19. Khawatir

167 53 18
                                    

Jika kalian bertanya bagaimana kelanjutan cerita saat Eunha dan Mina datang menjenguk Jungkook, saat itu Dahyun langsung pamit pada mereka dengan alasan ada kelas lagi. Dahyun masih ngerasa belum bisa membiasakan diri lagi untuk mengakrabkan diri sama orang, jadi pas di situasi itu dia langsung milih pergi, apalagi Eunha keliatannnya kesel banget sama dia. Padahal tadinya Jungkook berpikir ini adalah waktu yang tepat untuk dia melatih Dahyun agar terbiasa bersosialisasi dengan orang. Jungkook tahu persis pasti Dahyun jadi seperti itu karena traumanya di masa lalu, tapi bagaimanapun ketakutan itu harus dihadapi kan?

Udah lewat seminggu dari kejadian itu dan hari Senin ini, Jungkook gak hadir lagi. Selama seminggu ini Jungkook selalu laporan ke Dahyun kalau kondisinya semakin baik, tapi sudah seminggu kok belum keluar juga dari rumah sakit, Dahyun jadi khawatir.

Pas selesai kelas praktikum, Dahyun seperti biasa keluar paling akhir karena harus membereskan beberapa hal terlebih dahulu. Setelah buka pintu mau keluar, Dahyun kaget karena disana ada Eunha yang udah nunggu.

"Kak Dahyun permisi, boleh saya minta waktunya sebentar?" Ucap Eunha dengan berani.

"Boleh, silahkan, ada apa?"

Eunha terlihat seperti mengepalkan tangannya menahan kesal, dirinya yang biasanya sangat takut kepada kakak aspraknya ini kini malah berani menatapnya langsung, eye to eye, tapi setelahnya Eunha kembali menunduk.

"Ah sebenarnya saya sedikit kecewa..." Dahyun masih mencoba untuk mendengarkan ucapan Eunha dengan seksama.

"Bukan kecewa ke Kak Dahyun, saya kecewa ke Jungkook, kenapa sih dia malah nyeritain rahasianya ke kakak? Saya sempat merasa gak berguna jadi sahabat, kok bisa gitu kakak menggantikan peran saya dan Mina? Kok kakak bisa masuk ke kehidupan Jungkook semudah itu?"

Dahyun mengerenyit, "Eunha, kamu tahu rahasia Jungkook?"

Awalnya gadis itu tampak kuat, tapi lama-lama pertahanannya hancur, ia menangis.

"Saya tau kak, saya pernah iseng ngintip buku catetan yang selalu Jungkook bawa itu, saya juga pernah diem-diem ngamatin obat yang di minum Jungkook, saya tau pankreas Jungkook udah hampir gak berfungsi, tapi kenapa dia tetep nyembunyiin itu dari saya dan Mina? Kenapa dia cuma percayain itu ke kakak?"

"Padahal saya dan Mina juga pengen ngehibur Jungkook, apalagi misalnya kemungkinan terburuk ini hari-hari terakhir nya Jungkook."

Eunha tampak menarik nafasnya kuat-kuat, "Tapi bagaimana lagi, ini semua pilihannya Jungkook sendiri, tapi aku mau ngucapin terima kasih banyak ke kak Dahyun, udah mau nerima dia, ngehibur dia dengan ada di sampingnya, saya mohon sekali kak, jangan kecewakan lelaki yang saya cintai itu, saya titip sekali Jungkook pada kakak, tolong kalau kakak sanggup, penuhi permintaan yang Jungkook inginkan."

Setelah mengelap air matanya, Eunha langsung pamit pergi tanpa menunggu Dahyun mengucap sepatah katapun. Sungguh butuh nyali besar bagi Eunha untuk mengungkap semua itu. Ya Eunha sudah jatuh hati pada sahabat nya sendiri. Sejak hari pertama ospek, Eunha langsung merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Tapi semenjak ada matkul praktikum bersama Dahyun, Eunha merasa cemburu ketika pandangan penuh cinta itu hanya ditampakkan untuk sang asprak. Yap, dia lah yang selama ini sering mengamati dari kejauhan ketika Jungkook berdua dengan Dahyun.

Dahyun menatap kepergian Eunha dengan tatapan gusar. "Amanah yang sangat sulit bagi saya Eunha, tapi akan saya usahakan."

....

Azka anak les
Haloo kak Day 😍 malem ini ketemu yuk!

Dahyun
Mau ngapain?

Azka anak les
Menuhin salah satu wishlist aku, liat festival kembang api

Asprak Galak ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang