terbuka dan suara kentut serta pembuangan terakhir dari usunya terdengar jelas.
Haruto langsung menutup hidung. Bungsu Heechul cees itu kabur meninggalkan kamar di rooftop tempat Taehyung, Mingyu dan Donghyuk. Sebenarnya urusan perberakan itu bukan hal aneh buat Haruto, dia juga sering kolab sama para saudara. Tapi, pagi ini Uto nggak mau nyium bau busuk, nanti napsu makan rendangnya hilang.
Beralih dari loteng tempat para bujang berkumpul. Kerusuhan juga terjadi di lantai dua, masih tetap keluarga Jaejoong dan Heechul yang berulah, tapi ini versi betina.
"Ih, masa gue keliatan gendutan sih, Hyuuun." Entah untuk keberapa kalinya Jennie merengek karena maxi dress miliknya terlihat tidak cocok dilihat.
Menurut Jennie tidak cocok, padahal itu bagus. Dahyun bahkan tidak menemukan letak gendut yang sepupunya itu bilang. Tubuh Jennie tetap terlihat bagus, body goals.
"Teh, aku pake kaftan atau manset terus outer ya?"
Kalo Jennie perkara gendut, Dahyun justru masih labil mau pake baju yang mana dulu, udah kayak anak SD kebanyakan beli baju di Ramayana. Di kamar ini cuma Ella yang waras, anak gadis itu sedang asik foto-foto dengan maxi dress kembaran dengan Jennie.
"Ih, kalo nanti ada tetangga yang bilang gue gendutan gimana itu?"
"Sumpel pake duit, Teh," balas Ella tiba-tiba, "tapi sambil bilang, tarik dulu omongan lo yang tadi."
Ini anak SD yang mau masuk SMP kayaknya mulai salah pergaulan.
"AUNTY JEJEN COME ON! KITA MUST CARI SPACE BUAT SOLAT!" Rohee sudah rapi dengan gamis anak-anak kembaran dengan Lorin. Bocah dengan rambut dikucir dua itu siap berangkat salat ied, tangannya bahkan sudah menjinjing tas berisi mukena baru. "Semuanya udah pada waiting."
Yang Rohee bilang itu bohong, Guys. Apaan waiting, orang Mang Baek aja masih molor dan adu suara ngorok sama Taerin. Sekarang baru jam 6 kurang, sarapan aja belum siap.
Beralih ke ruang keluarga. Pemimpin pasukan setiap keluarga sudah ngopi-ngopi cantik. Pakde Byungman, Pakde Heechul, Pakle Kyunghoon dan Om Jaejoong. Empat manusia tua itu sudah rapi, bahkan siap untuk berangkat lebih dulu ke masjid.
"Ayo berangkat ke masjid, dah!" Om Jaejoong sudah menghabiskan kopi dan sarapannya. Baju koko berwarna senada dengan Jennie dan Ella terlihat rapi, duda yang tidak terlalu tua itu siap beranjak.
Pakde Heechul menepuk bokong adiknya itu. "Semangat amat, sih! Sabar napa! Nyari janda juga kagak bisa di sana."
Om Jaejoong berdecak sebal. "Mas gue ngumpat, nih. Mumpung belum minta maaf sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
COUSIN 2.0✓
Fanfiction[Spin-off COUSIN] Sekumpulan para bayi manusia yang saat kecil saja sudah mampu merusak rumah Nenek Buyut mereka. Semoga saja saat besar mereka tidak menghancurkan Dunia